Altet Boccia Indonesia berlaga di World Boccia Cup 2025 Seoul, Korea Selatan. (Dok/Bidang Humas dan Media NPC Indonesia)
Dari sederet peraih medali di Seoul, nama Handayani menjadi pembeda bagi Indonesia. Meski statusnya bukan jebolan Paralimpiade Paris 2024, Handayani sukses mengamankan medali emas.
Di partai final kelas individual BC1 putri, Handayani sukses mengalahkan peraih medali perunggu Paralimpiade Paris 2024 asal Jepang, Hiromi Endo, dengan skor 4-3. Kesuksesan ini juga memaksa peraih medali perak Paralimpiade Paris asal Singapura, Yee Jeralyn Tan, pulang tanpa medali dari Seoul.
"Alhamdulilah bisa meraih medali emas di kejuaraan dunia ini. Pastinya raihan ini sangat berkesan karena ini momen pertama saya bisa mendapatkan medali emas di level dunia," ucap Handayani.
Handayani berharap bisa melanjutkan tren positif ini untuk merebut tiket ke Paralimpiade Los Angeles 2028. Pengumpulan poin dari kejuaraan masih akan berlanjut sampai tahun 2027.
"Yang pasti saya harus bisa konsisten, memaksimalkan performa di setiap kejuaraan, terutama untuk kejuaraan dunia harus selalu naik podium agar meningkatkan ranking dan lolos Paralimpiade Los Angeles 2028," paparnya.