Kamar Hotel di Semarang Full Selama Lebaran, Okupansi Tembus 100 Persen

Hotel naikkan harga kamar saat libur Lebaran

Semarang, IDN Times - Kebijakan pemerintah mengizinkan masyarakat mudik saat libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriyah tahun ini mendorong peningkatan okupansi hotel di Kota Semarang. Sepanjang libur Lebaran kamar di sejumlah hotel di Ibu Kota Jawa Tengah habis dipesan tamu baik dari dalam kota maupun luar kota.

1. Puncak okupansi capai 100 persen saat Lebaran

Kamar Hotel di Semarang Full Selama Lebaran, Okupansi Tembus 100 PersenIlustrasi kamar hotel (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Seperti di Hotel Neo Candi Simpang Lima Semarang, kunjungan tamu untuk menginap di hotel tersebut sudah ramai sejak H-2 Lebaran. Adapun, puncak okupansi mencapai 100 persen terjadi di hari H Lebaran atau pada tanggal 2–3 Mei 2022.

Marketing Communications Hotel Neo Candi Simpang Lima Semarang, Natasha Christanti mengatakan, pada tahun ini banyak tamu yang sudah memesan kamar hotel sejak sebelum Lebaran baik melalui booking online maupun walk in.

‘’Sehingga, sepanjang libur Lebaran tahun ini semua kamar terisi. Bahkan, kami pun sampai menolak sejumlah tamu yang mau menginap,’’ ungkapnya saat dihubungi, Senin (9/5/2022).

Para tamu yang mayoritas berasal dari luar kota seperti Jakarta, Bandung, Bogor itu menginap minimal dua malam. Pada masa libur Lebaran Hotel Neo memberlakukan tarif menginap yang berbeda dengan hari biasa yang seharga Rp 350 ribu menjadi Rp 500 ribu–Rp 600 ribu.

Baca Juga: Tak Mau Jadi Sampah, Begini Cara Daur Ulang Sabun Hotel Tak Terpakai

2. Rata-rata tamu menginap 1–2 malam

Kamar Hotel di Semarang Full Selama Lebaran, Okupansi Tembus 100 PersenSejumlah tamu melakukan check in di Hotel Novotel Semarang saat libur Lebaran 2022. (Dok. Hotel Novotel Semarang)

Demikian juga di Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang pada saat libur Lebaran tingkat keterisian kamar naik signifikan. Okupansi meningkat di atas 80 persen sejak H-3 Lebaran.

General Manager Hotel Novotel dan Ibis Budget Semarang, Gunawan Widodo mengatakan, rata-rata tamu yang menginap 1–2 malam.

‘’Tamu- tamu yang menginap ini adalah para pemudik atau pelaku wisata yang melakukan transit di Kota Semarang untuk menuju ke kota wisata berikutnya. Mereka berasal dari luar kota Semarang seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang dan beberapa daerah di area sekitar Jawa Tengah,’’ jelasnya saat dikonfirmasi.

3. Okupansi hotel berangsur membaik dibandingkan awal pandemik

Kamar Hotel di Semarang Full Selama Lebaran, Okupansi Tembus 100 PersenIlustrasi kamar hotel Ibis Budget Semarang. (dok. Ibis Budget Semarang)

Kondisi okupansi hotel libur Lebaran tahun ini berbeda dengan Lebaran tahun 2020 dan 2021 saat awal pandemik COVID-19. Saat ini sudah berangsur membaik dan meningkat dengan luar biasa.

‘’Kami pun memberikan promo room package dan dinner di malam Lebaran kepada tamu. Sedangkan, untuk peningkatan harga kamar kami sesuaikan dengan tingkat hunian kamar,’’ tandasnya.

Peningkatan okupansi kamar hotel juga terjadi di Hotel Aruss Semarang yang baru beroperasional tahun ini. Sepanjang libur Lebaran tingkat keterisian kamar hotel 90 persen ke atas.

4. Harga kamar naik saat Lebaran

Kamar Hotel di Semarang Full Selama Lebaran, Okupansi Tembus 100 PersenTamu sedang melakukan check in di Hotel Aruss Semarang saat libur Lebaran 2022. (Dok. Hotel Aruss Semarang)

Public Relations Hotel Aruss Semarang, Lala Nikmah mengatakan, rata-rata okupansi kamar hotel mencapai 90–100 persen. Sebanyak 119 kamar yang tersedia telah terisi sepanjang libur Lebaran kemarin.

‘’Rata-rata tamu menginap selama 2–3 malam. Mereka berasal dari luar kota seperti Jakarta dan Surabaya. Bahkan, warga Semarang juga banyak yang staycation di hotel saat libur Lebaran,’’ tuturnya.

Seiring tingginya permintaan kamar hotel saat Lebaran, Hotel Aruss menaikkan harga kamar dan menawarkan dengan harga mulai Rp 1,5 juta–Rp 3,5 juta.

 

Baca Juga: Punya Jogging Track Tertinggi di Semarang, Hotel Aruss Buka Maret 2022

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya