Ada 104 Unit, PLN Buka Peluang Kerja Sama Pendirian SPKLU, Ini Caranya

Perluas fasilitas pengisian energi kendaraan listrik

Semarang, IDN Times - PT PLN (Persero) membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta untuk mempercepat perluasan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Upaya untuk mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik ini hingga sekarang sudah ada 104 unit SPKLU di 38 kota di Indonesia.

1. Mitra yang berminat bisa daftar secara online

Ada 104 Unit, PLN Buka Peluang Kerja Sama Pendirian SPKLU, Ini Caranyastasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) (Dok. Kementerian ESDM)

Bagi yang berminat sebagai mitra dalam penyediaan SPKLU, PLN telah menyediakan website https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu. Melalui laman tersebut para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar di sana.

Adapun, setelah para pengusaha mengakses maka langsung ada kolom menjadi mitra. Ikuti langkahnya dan kemudian PLN akan segera menindaklanjuti.

"Kami ingin membuat ekosistem kendaraan listrik ini tumbuh. Sehingga, kami terbuka untuk bekerja sama dengan pengusaha yang tertarik," ungkap Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi dalam keterangan resmi, Jumat (25/2/2022).

PLN juga akan menyediakan Surat Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) milik PLN bagi badan usaha yang ingin bekerja sama, menyiapkan suplai listrik, serta dukungan aplikasi Charge.IN dalam pengelolaan SPKLU. Sementara, mitra dapat berperan sebagai penyedia fasilitas isi daya kendaraan listrik, penyedia lahan maupun properti, serta penyedia operasional dan pemeliharaan SPKLU.

Baca Juga: Si Molis Wara-Wiri Bantu Jemput Rezeki, Bikin Senyum Ojol dan UKM Makin Berseri

2. SPKLU jadi peluang bisnis baru

Ada 104 Unit, PLN Buka Peluang Kerja Sama Pendirian SPKLU, Ini CaranyaPengemudi Grab menjajal motor listrik yang dipesan Grab Indonesia kepada Viar Motor Indonesia. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Agung mengatakan, PLN saat ini juga telah mengembangkan beberapa model bisnis untuk mendukung rencana kerja sama ini. Tujuannya, agar lebih atraktif serta efektif dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

“Jadi bisnis ini sangat menguntungkan. Sehingga, kami mengajak pelaku usaha untuk ikut membangun SPKLU sesuai skema kerja sama kemitraan berbasis revenue sharing dengan sharing economy model,” katanya.

Pengadaan SPKLU menjadi ceruk bisnis baru bagi dunia usaha. Berkembangnya tren kendaraan listrik di Indonesia saat ini menjadi peluang bisnis baru bagi semua pihak. Peluang bisnis ini tidak hanya terbatas di kota-kota besar saja.

‘’Seperti di daerah Asmat, Papua sendiri porsi penggunaan motor listrik bahkan mencapai 100 persen. Namun, belum banyak infrastruktur pengisian daya bagi motor listrik ini di sana. Ini bisa menjadi salah satu peluang bisnis baru bagi semua pihak. Tidak hanya terbatas di kota-kota besar saja tetapi di seluruh pelosok Indonesia," jelas Agung.

3. PLN tambah 40 unit SPKLU di sejumlah kota

Ada 104 Unit, PLN Buka Peluang Kerja Sama Pendirian SPKLU, Ini CaranyaWidiyanto, penjual Rujak Es Krim Pak Wok berjualan dengan gerobak motor listrik (molis) bantuan dari PLN Peduli melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UID Jateng dan DI Yogyakarta. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Peluang bisnis baru tersebut terbukti lewat penjualan mobil listrik. Pada 2020 penjualan mobil listrik naik 46 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan mobil konvensional yang justru penjualannya menurun hingga 14 persen.

Sementara itu, PLN akan terus menambah pengoperasian SPKLU untuk memperluas jangkauan fasilitas pengisian energi kendaraan listrik. Pada tahun 2022 ini, perseroan bakal menambah 40 unit SPKLU di sejumlah kota.

"Penambahan SPKLU merupakan upaya PLN dalam meningkatkan layanan dengan memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik dan untuk menarik minat masyarakat beralih menggunakan kendaraan listrik," kata Agung.

Selain menambah 40 SPKLU tahun ini, PLN juga bakal menyediakan fasilitas SPKLU Ultrafast EV Charger sebanyak 44 unit dan 100 unit home charging untuk mendukung pelaksanaan KTT G20 di Bali, yang direncanakan mulai beroperasi pada Agustus 2022.

"Saat ini, sudah terdapat 5 unit SPKLU yang sudah beroperasi, serta 16 unit SPKLU tipe Medium dan Fast Charging dalam tahap penyelesaian pembangunan," tandasnya.

Baca Juga: 500 Motor Listrik Grab Mengaspal di Semarang, Siap Antar Pesananmu Lur

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya