Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Banjir merendam Kampung Tanggungrejo Gayamsari Kecamatan Semarang Timur. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Banjir merendam Kampung Tanggungrejo Gayamsari Kecamatan Semarang Timur. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya sih...

  • Banjir melanda kawasan di Kota Semarang, Selasa (28/10/2025).

  • Sejumlah kawasan di Semarang Timur tergenang air dengan ketinggian bervariasi.

  • 44 pompa air dikerahkan untuk menyedot genangan air.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Banjir kembali melanda di sejumlah kawasan di Kota Semarang, Selasa (28/10/2025). Kawasan yang mayoritas di Semarang Timur itu tergenang air dengan ketinggian bervariasi.

1. Infrastruktur penanganan banjir beroperasi optimal

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus bekerja keras menangani genangan air dengan mengerahkan 44 pompa air yang berfungsi saat banjir melanda, Selasa (28/10/2025). (dok. DPU Kota Semarang)

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus bekerja keras menangani genangan air dengan mengerahkan 44 pompa air yang berfungsi.

Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengungkapkan jika seluruh infrastruktur penanganan banjir diaktifkan dan beroperasi optimal, termasuk dukungan darurat untuk Rumah Pompa Pasar Waru yang tengah dalam perbaikan. Ia menambahkan, meskipun Rumah Pompa Pasar Waru yang dikelola BBWS masih dalam upaya perbaikan, pihaknya segera mengambil tindakan darurat.

"Kami telah mengerahkan tiga unit pompa mobile DPU dengan kapasitas total 2x250 liter per detik (lps) untuk membantu mem-back up area Pasar Waru dan sekitarnya," katanya, Selasa (28/10/2025).

Pengerahan pompa mobile ini merupakan langkah cepat Pemkot Semarang untuk memastikan penanganan genangan tetap berjalan tanpa hambatan selama proses perbaikan pompa utama. Soewarto juga melaporkan, pompa-pompa kunci di wilayah rawan genangan telah beroperasi penuh.

2. Pompa dimatikan karena tunggu elevasi Tenggang turun

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus bekerja keras menangani genangan air dengan mengerahkan 44 pompa air yang berfungsi saat banjir melanda, Selasa (28/10/2025). (dok. DPU Kota Semarang)

"Pompa di Trimulyo, Genuk, terpantau aktif dan siap siaga memompa air hujan keluar dari kawasan yang rawan genangan. Demikian pula, pompa di Jalan Majapahit juga dilaporkan aktif dan beroperasi optimal untuk mengendalikan debit air di area tersebut," jelasnya.

Selain itu, menanggapi laporan warga terkait pompa di Muktiharjo Kidul yang sempat mati, Suwarto memberikan penjelasan teknis. Menurutnya hal itu terpaksa dilakukan dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensi, melihat kondisi debit air Tenggang yang tinggi.

"Info dari operator sementara dimatikan dikarenakan level air di Tenggang limpas sampai kolam retensi Tenggang, sehingga air hanya akan berputar di situ-situ saja jika dipompa. Kami harus menunggu elevasi Tenggang turun terlebih dahulu agar operasional pompa dapat maksimal," terangnya.

3. Kapasitas pompa air capai 14.196 LPS

Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) terus bekerja keras menangani genangan air dengan mengerahkan 44 pompa air yang berfungsi saat banjir melanda, Selasa (28/10/2025). (dok. DPU Kota Semarang)

Hal tersebut juga menjadi alasan pompa-pompa lainnya yang berada di bawah Tol Kaligawe, Kaligawe Raya, Muktiharjo Lor, Kampung Semarang, Kencono Selatan Utara, dan Padi Raya untuk dimatikan sementara.

UPTD Pompa Wilayah Timur, memiliki 44 pompa dengan total kapasitas sekitar 14.196 lps, yang mencakup delapan lokasi. Per Rabu sore, pompa yang beroperasi adalah di Kandang Kebo (Jl. Banjir Kanal) dengan 6 unit pompa Submersible. Di Pasar Waru (Jl. Sawah Besar Raya) terdapat 3 unit Mobile Pump, dengan 2 unit di antaranya beroperasi pada malam hari karena harus menutup jalan.

Selanjutnya di Banjardowo (Jl. Genuksari - Karangroto) mengoperasikan 2 unit Submersible, diikuti oleh tiga lokasi di Jl. Purwosari IV, yakni Tambakrejo 1 (2 unit Submersible), Tambakrejo 2 (1 unit Submersible), dan Tambakrejo 3 (1 unit Submersible).

4. Imbau masyarakat tetap waspada

Petugas DPU Kota Semarang membersihkan sampah di drainase saat banjir. (dok. DPU Kota Semarang)

Selain itu, di Trimulyo (Jl. Trimulyo) beroperasi 4 unit Submersible, serta di Aspol (Jl. Asrama Polisi Kabluk) yang mengoperasikan 2 unit pompa Submersible dan Mobile Pump. Adapun pompa di lokasi lain seperti Manggis, Majapahit, Plamongan Hijau, dan Soekarno Hatta berstatus OFF (tidak beroperasi karena hujan telah reda) dan baru akan dioperasikan saat hujan turun.

Menyikapi kondisi cuaca ekstrem, Suwarto mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Pihaknya juga terus bersinergi dengan BBWS untuk meminimalisir dampak genangan di kota Semarang.

"Laporan menunjukkan debit Sungai Babon terpantau tinggi. Oleh karena itu, kesiapan pompa dan peran aktif warga dalam menjaga kebersihan saluran air menjadi kunci utama. Kami pastikan tim teknis di lapangan terus siaga 24 jam memantau dan mengoperasikan seluruh pompa," pungkasnya.

Editorial Team