4 Gaya Komunikasi di Tempat Kerja yang Wajib Kamu Tahu!

- Gaya komunikasi pasif membuat seseorang merasa diabaikan dan sulit dipahami rekan kerja
- Komunikasi agresif menciptakan ketegangan, konflik, dan suasana kerja yang tidak kondusif
- Gaya komunikasi asertif memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pikiran dengan percaya diri tanpa mengabaikan perasaan orang lain
Dalam dunia kerja, cara seseorang berinteraksi dengan rekan-rekan dapat memengaruhi dinamika tim dan keberhasilan suatu proyek. Gaya komunikasi di tempat kerja adalah cara seseorang berbagi ide, informasi, dan isu dalam lingkungan profesional.
Oleh karena itu, memahami berbagai gaya komunikasi sangat penting dalam dunia kerja. Dalam artikel ini, penulis akan membahas empat gaya komunikasi yang umum dijumpai di tempat kerja dan bagaimana masing-masing gaya tersebut dapat memengaruhi hubungan antar rekan kerja.
1. Gaya komunikasi pasif

Gaya komunikasi pasif adalah pendekatan yang melibatkan penghindaran dalam menyampaikan pendapat atau kebutuhan yang sering kali membuat seseorang merasa diabaikan. Orang yang menggunakan gaya ini cenderung tidak mengungkapkan perasaan mereka meskipun merasa tidak puas atau dirugikan dalam situasi tertentu.
Selain itu, komunikasi pasif sering menciptakan kesan bahwa orang tersebut tidak berdaya, sehingga orang lain mungkin beranggapan bahwa mereka tidak memiliki pendapat yang kuat atau tidak peduli. Akibatnya, hubungan interpersonal di tempat kerja dapat terhambat, karena rekan kerja sulit memahami harapan atau batasan yang sebenarnya dari orang yang berkomunikasi secara pasif.
2. Gaya komunikasi agresif

Komunikasi agresif ditandai dengan sikap mendominasi dan sering kali merendahkan orang lain. Orang yang menggunakan gaya ini cenderung memaksakan pendapat mereka tanpa mempertimbangkan perasaan atau perspektif orang lain, sehingga menciptakan ketegangan dalam interaksi.
Selain itu, mereka sering kali berbicara dengan nada tinggi atau menggunakan bahasa yang tajam, yang dapat membuat orang lain merasa terintimidasi. Meskipun gaya komunikasi ini kadang dapat mencapai tujuan tertentu dalam jangka pendek, seperti mendapatkan hasil yang diinginkan, konsekuensinya sering kali berupa konflik dan ketidaknyamanan di lingkungan kerja. Dalam jangka panjang, komunikasi agresif dapat merusak hubungan antar rekan kerja dan menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif.
3. Gaya komunikasi pasif-agresif

Gaya komunikasi ini menggabungkan elemen dari komunikasi pasif dan agresif, sehingga menghasilkan cara interaksi yang tidak jelas dan tidak langsung. Orang yang menggunakan gaya komunikasi ini mungkin merasa enggan untuk menyatakan ketidakpuasan mereka secara terbuka, sehingga memilih untuk menyimpan perasaan tersebut.
Namun, emosi yang terpendam sering kali muncul dalam bentuk perilaku negatif atau sindiran yang dapat merusak hubungan di tempat kerja. Akibatnya, meskipun tidak secara langsung mengungkapkan ketidakpuasan, komunikasi pasif-agresif ini dapat menciptakan ketegangan dan kebingungan di antara rekan kerja serta dapat mengganggu kolaborasi tim.
4. Gaya komunikasi asertif

Gaya komunikasi asertif merupakan gaya komunikasi dengan cara menyampaikan pikiran, perasaan, dan kebutuhan dengan jelas dan langsung, tanpa mengabaikan perasaan orang lain. Orang yang menggunakan gaya ini mampu mengekspresikan pendapat dengan percaya diri sambil mendengarkan dan menghargai sudut pandang orang lain.
Mereka berusaha menjaga keseimbangan antara mengekspresikan diri dan menunjukkan empati kepada orang lain. Contoh komunikasi asertif meliputi mengajukan pertanyaan secara terbuka atau mengungkapkan ketidaksetujuan tanpa menyerang pribadi orang lain. Dengan menerapkan gaya komunikasi ini, seseorang dapat membangun hubungan yang lebih baik dan produktif di tempat kerja.
Memahami berbagai gaya komunikasi di tempat kerja adalah langkah awal untuk meningkatkan interaksi dan kolaborasi antar rekan kerja. Dengan mengenali empat gaya komunikasi tersebut, seseorang dapat memahami gaya komunikasi diri sendiri dan orang lain, yang pada akhirnya dapat membantu dalam beradaptasi dan berkomunikasi dengan lebih efektif.