Baterai PLTS Mati, Listrik Pulau Parang Karimunjawa Byar Pet

Jepara, IDN Times - Pasokan listrik di Pulau Parang, Kepulauan Karimunjawa Jepara saat ini tersendat. Pasalnya menurut Petinggi Pulau Parang, Muh Zainal Arifin, sumber listrik yang diperoleh dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) mengalami hambatan lantaran semua baterai yang ada di mesin panelnya telah mati.
Fakta terkuak tatkala Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sedang meninjau kondisi pulau-pulau terpencil di Karimunjawa.
"Ini sudah lama tidak berfungsi pak. Baterainya mati semua. Kami kalau beli tidak sanggup karena biayanya mahal sekali," kata Arifin ketika bertemu Ganjar di panel PLTS Pulau Parang belum lama ini.
1. Baterai PLTS Pulau Parang mati sejak tahun 2004 silam
Arifin bilang pasokan listrik dari PLTS diperoleh warganya dari bantuan Kerajaan Denmark. PLTS, ujarnya digerakan dari tenaga diesel dengan mengandalkan pancaran sinar matahari.
Atas sumbangsih dari Denmark, menurut Arifin Pulau Parang sejak lama mendapat pasokan listrik 24 jam. Tapi persoalan muncul ketika memasuki tahun 2004 silam.
Baca Juga: Nenek Pemuja Nyi Roro Kidul di Karimunjawa, Menghilang saat Weton Tertentu
2. Pemkab Jepara tidak merespon keluhan warga Pulau Parang
Arifin mengaku banyaknya baterai pada panel yang mati menyebabkan pasokan listriknya menjadi terganggu.
Ia sebenarnya berangan-angan mengelola listrik secara mandiri. Namun warganya menganggap biaya perawatan PLTS sangat mahal. Terlebih lagi jika mesti membeli baterainya.
"Kami sudah mengajukan bantuan ke pemda, sudah lima tahun belum ada penanganan," bebernya.
3. Warga Pulau Parang minta PLN bantu pulihkan pasokan listrik
Ia kini menaruh harapan kepada Gubernur Ganjar Pranowo supaya membantu memulihkan pasokan listrik di Pulau Parang.
"Kami berharap Pak Ganjar bisa membantu. Kami titip supaya listrik Pulau Parang, Nyamuk dan Genting bisa seperti Karimunjawa. Yang mengelola PLN," pintanya.
4. Ganjar janji bantu warga Pulau Parang
Sedangkan, Ganjar Pranowo yang mendengar keluhan tersebut berkilah bila saat ini membutuhkan transformasi energi di Pulau Parang. Ganjar pun mendukung usulan Petinggi Pulau Parang agar PLN membantu dalam pengelolaan listrik.
"Nanti Pemda saya ajak bicara, termasuk dari PLN. Rasanya PLN memang perlu bantu. Memang di remote area seperti ini, harus ada perlakuan khusus," ujar Ganjar.
"Di sini sumber daya agak terbatas, maka perlu diberikan penanganan khusus. Nanti kita ajak bicara Pemkab Jepara. Termasuk harapan saya, ada yang mendampingi entah dari perguruan tinggi atau perusahaan yang membuat design pengembangan wilayah yang berorientasi lingkungan termasuk pariwisata," pungkasnya.
Baca Juga: Pulau Karimunjawa Jepara Diserbu Turis Akibat Penurunan Level PPKM