Tombak dan Keris Pusaka yang diarak di Kirab HUT Banyumas ke 453

Banyumas, IDN Times - Rangkaian HUT Banyumas ke 453 mencapai puncaknya pada saat diadakannya kirab pusaka dari pendopo wakil bupati menuju ke pendopo Sipanji yang terletak di dekat alun alun Purwokerto, Minggu (25/2/2024).
Sepanjang pinggir jalan sejauh hampir 3 kilometer di Jalan Jenderal Soedirman pun sejak pukul 07:00 WIB dipenuhi warga yang antusias menonton para pegawai pemerintah mulai dari perangkat desa hingga setingkat camat.
Kirab ini merupakan agenda budaya yang sudah turun temurun dilakukan setiap hari jadi kabupaten Banyumas, tidak hanya iringan kirab, tetapi berbagai kesenian termasuk tari Rumeksa yang merupakan ringkasan tarian Lengger pun ditampilkan.
1. Kirab empat pusaka dan foto bupati

Ketua hari Jadi Banyumas ke 453, Suwondo menuturkan Kirab Pusaka merupakan penutup rangkaian Hari Jadi Kabupaten Banyumas, dimana empat pusaka berupa tombak Kyai Genjring, Keris Kyai Gajah Endro, Keris Kyai Nalapraja dan Keris Kyai Sempana Bener dipertontonkan kepada masyarakat.
Disebutkan kirab hut Banyumas merupakan ajang melestarikan budaya Banyumasan dan menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat dan generasi muda.
"Selain kirab pusaka, ada juga joli-joli, foto bupati pertama sampai terakhir, selain untuk menghibur masyarakat tentunya Kirab seperti ini juga sebagai ajang nguri-uri dan menambah pengetahuan masyarakat seputar Banyumas," ujarnya.
2. Tampilkan esensi budaya yang sama

Total peserta yang mengikuti Kirab yakni 78 regu yang terdiri dari OPD, kecamatan, Instansi-intansi di Banyumas hingga masyarakat umum dengan jumlah kurang lebih 2300 orang
Suwondo menambahkan, Kirab tahun ini memang digelar lebih sederhana pasca Pemilu, namun tetap memberikan esensi budaya yang sama. Hanya peserta kirabnya saja yang berkurang dari tahun lalu
"Berkurang sekitar 30%. Karena memang himbauannya agar semuanya kondusif pasca Pemilu, ujarnya.
3. Jadi daya tarik wisata

Ditemui seusai proses palereman Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengaku senang dapat terlibat dan mengikuti prosesi kirab dengan antusias warga yang begitu besar
"Masyarakat Banyumas luar biasa. Meskipun ditengah terik matahari, tetap semangat untuk menyaksikan, Bisa menjadi daya tarik sendiri, dan Saya rasa hal ini menarik,"katanya.
Ia juga berharap dengan adanya prosesi kirab dapat menjadikan salah satu daya tarik wisatawan untuk mengunjungi Banyumas khususnya pada bulan Februari, bertepatan dengan Hari Jadi daerah ini.