Jawa Tengah Ekspor Perdana Biskuit ke Bangladesh, Nilainya Rp5,3 M

Akan dijadikan makanan tambahan petugas keamanan

Semarang, IDN Times - Produk pertanian asal Jawa Tengah kembali diekspor ke luar negeri. Kali ini produk sampingan atau by product gandum berupa biskuit.

Pelepasan ekspor perdana biskuit dilakukan langsung oleh Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil bersama Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Kantor Karantina Pertanian Semarang, Rabu (21/8).

Pada kesempatan tersebut, juga dikirimkan lima komoditas lainnya untuk ekspor ke luar negeri.

Baca Juga: Mentan Amran Lepas Ekspor Komoditas Pertanian Rp 1,1 Triliun

1. Biskuit untuk makanan petugas keamanan

Jawa Tengah Ekspor Perdana Biskuit ke Bangladesh, Nilainya Rp5,3 MIDN Times/Dhana Kencana

Biskuit yang diekspor tersebut akan dijadikan makanan tambahan bagi petugas keamanan di Bangladesh. Jumlah total yang dikirim sebanyak 300 ton, dengan nilai ekonomi senilai Rp5,3 miliar.

"Ini yang sama-sama kita harapkan, tidak lagi bahan mentah tapi sudah diolah menjadi produk jadi. Akan banyak nilai tambah yang didapat masyarakat,"

"Sesuai dengan terobosan Menteri Pertanian, kita harus mencari emerging-emerging produk yang bisa untuk menambah devisa nilai ekspor kita. Ini ekspor sudah ke mana-mana. Ekspor ke Bangladesh baru pertama kali. Ini makanan yang bergizi tinggi, high protein high mineral," kata Kepala Balai Karantina Pertanian, Ali Jamil.

2. Jenis komoditas lain yang diekspor

Jawa Tengah Ekspor Perdana Biskuit ke Bangladesh, Nilainya Rp5,3 MIDN Times/Dhana Kencana

Selain biskuit, juga dilakukan secara simbolis pengiriman ekspor komoditas lainnya, sebagai berikut:

  • Jelly grass atau cincau hitam ke Malaysia sebanyak 28 ton (Rp588 juta)
  • Brooms grass atau ijuk ke Cina sebanyak 18,57 ton (Rp115 juta)
  • Margarin ke Bangladesh sebanyak 23,1 ton (Rp250 juta)
  • Gula merah ke Srilanka sebanyak 35 ton (Rp980 juta)
  • Sarang burung walet sebanyak 181 kilogram (Rp4,2 miliar)

Total komoditas yang diekspor tersebut nilainya mencapai Rp6,1 miliar.

3. Ekspor sarang burung walet potensial

Jawa Tengah Ekspor Perdana Biskuit ke Bangladesh, Nilainya Rp5,3 MIDN Times/Dhana Kencana

Ekspor sarang burung walet (SBW) masih sangat potensial dan peluangnya terbuka lebar. Ali mengajak para pelaku usaha SBW di Jawa Tengah untuk bisa meningkatkan kualitas produksinya, agar bisa mengambil peluang ekspor komoditas tersebut.

"Potensi sarang burung walet kita sangat luar biasa. Apalagi negara kita merupakan habitat utama yang paling cocok dengan perkembangbiakan walet. Indonesia adalah pemasok terbesar pasar global, bahkan sampai 78 persen," ujar Ali Jamil.

4. Kinerja ekspor di Semarang tembus setengah triliun

Jawa Tengah Ekspor Perdana Biskuit ke Bangladesh, Nilainya Rp5,3 MIDN Times/Dhana Kencana

Berdasarkan data dari lalu lintas ekspor impor komoditas pertanian di wilayah Karantina Pertanian Semarang melalui Bandar Udara Ahmad Yani dan Pelabuhan Tanjung Emas, terhitung sejak tanggal 1 sampai dengan 20 Agustus 2019, tercapai kinerja ekspor dengan total nilai ekonomi Rp586 miliar.

Angka tersebut didapat dari total sebanyak 697 kali permohonan pemeriksaan karantina pertanian. Rata-rata setiap bulannya, unit kerja Karantina Pertanian di Semarang memfasilitasi 1000 permohonan, baik dari komoditas hewan maupun tumbuhan.

Baca Juga: 10 Biskuit Enak Beserta Jumlah Kalorinya, Mana Saja Favoritmu?

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya