7 Pemain Klub Premier League 2023/2024 dengan Masa Bakti Terlama

English Premier League (EPL) kini diakui sebagai salah satu liga sepak bola yang kompetitif di Eropa. Level kompetisi yang ketat ini tentu membutuhkan fisik dan stamina yang prima bagi para pemain klub Premier League agar meraih hasil maksimal bagi tim. Hal tersebut membuat karier seorang pemain sulit bertahan lama di Premier League, ditambah bibit-bibit muda yang mulai mencuri perhatian para penggemar dan pelatih klub.
Di tengah gempuran sepak bola modern yang makin kompleks, pemain-pemain ini mampu bertahan di klub yang telah mereka bela selama bertahun-tahun. Mereka berhasil tampil konsisten dan menjadi pilihan utama pelatih tim mereka masing-masing meski termakan usia. Berikut ini tujuh pemain klub Premier League musim 2023/2024 dengan masa bakti terlama.
1. Seamus Coleman jadi pemain aktif terlama yang membela Everton sejak 2009

Seamus Coleman adalah pemain bek kanan sekaligus kapten bagi Everton. Ia bergabung dengan The Toffees pada tahun 2009 dari Sligo Rovers. Coleman telah membuat lebih dari 400 penampilan untuk Everton yang menyejajarkan dirinya bersama para legenda klub. Ia dikenal sebagai pemain bertahan yang tangguh dan disiplin, serta mampu membantu serangan dengan baik.
Pada musim 2013/2014, Coleman dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Everton dan PFA Team of the Year. Sempat mengalami cedera patah kaki pada 2017, tetapi mampu bangkit kembali setelah 10 bulan pemulihan. Tahun 2023, ia telah memperpanjang kontraknya dengan klub dan menjadi ke musim ke-15 bersama Everton.
2. Lewis Dunk sudah jadi pemain utama sejak The Seagulls masih bermain di Divisi Championship

Lewis Dunk merupakan pemain lulusan akademi Brighton & Hove Albion dan telah mengabdikan diri di klub selama lebih dari 13 tahun. Dirinya sudah menjadi pemain kunci The Seagulls saat masih bermain di Divisi Championship Liga Inggris hingga kini bermain di kasta tertinggi Liga Inggris. Ia dikenal sebagai bek yang memiliki kemampuan distribusi bola yang mumpuni dan ketangguhannya dalam duel udara.
Dunk dipanggil ke skuad Timnas Inggris pada 2018 dan melakukan debutnya saat melawan Amerika Serikat pada 2019. Dikenal sebagai sosok pemimpin di lapangan, ia kini menyandang ban kapten bagi The Seagulls. Keberhasilannya dalam memimpin rekan satu tim membantu klub finis di urutan keenam Premier League musim 2022/2023 dan lolos ke Liga Europa untuk pertama kalinya.
3. Paul Dummett lahir dari pemain akademi Newcastle United

Paul Dummett adalah pemain produk akademi Newcastle United yang telah bergabung dengan klub sejak usia sembilan tahun. Selama mengabdikan dirinya untuk The Magpies, ia dikenal sebagai pemain yang fleksibel dan memiliki etos kerja yang bagus. Pemain asal Wales ini melakukan debut kompetitifnya untuk Newcastle di Piala FA kala menghadapi Brighton & Hove Albion pada 2013.
Dummett pertama kali mengenakan ban kapten untuk Newcastle pada 2016 dan sejak saat itu menjadi salah satu pemain paling konsisten di klub. Dia telah membuat lebih dari 200 penampilan untuk klub. Di berbagai kesempatan, dirinya juga memperkuat Timnas Wales.
4. Joel Ward didapuk sebagai kapten setelah 11 tahun mengabdi untuk Crystal Palace

Joel Ward adalah pemain bertahan Crystal Palace yang telah mengabdikan dirinya untuk klub sejak tahun 2012. Didatangkan dari Portsmouth, dirinya telah membantu klub promosi ke Premier League, bertahan di kasta tertinggi Liga Inggris, hingga tampil di final Piala FA pada 2016. Menjadi salah satu pemain yang paling setia kepada klub, ia telah tampil di lebih dari 300 pertandingan untuk The Eagles.
Dikenal sebagai bek kiri yang konsisten dan kemimpinannya, ia dipercaya sebagai wakil kapten Crystal Palace. Pada musim 2023/2024, ia menjabat sebagai kapten tim setelah kepergian Wilfried Zaha ke Galatasaray. Hingga musim ini, ia telah bermain di Selhurst Park, markas Crystal Palace, selama lebih dari 11 tahun.
5. Hugo Lloris dianggap sebagai salah satu kiper terbaik dunia bersama Tottenham Hotspur

Setelah kepergian Harry Kane ke Bayern Munich, Hugo Lloris kini menjadi pemain terlama di Tottenham Hotspur. Bergabung dengan Spurs pada tahun 2012 dari Olympique Lyonnais, ia langsung didapuk sebagai penjaga gawang utama tim. Selama lebih dari 11 kariernya bersama Tottenham, dirinya telah tampil di lebih dari 400 penampilan untuk klub di semua kompetisi dan dianggap sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia pada masanya.
Sepanjang karier sepak bolanya, Lloris telah menorehkan prestasi gemilang bersama Timnas Prancis sebagai kapten tim yang menjuarai Piala Dunia 2018 Rusia dan mencapai final Piala Dunia 2022 Qatar. Bersama Spurs, pencapaian tertingginya adalah ketika berhasil mengantarkan klub menuju babak final Liga Champions Eropa tahun 2019 meski tumbang melawan Liverpool. Kini, posisinya tergantikan oleh kiper baru Guglielmo Vicario karena cedera yang dialaminya.
6. Solly March sudah mengabdikan dirinya bagi Brighton & Hove Albion selama 10 tahun lebih

Solly March dipromosikan sebagai pemain senior Brighton & Hove Albion pada 2013 dari akademi klub. Pemain berusia 29 tahun ini menjalani debut perdananya saat melawan Reading di babak ketiga Piala FA dan mencetak gol perdanya melawan Port Vale di babak keempat pada musim 2013/2014. Penampilan apiknya bersama The Seagulls membuatnya mendapatkan panggilan ke tim nasional Inggris U-21 pada 2015.
Meski mengalami cedera lutut pada musim 2015/2016, tetapi ia kembali merumput dan membantu Brighton promosi ke Premier League pada 2017. March menandatangani kontrak baru pada tahun 2021 dan menikmati musim terbaiknya pada 2022/2023 dengan mencetak tujuh gol liga dan membantu klub finis di urutan keenam di Liga Premier dan lolos ke Liga Europa untuk pertama kalinya. Pada Maret 2023, ia menandatangani perpanjangan kontrak yang berlaku hingga Juni 2026.
7. Pelly Ruddock Mpanzu satu-satunya pemain non-liga yang bermain di Premier League

Promosinya Luton Town ke kasta tertinggi Liga Inggris menjadi sejarah tersendiri bagi Pelly Rudock Mpanzu. Bersama The Hatters, ia menjadi pemain pertama di Premier League yang pernah bermain di kompetisi non-liga. Mpanzu bergabung sebagai pemain pinjaman Luton Town dari West Ham United pada tahun 2013 ketika klub masih berkompetisi di Conference League dan berhasil membantu klub promosi ke Football League, kasta terendah Liga Inggris, pada 2014.
Kesetiaan Mpanzu berlanjut pada musim 2017/2018 ketika berhasil mengantarkan klub menembus League One (divisi ketiga Liga Inggris) hingga ke divisi Championship pada musim selanjutnya. Menghabiskan tiga tahun di divisi Championship, Luton Town akhirnya promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris setelah mengalahkan Coventry City di babak play-off musim 2022/2023. Meski tidak mudah bagi Lutown Town sebagai klub promosi untuk bertahan di Premier League, tetapi ini menjadi mimpi yang menjadi kenyataan bagi Mpanzu.
Banyak pemain datang dan pergi dari klub untuk meraih prestasi. Namun, pengabdian dan kesetiaan bagi beberapa pemain ini berbuah manis bagi mereka dan klub.