Transaksi Online Rambah 4 Pasar Tradisional di Solo, Serba Digital

Ada layanan baru bernama Patriot buat pedagang pasar

Surakarta, IDN Times - Pemerintah terus mengupayakan akselerasi transaksi digital ekosistem hingga ke daerah-daerah. Program percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD) itu didukung Grab dan OVO melalui Program Akselerasi Transaksi Online Pemerintah (Patriot) di Kota Surakarta, Jawa Tengah

1. Grab OVO Patriot dorong percepatan digitalisasi di daerah

Transaksi Online Rambah 4 Pasar Tradisional di Solo, Serba DigitalIlustrasi OVO (IDN Times/Arief Rahmat)

Grab OVO PATRIOT berkomitmen mendorong percepatan dan perluasan digitalisasi daerah melalui tiga elemen besar, yaitu digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha, elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETP) untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan mendukung Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata mengatakan, program tersebut diharapkan dapat membantu para UMKM dalam mengembangkan usahanya.

“Kolaborasi Grab dan OVO ini semoga dapat meningkatkan jumlah UMKM yang masuk ke platform digital terutama pedagang pasar tradisional sebagai upaya mendukung target pemerintah mencapai 30 juta UMKM di 2024,’’ ungkapnya pada peluncuran Patriot yang digelar di Tawang Arum Balaikota Surakarta dan disiarkan secara daring, Kamis (21/10/2021).

Baca Juga: Kampus UMKM Shopee Ajak Pelaku Usaha di Jateng Melek Literasi Digital 

2. Digitalisasi sudah merambah di 4 zona pasar di Solo

Transaksi Online Rambah 4 Pasar Tradisional di Solo, Serba DigitalIlustrasi pasar tradisional. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Adapun, lanjut dia, di Kota Solo per Kamis (21/20/2021) tercatat ada 82.531 UMKM yang beroperasi dan menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar untuk dapat berkembang pesat di ranah digital. Melalui program ini, pihaknya juga memberikan kemudahan bagi para konsumen untuk melakukan transaksi untuk kebutuhan sehari-hari melalui platform digital yang aman.

Adapun digitalisasi pasar di Solo telah merambah di empat zona pasar, yaitu Pasar Gede, Pasar Nusukan - Pasar Gilingan, Pasar Jongke - Pasar Kembang, dan Pasar Kliwon. Grab bersama OVO mengedukasi dan mengadopsi platform digital (onboarding) kepada pedagang pasar kedalam ekosistem digital dan metode pembayaran QRIS.

‘’Setelah bergabung para pedagang pasar mendapatkan insentif dana bergulir sebagai fasilitas penyelesaian transaksi di hari yang sama. Selain itu, untuk mendukung peningkatan PAD dan penerimaan negara OVO telah menyediakan layanan pembayaran online untuk PDAM, PLN, BPJS dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di 109 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia,’’ jelas Ridzki.

3. Kota Surakarta jadi percontohan pemanfaatan ETP

Transaksi Online Rambah 4 Pasar Tradisional di Solo, Serba DigitalPresident of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kota Surakarta menjadi daerah percontohan dalam pemanfaatan teknologi Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP). Seiring dengan hal tersebut, OVO turut menjalin kerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah dalam menyediakan layanan pembayaran PBB di Kota Surakarta.

Presiden Direktur OVO, Karaniya Dharmasaputra menyampaikan, kedepannya dengan dukungan Grab pihaknya akan menyediakan layanan pembayaran pajak dan retribusi lainnya.

‘’Tujuannya, untuk mendukung peningkatan PAD dan penerimaan negara, seperti pajak kendaraan, retribusi pasar, retribusi parkir, Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), pembayaran biaya pembuatan paspor,” tandasnya.

4. Pembayaran cashless mudahkan penjual dan pembeli pada masa pandemik

Transaksi Online Rambah 4 Pasar Tradisional di Solo, Serba DigitalIlustrasi Cashless (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara, Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik inisiatif pembayaran secara cashless karena tidak hanya memudahkan penjual dan pembeli, tetapi juga bagi para kepala dinas. Pencapaian pemerintah pun menjadi meningkat.

“Sudah ada 44 pasar tradisional yang kami siapkan untuk onboarding termasuk di antaranya Pasar Legi dan Purwasari. Kami akan melakukan edukasi terhadap penjual dan juga pembeli agar terbiasa dengan situasi sekarang. Pandemik memaksa kita sebagai pembeli dan penjual untuk lebih melek digital. Mari beri dukungan untuk para UMKM di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: 44 Pasar Tradisional di Solo Layani Pembayaran Non Tunai, Tinggal Scan

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya