5 Perbedaan Keju Cheddar Alami dan Olahan, Jangan Salah Beli!

- Keju cheddar alami dan olahan memiliki bahan baku yang berbeda, dengan cheddar alami dibuat dari susu sapi dan ditambah rennet, sedangkan cheddar olahan terdiri dari campuran keju cheddar alami dan beragam bahan lainnya.
- Proses pengolahan keju cheddar alami melibatkan pemanasan, penambahan rennet, pemrosesan untuk menghilangkan sisa air, dan pematangan bulanan hingga tahunan. Sementara itu, keju cheddar olahan melibatkan pemilihan bahan baku, pembersihan, pencampuran, proses pasteurisasi, dan pengemasan.
- Keju cheddar alami memiliki rasa gurih variatif yang semakin tajam seiring bertambahnya usia, sementara keju cheddar ol
Keju cheddar merupakan bahan masak yang populer digunakan untuk beragam makanan. Cheddar merupakan keju yang berasal dari susu sapi sehingga rasanya cenderung gurih dan manis.
Bicara soal cheddar di Indonesia, sering kali merujuk pada cheddar olahan yang gampang ditemukan di pasaran. Tetapi ketika membaca resep masakan luar negeri, cheddar merujuk pada keju alami yang diolah secara berbeda.
Meski sama-sama cheddar, tetapi keduanya memiliki serangkai perbedaan, lho. Mau tahu apa bedanya keju cheddar dan cheddar olahan? Simak di bawah ini!
1. Bahan baku produk

Meskipun sama-sama menyandang nama cheddar, tetapi keju cheddar alami dan olahan memiliki bahan baku berbeda. Pada dasarnya, keju cheddar alami dibuat dari susu sapi (terkadang ada yang membuatnya dari susu kambing dan domba). Dalam proses pembuatannya, keju cheddar alami ditambah rennet. yakni kombinasi enzim yang bekerja mengentalkan susu dan memisahkan whey-nya, serta dicampur pakai garam.
Sedangkan keju cheddar olahan dibuat dari campuran keju cheddar alami serta beragam bahan lainnya. Bahan dipanaskan hingga mencapai suhu pasteurisasi sebagai upaya mencegah pematangan lebih lanjut. Bila komposisi produk dicek, kamu akan mendapatkan informasi bahan baku lain berupa air, pengemulsi, garam, acidity, sampai preservative di dalamnya. Perbedaan itu membuat susunan keju olahan lebih kompleks dan panjang daripada cheddar cheese alami.
2. Proses pengolahan keju

Pada proses pembuatan keju cheddar, terdapat perbedaan tahapan. Untuk keju cheddar alami, susu sapi akan dipanaskan dan ditambah rennet. Dadih yang terpisah dari whey kemudian diberi garam dan diproses untuk menghilangkan sisa air. Nantinya keju cheddar alami akan dimatangkan dengan durasi bulanan sampai tahunan supaya kedalaman rasa keju semakin bertambah.
Kalau proses pengolahan keju cheddar olahan itu bervariasi. Dilansir Science Direct, proses pembuatan keju olahan bisa diringkas dengan melakukan pemilihan dan perhitungan bahan baku, pembersihan, lalu menggiling dan menghaluskan keju alami, kemudian dicampur bahan tambahan lainnya. Nantinya adonan akan dimasak agar terjadi proses pasteurisasi, baru adonan bakal dikemas.
3. Rasa masing-masing keju

Soal rasa, baik itu keju cheddar alami dan olahan memiliki perbedaan signifikan. Melalui proses pematangan yang lama, keju cheddar alami memiliki rasa gurih variatif. Semakin tua usianya, rasanya bakal semakin tajam. Beberapa keju cheddar alami juga ada yang diberi rasa khusus, seperti smoky, herba, rempah-rempah, dan seterusnya yang akan mempengaruhi rasanya saat dimakan.
Kalau rasa keju cheddar olahan memiliki sensasi gurih lebih ringan daripada keju cheddar alami. Itu karena bahan-bahan tambahan di dalamnya memberi profil rasa yang cukup kompleks. Selain asin biasanya terdapat jejak manis pada jenis keju tersebut. Semua tergantung komposisi tambahan pada merek produk yang kamu beli.
4. Tekstur pada keju

Dari sisi tekstur, kedua keju ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Menilik dari usianya, semakin muda usia cheddar alami maka teksturnya lebih lembut, lembap, dan creamy. Semakin tua maka cheddar alami pun pun jadi lebih kering, keras, dan rapuh karena kadar airnya terus berkurang.
Kalau keju cheddar olahan termasuk tipe keju semi-keras. Tekstur bahan baku ini cenderung lebih lembut dan creamy. Ia juga tidak dibedakan atas usia, sehingga keju cheddar olahan dari satu merek dengan merek lain memiliki tekstur yang mirip.
5. Penamaan dalam kemasan produk

Selain karakteristik dari keju itu sendiri, baik cheddar alami maupun cheddar olahan juga memiliki perbedaan dalam penamaan di label kemasan. Perbedaan ini bertujuan untuk membuat pembeli lebih selektif dalam memilih produk.
Umumnya, keju cheddar alami memiliki label nama sesuai usianya, seperti mild cheddar, medium cheddar, atau mature cheddar. Sebagian lagi menggunakan istilah real cheddar di badan kemasan.
Sementara itu keju cheddar olahan menggunakan nama processed cheddar cheese. Biasanya nama "processed" ini dicetak cukup kecil, sehingga kamu perlu teliti sebelum membeli.
Keju cheddar alami dan olahan memiliki beragam perbedaan. Mulai dari bahan baku sampai teksturnya. Tentu saja hal ini berpengaruh pada kekuatan rasa ketika dipakai untuk suatu resep. Dengan adanya perbedaan di atas, diharapkan kamu bisa lebih selektif dalam membeli keju cheddar untuk konsumsi di rumah.