2. PT. Semen Gresik Tbk (SMGR)

halimahironti.blogspot.com

Secara kebiasaan, saham Semen Gresik berada pada level Rp11 ribuan per lembar. Emiten tersebut merupakan BUMN. Melihat kondisi key statistic, saham SMGR masih potential upset di angka Rp12 ribuan per lembar.

3. PT. Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP)

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Secara fair value, denga nilai intrisik harga saham emiten BUMN ini berada di Rp2100 per lembar. Harga PTPP cukup murah karena perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi itu memang disiapkan untuk dapat buyback sahamnya lagi.

4. PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Kegiatan perbankan. Dok. Bank BRI

Bank BRI merupakan bank terbesar BUMN. Jika dilihat dari segi profitnya cukup besar. Pada 2019 BRI mencatatkan keuntungan yang tinggi. Saat ini saham BBRI dapat buyback saham dengan nilai diskon yang cukup banyak sekitar Rp4400 per lembar.

Baca Juga: Kumpulkan Dana Investasi Kemenkeu Tawari Millennial Beli Saham Fintech

5. PT. Bank Central Asia (BBCA)

efinansial.com

Profit Bank BCA sangat besar. Pada tahun 2020 ini sudah growth mencapai 11 persen. Oleh karenanya perusahaan tersebut kerap menjadi penggerak market. Secara otomatis jika BBCA ke arah positif IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) akan positif juga.

6. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)

Pixabay/myrfa

Bergerak di bidang pulp and paper, saham perusahaan kertas ini penurunannya cukup signifikan. Fair value-nya saat ini mencapai Rp10 ribuan. Untuk saat ini masih di kisaran Rp5 ribuan.

7. PT. Indosat Tbk (ISAT)

Dok. IDN Times

Berdasarkan pengamatan fundamental, ISAT pada 2018 merugi. Namun pada 2019 mencatat keuntungan besar mendapai Rp1,5 triliun. Secara intrisik, angka saham ISAT berkisar Rp2300 sampai Rp2350 per lembar. Namun yang dijual saat ini nilainya dibawah atau lebih kecil dari nilai intrisik atau sebesar Rp2070 per lembar.

8. PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)

Peluncuran produk terbaru Sido Muncul Food Supplement. IDN Times/Shemi

Sido Muncul merupakan perusahaan konsumer yang cukup bagus kondisi perusahaannya. Di 2019 penjualannya sangat besar. Berdasarkan growth pada 2019 cukup besar dan kerap membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Tak main-main berkisar mencapai 90 persen yang dibagikan.

9. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Dok. IDN Times

Saham INCO lebih cenderung pada teknikal. Dari pergerakan saat ini transaksinya di atas Rp3 ribuan per lembar. Saat ini dijual dengan harga Rp2350 per lembar. Dengan kondisi tertentu bisa tembus upset di angka Rp3100 sampai Rp3200 per lembar.

Pengamatan saham dari kesembilan emiten tersebut berdasarkan pada teknikal dan fundamental. Nah sekarang mau collect atau membeli saham yang mana? Mumpung pada murah guys.

Baca Juga: Pialang Saham, Profesi yang Dibutuhkan Tapi Tak Banyak Dilirik Orang