Rumah Harga Rp 1 Miliaran Paling Banyak Diminati Konsumen Semarang

REI prediksi penjualan rumah usai lebaran meningkat

Semarang, IDN Times - Pasar properti di Semarang mulai bergairah seiring melandainya angka kasus COVID-19 dan membaiknya ekonomi. Dalam tiga bulan terakhir penjualan rumah merangkak naik.

1. Penjualan rumah paling banyak di harga Rp1 miliaran

Rumah Harga Rp 1 Miliaran Paling Banyak Diminati Konsumen SemarangDok. Arsitag.com

Dari realisasi pameran perumahan Property Expo Semarang (PES) yang digelar DPD REI Jawa Tengah sepanjang tahun 2022, penjualan rumah mencapai 42 unit. Dari semua tipe menengah atas yang dihadirkan pengembang perumahan, rumah di kisaran harga Rp 1 miliaran banyak diminati konsumen. 

Wakil Ketua Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi DPD REI Jateng, Dibya K Hidayat mengatakan, penjualan rumah tipe menengah ke atas di harga Rp 1 miliaran hingga saat ini masih cukup bagus. 

‘’Dari pameran PES ke-3 ini saja rumah yang terjual paling banyak di harga satu miliaran. Ini menunjukkan pasar perumahan masih bagus,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (24/3/2022).

Baca Juga: Insentif PPN Properti Diperpanjang, Penjualan Rumah di Semarang Naik

2. Pameran di mal berdampak positif pada penjualan rumah

Rumah Harga Rp 1 Miliaran Paling Banyak Diminati Konsumen SemarangIlustrasi pameran perumahan di mal Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Upaya pemasaran melalui pameran di pusat perbelanjaan juga berdampak positif pada penjualan rumah di awal tahun ini. Sebab, tingkat kunjungan masyarakat ke mal atau pusat perbelanjaan juga kembali meningkat. 

‘’Di sela jalan-jalan dan belanja di mal mereka mampir ke stand pameran untuk melihat rumah sekaligus menanyakan harga. Kami berharap penjualan properti akan terus meningkat, mengingat rumah sudah menjadi kebutuhan masyarakat," kata Dibya yang juga Ketua Panitia PES itu.

3. Tren peningkatan penjualan rumah terjadi setelah lebaran

Rumah Harga Rp 1 Miliaran Paling Banyak Diminati Konsumen SemarangIlustrasi rumah KPR (IDN Times/Dwifantya Aquina)

Sejumlah faktor memengaruhi peningkatan penjualan rumah di tengah pandemik. Hal itu termasuk pemberian insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP). Meski insentif yang diberikan hanya 50 persen tapi mampu mendorong masyarakat untuk membeli rumah.

"Kami memprediksi penjualan rumah akan semakin meningkat setelah lebaran. Kondisi itu sudah menjadi tren pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat, karena saat lebaran banyak orang dari berbagai daerah datang ke Semarang, mudik sambil cari rumah," tandasnya.

Sementara itu, selama 12 hari penyelenggaraan PES ke-3 realisasi penjualan rumah mencapai 17 unit dengan nilai transaksi Rp 23 miliar. 

Baca Juga: PPKM Level 1, Pengembang Properti Semarang Tancap Gas Penjualan Rumah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya