Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta di salah satu petilasan di Jatisari, Mojolaban. IDNTimes/Larasati Rey

Sukoharjo, IDN Times - Keraton Surakarta Hadiningrat mengadakan menemukan sejarah baru, yakni peristiwa pertemuan antara Susuhan Paku Buwono (PB) III bersama dengan Pangeran Mangkubumi atau Hamengku Buwana (HB) I Yogyakarta dan disaksikan oleh Nikolas Harting (perwakilan dari Belanda) di Jatisari, Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Pertemuan sejarah di Jatisari sebagai awal mula terbentuknya Kasultanan Yogyakarta. Penulusuran sejarah tersebut didapat berdasar pada tulisan di Babad Giyanti.

1. Jadi lokasi bersejarah

Desa Jatisari, Mojolaban, Sukoharjo. IDNTimes/Larasati Rey

Ketua Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta sekaligus Putri PB XII, GKR Koes Moertiyah Wandansari (Gusti Moeng) mengaku selama dua tahun terakhir melakukan investigasi di Jatisari untuk menemukan titik lokasi pertemuan antara Susuhan PB III dengan Pangeran Mangkubumi (HB I).Gusti Moeng mengatakan berdasarkan investigasi, pertemuan di Jatisari tersebut diadakan beberapa hari setelah peristiwa Perjanjian Giyanti, yang dilakukan oleh Pangeran Mangkubumi (HB) I dengan VOC Belanda.

Berdasarkan Babad Giyanti, menyebutkan pertemuan keduanya digelar di lokasi antara Keraton Surakarta dengan tempat Perjanjian Giyanti digelar yakni di Dukuh Kerten, Desa Jantiharo, Karanganyar. Dan lokasi tersebut ditemukan di Jatisari, Mojolaban, Sukoharjo.

"Saya mencari titik ini itu tidak satu dua bulan tapi dua tahun. Sejak awalnya Surakarta itu dituding sebagai antek e Londo (antek Belanda), nah ternyata kita bisa membuktikan bahwa Perjanjian Giyanti itu Paku Buwono ke III itu sama sekali tidak ada, terus setelah itu ada perjanjian Jatisari itu," jelasnya saat ditemui di Desan Saben, Jatisari, Sukoharjo, Senin (14/2/2022).

Dari penelusuran tersebut, memang ditemukan sebuah punden atau situs sejarah di Desa Saben, dan beberapa prasasti batu kotak, yang telah ditemukan berpindah dibeberapa tempat.

2. Luruskan sejarah dan tepis anggapan Keraton Solo antek VOC Belanda

Editorial Team

Tonton lebih seru di