Kendala Pengembangan Mobil Listrik, Moeldoko: Komponen Masih Impor 

Optimis tiga tahun kedepan Indonesia bisa produksi baterai.

Surakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengunjungi pusat pengembangan baterai listrik PUI PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik di gedung Pusbanglis Universitas Sebelas Maret (UNS), Jalan Slamet Riyadi, Purwosari, Solo Selasa (7/12/21).

Dalam kunjungan tersebut Moeldoko didampingi Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho dan jajaran mengecek lokasi pembuatan baterai listrik.

Baca Juga: Tim Riset FT UNS Ciptakan Masker Aerator Untuk Difabel, Cegah Hipoksia

1. Lihat langsung proses pembuatan baterai

Kendala Pengembangan Mobil Listrik, Moeldoko: Komponen Masih Impor Moeldoko kunjungi Pusdalis UNS. IDNTimes/Larasati Rey

Moeldoko berkesempatan melihat langsung pembuatan baterai lithium di lokasi Pusbanglis. Dalam kesempatan tersebut, Moeldoko mengatakan jika pemerintah berkomitmen untuk mengembangkan mobil listrik ke depan. Ia juga mengaku optimis baterai listrik untuk kendaraan bisa segera diproduksi di Indonesia. Terlebih adanya pengembangan baterai listrik yang dilakukan di PUI.

"Komitmen pemerintah dalam pengembangan mobil listrik luar biasa setelah munculnya Perpres 55 tahun 2019. Semua stakeholder sudah bergerak, kementerian juga bergerak, demikian juga perguruan tinggi, ikut pengembangan baterai. Saya melihat pergerakannya cukup kuat," ujar Moeldoko.

Meski demikian, Moeldoko mengaku masih ada beberapa kendala dalam pengembangan baterai listrik, salah satunya komponen utama yang masih didatangkan dari luar negeri.

"Komponen utamanya kan kebanyakan masih impor. UNS sudah mempelopori pengembangan baterai tiga komponen. Semoga riset ini terakumulasi dari hasil yang didapatkan menuju industri. Hasil riset butuh partner yang besar untuk mengembangkannya," katanya.

2. Tiga tahun ke depan Indonesia bisa penuhi baterai sendiri.

Kendala Pengembangan Mobil Listrik, Moeldoko: Komponen Masih Impor Baterai lithium produksi UNS. IDNTimes/Larasati Rey

Moeldoko berharap dalam dua atau tiga tahun ke depan komponen baterai listrik untuk kebutuhan kendaraan listrik dalam negeri bisa dipenuhi.

"Untuk dalam negeri ini kan sudah ada IBC kolaborasi antara beberapa BUMN. Di antaranya dengan CTL, LG, harapan kita dalam dua tiga tahun ke depan sudah bisa memproduksi," tandasnya.

3. Butuh pengujuan baterai skala nasional.

Kendala Pengembangan Mobil Listrik, Moeldoko: Komponen Masih Impor Moeldoko kunjungi Pusdalis UNS. IDNTimes/Larasati Rey

Sementara itu, Ketua PUI PUI PT Teknologi Penyimpanan Energi Listrik Prof Agus Purwanto menambahkan, dalam pengembangan baterai listrik yang dibutuhkan adalah adanya fasilitas pengujian yang sesuai skala nasional. Saat ini kebutuhan tersebut belum bisa terpenuhi di dalam negeri.

"Belum ada di industri nasional saat ini. Kalau ada industri yang dibentuk baterai level nasional harus ada penguji yang disesuaikan dengan skala nasional. Jadi apa yang kita uji tidak lari terlalu jauh apa yang dibutuhkan skala nasional," pungkas dia.

Baca Juga: UNS Gratiskan Biaya Kuliah Pada Atlet Yang Raih Juara di PON Papua

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya