Warung HIK Solo Jadi Warisan Budaya: Kayak Hawker Center Singapura

Surakarta, IDN Times - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan 51 budaya di Jawa Tengah sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb). Salah satunya adalah warung HIK asli Kota Solo.
Penetapan tersebut sesuai dengan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017 dan Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan. Tujuannya, agar kebudayaan atau tradisi yang dilakukan budaya-budaya tersebut terus lestari dan berkembang.
1. HIK kayak Hawker Center Singapura

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming mengapresiasi kabar tersebut. Ia bahkan menyamakan warung HIK Solo dengan kawasan center kuliner murah di Singapura.
"Ya bagus. Kalau di Singapura ada Hawker Center, kalau di sini HIK," ujarnya saat ditemui IDN Times, Selasa (2/11/2021).
2. Penataan HIK terkendala pandemik COVID-19

Ditanya soal penataan warung kaki lima tersebut, Gibran mengaku sudah berencana menata HIK di Kota Solo. Namun, rencana tersebut terkendala dengan pandemik COVID-19.
"Kemarin saya sebenarnya sudah ngobrol sama Disdag (Dinas Perdagangan) dan Dispar (Dinas Pariwisata) kawasan khusus kumpulin HIK-HIK se-Solo tapi karena PPKM ra sido (red: tidak jadi)," jelasnya.
3. HIK ikut perkembangan zaman

Lebih lanjut, Gibran mengakui jika warung HIK di Kota Solo sudah berkembang dengan pesat, mengikuti kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Saat ini banyak HIK yang berkonsep seperti kafe, bukan lagi HIK pedagang kaki lima di pinggir jalan.
"Ya terserah pelanggan, pilih sing endi (red: memilih yang mana). Pilih yang HIK modern atau kaki lima harga pasti beda (harganya)," pungkasnya.
4. Sate kere dan mendoan juga masuk WBTb

Untuk diketahui, ada 51 WBTb asal Jawa Tengah yang ditetapkan oleh Kemendikbud RI di 2021. Mereka antara lain Dukutan, Upacara Adat Mahesa Lawung, Mondhosio Pancot, Wayang Othok Obrol, Timlo Solo, Grebeg Maulud Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Grebeg Besar Kraton Kasunanan Surakarta.
Kemudian Serabi Notosuman, Sate Kere, Jamasan Meriam Nyai Setomi, Warung HIK Solo, Mendoan Banyumas, Kriya Logam Tumang Boyolali, Tata rias pengantin Wahyu Merapi Pacul Groweng, Ebeg Banyumas, Jamjaneng, Tari Cepetan Alas, Nopia Purbalingga, Braen, Lurik Klaten, Sega Grombyang, Krumpyung Desa Langgar, Wayang Topeng Kedung Panjang, Batik Bakaran Juwana, Upacara Adat Dandangan Kudus, Geguritan Surakarta.
Adapula, Larung Langse Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Tingalan Jumenengan Dalem Sahandap Sampeyen Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Susuhunan Paku Buwono Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Tingalan Jumenengan Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunagoro Puro Mangkunegaran.
Upacara adat Adang Tahun Dal, Santiswara Larasmadya, Cingpoling, Tari Soreng, Pranata Mangsa Surakarta, Bambangan Cakil Surakarta, Grebeg Syawal Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Gatotkaca Gandrung, Langendriyan, Jamasan Pusaka Keris Cintoko, Srimpi Mondrorini, Gambyong Pareanom, Talang Tawing, Srimpi Ludiramadu, Srimpi Sangupati, Sedekah Hasil Bumi Jlarang, Sate Buntel, Bedhaya Ketawang, Gambyong Retno Kusumo, Tedhak Siten Surakarta, Golek Montro dan Roti Kecik.
Setelah memeroleh predikat WBTb nasional, maka suatu budaya atau tradisi tersebut berpeluang diajukan ke UNESCO.