Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Upah Buruh Naik, Orang Miskin di Jateng Turun 307 Ribu Jiwa

ilustrasi kemiskinan (pexels.com/Riya Kumari)
Intinya sih...
  • Jumlah penduduk miskin di Jateng turun sebanyak 307,99 ribu jiwa pada September 2024.
  • Persentase orang miskin di Jateng turun menjadi 9,58 persen, penurunan persentase tertinggi di Pulau Jawa.
  • Kenaikan upah buruh, produksi padi naik, inflasi turun, dan pertumbuhan ekonomi positif berimbas pada penurunan kemiskinan.

Semarang, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan sebanyak 307,99 ribu pada September 2024. Kini penduduk miskin di Jawa Tengah menjadi 3,4 juta jiwa.

1. Penduduk miskin turun menjadi 9,58 persen

ilustrasi kemiskinan (unsplash.com/Jonathan Kho)

Kepala BPS Jateng, Endang Tri Wahyuningsih mengatakan, secara persentase orang miskin di Jateng turun menjadi 9,58 persen atau berkurang 0,89 persen dibandingkan bulan Maret 2024 yang mencapai 10,47 persen dengan jumlah orang miskin sebanyak 3,7 juta jiwa.

“Penurunan persentase kemiskinan ini menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).

Dari enam provinsi di Pulau Jawa, persentase penurunan penduduk miskin di Jateng menjadi yang tertinggi. Untuk diketahui, Daerah Khusus Jakarta persentase kemiskinan turun 0,16 persen, Jabar turun 0,38 persen, DI Yogyakarta turun 0,43 persen, Jatim turun 0,23 persen, dan Banten turun 0,14 persen.

Endang menjelaskan, ada sejumlah fenomena sosial yang berimbas pada penurunan kemiskinan di Jateng. Di antaranya, kenaikan upah buruh yang tercatat pada Agustus 2024 menjadi Rp2.405.447, dibanding Februari 2024 yang tercatat Rp2.252.660 per bulan.

2. Didukung penurunan inflasi sebesar 1,57 persen

ilustrasi inflasi (freepik.com/freepik)

Selain itu, produksi padi pada triwulan III 2024 naik jadi 2,53 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah tersebut naik dibanding triwulan I 2024 sebesar 1,98 juta ton GKG.

Pada September 2024, tercatat inflasi sebesar 1,57 persen, turun dibanding Maret 2024 yang mencapai 3,40 persen. Lalu pada kuartal III, perekonomian Jateng tumbuh 4,93 persen.

Sementara, Plh Sekda Jateng Ema Rachmawati yang turut hadir dalam siaran pers secara daring menyampaikan, pencapaian ini memotivasi pihaknya untuk lebih mensejahterakan masyarakat.

“Beberapa upaya dilakukan Pemprov Jateng untuk menurunkan tingkat kemiskinan di antaranya pemberian bantuan melalui Kartu Jateng Sejahtera (KJS) yang dikhususkan bagi disabilitas, lansia miskin, dan mereka yang tidak produktif karena sakit,” terangnya.

3. Tingkatkan kesejahteraan masyarakat untuk dongkrak daya beli

Pedagang cabai merah di pasar Kebon Kembang Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025). (Linna Susanti/IDN Times).

Selain itu, upaya juga ditempuh dengan pembangunan RTLH, bantuan jamban, sanitasi air bersih, dan sambungan listrik. Tidak lupa, di bidang pendidikan, Pemprov Jateng juga memastikan agar anak usia sekolah dapat mengakses pendidikan.

“Terkait pemberdayaan ekonomi, kita juga memberi pelatihan melalui Disperindag dan Dinkop UMKM. Juga, pelatihan bekerja sama dengan Baznas Jateng. Kita juga bantu penduduk miskin mengakses pekerjaan. Misal, untuk kerja satpam harus ada 10 syarat, untuk penduduk miskin tidak sampai 10 syarat,” jelasnya.

Pada 2025, Ema menyampaikan, upaya menyejahterakan masyarakat tetap digenjot. Apalagi, di tengah ketidakpastian perekonomian dan perang antara Rusia-Ukraina.

“Caranya adalah dengan meningkatkan daya beli mereka, dan menurunkan ketimpangan. Jadi mereka harus mempunyai pekerjaan. Kalaupun tidak, mereka harus punya usaha, sehingga mereka bisa membelanjakan kebutuhan pokoknya dengan aman,” tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us