Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Teknologi Pemantau Banjir Rob Tide-Eye Terpasang di 4 Lokasi di Jateng

Telkom University Bandung mengadakan Demo Day hasil riset Tide Eye sebagai teknologi mitigasi bencana hidrometeorologi di Pantura Jawa Tengah. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)
Intinya sih...
  • Alat pemantau banjir dan rob mata pasang dipasang di empat lokasi di Jawa Tengah hasil riset Telkom University dan University of Wollongong Australia.
  • Teknologi tide-eye digunakan untuk mendeteksi dini dan mitigasi bencana alam hidrometeorologi di Pantura Jawa.
  • Telkom University mengembangkan early warning system dengan teknologi artificial intelligence (AI) dari data banjir dan rob.

Semarang, IDN Times - Alat pemantau banjir dan rob mata pasang (tide-eye) dipasang di empat lokasi di Jawa Tengah. Teknologi ini merupakan hasil riset dari Telkom University Bandung dan University of Wollongong (UOW) Australia.

1. Buat solusi agar ada mitigasi bencana

Teknologi pemantau banjir dan rob mata pasang atau tide eye terpasang di Rumah Pompa Yos Sudarso Semarang. (Dok. Telkom University)

Riset ini juga didukung oleh Pemerintah Australia melalui Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan Indonesia di bawah Program Knowledge Partnership Platform Australia-Indonesia (Koneksi) 2023. Adapun, hasil riset melalui teknologi tide-eye ini berfungsi untuk mendeteksi dini dan mitigasi bencana alam khususnya hidrometeorologi yang kerap terjadi di Pantura Jawa.

Ketua Tim Riset Tide Eye Indonesia, Miftadi Sudja’i mengatakan, banjir dan rob merupakan dampak langsung maupun tidak langsung dari climate change atau perubahan iklim dan penurunan tanah. 

“Jadi, bagaimana perlu membuat solusi agar ada mitigasi yang responnya cepat kalau misalnya terjadi banjir dan rob seperti di Kaligawe. Kemudian di Demak, menyebabkan rumah terendam, kemacetan, lalu lintas kawasan industri berhenti. Sehingga, dampak yang belum dieksplor adalah masalah kampung terendam, sanitasi, dan lainnya,” jelasnya saat ditemui di Demo Day Tide Eye di Semarang, Rabu (3/10/2024). 

2. Data banjir rob diolah dengan AI

Teknologi pemantau banjir dan rob mata pasang atau tide eye terpasang di Rumah Pompa Yos Sudarso Semarang. (Dok. Telkom University)

Dari masalah dan dampak besar banjir rob tersebut, Telkom University mengembangkan early warning system. Data dari banjir dan rob tersebut diolah dengan artificial intelligence (AI). Kemudian, dikembangkan melalui teknologi tide eye.

Adapun, saat ini perangkat tide eye sudah terpasang di empat lokasi di Jawa Tengah antara lain di Rumah Pompa Sibulanan Kota Pekalongan, Rumah Pompa Yos Sudarso Semarang, Rumah Pompa Sungai Babon di Kawasan Industri Terboyo Semarang, dan rumah pompa di Sayung, Kabupaten Demak.

Miftadi menjelaskan, alat mata pasang itu kini sudah terpasang. Pada alat tersebut ada dua jenis kamera vision atau visual dan radar yang untuk membaca dinamika banjir rob. Kemudian, infrastruktur jaringan melalui jaringan wireless fiber optik untuk jaringan internetnya.

Selanjutnya, data yang terekam dari kamera dan radar tersebut disimpan di server yang diolah dengan teknologi artificial intelligence (AI) yang bisa dimanfaatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana di bawah Kementerian PUPR.

3. Deteksi dini bencana alam

Teknologi pemantau banjir dan rob mata pasang atau tide eye terpasang di Rumah Pompa Yos Sudarso Semarang. (Dok. Telkom University)

"Jadi, dia bisa punya kemampuan membaca dan memprediksi kemudian tentu pemanfaatannya bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai early warning system," tandasnya. 

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kerja Sama Telkom University, Dr. Rina Pudji Astuti menyampaikan, Telkom University merupakan salah satu dari 38 universitas yang diberikan kesempatan untuk berkontribusi melalui program-program yang bermanfaat, seperti sekarang, mengembangkan sistem pemantauan banjir dan rob yang disebut dengan mata pasang (tide-eye) sebagai upaya deteksi dini terhadap bencana alam.

"Ini salah satu kegiatan dari Telkom University berkolaborasi dengan University of Wolonggong yang didukung Pemerintah Australia," katanya. 

4. Berikan dampak positif dalam perspektif kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial

Telkom University Bandung mengadakan Demo Day hasil riset Tide Eye sebagai teknologi mitigasi bencana hidrometeorologi di Pantura Jawa Tengah. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Sementara, Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR, Muhammad Rizal mengatakan, pihaknya mengapresiasi penerapan teknologi yang dikembangkan Telkom University untuk antisipasi banjir dan rob.

"Kami mendorong mungkin tidak hanya di Semarang, tetapi di tempat-tempat lain. Tapi, khusus dengan rob memang paling pas di sekitar Semarang, Demak, dan Pekalongan," katanya.

Kemudian, Unit Manager, Knowledge to Policy Unit, DFAT Australian Embassy Jakarta, Ria Arief menambahkan, pihaknya mendukung program kemitraan riset antarinstitusi pendidikan di dua negara.

"Ini merupakan salah satu terobosan. Karena risetnya memberikan dampak positif, bukan riset biasa. Dan memiliki perspektif kesetaraan gender, disabilitas dan inklusi sosial,” tandasnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us