Bukan MBTI, Kenali Tes Kepribadian Ini Untuk Mengembangkan Karir
Ada beragam cara yang bisa kita gunakan untuk menggambarkan kepribadian seseorang. Salah satunya melalui tes kepribadian. Saat ini Tes MBTI menjadi tes yang cukup populer digunakan oleh masyarakat.
Akan tetapi, ada tes kepribadian lain yang sering digunakan oleh para psikolog untuk mendeskripsikan kepribadian seseorang. Para psikolog membagi kepribadian dalam 5 kelompok dasar yang sering disebut dengan Big Five Personality.
Big Five Personality ini terdiri dari Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness dan Neuroiticsm yang sering disingkat dengan OCEAN.
Yuk, simak penjelasan dari masing-masing kelompok dalam Big Five Personality serta karir yang cocok untuk masing-masing kelompok berikut ini:
1.Openness
Orang yang berada dalam kelompok ini memiliki imajinasi yang beragam dan wawasan yang luas. Selain itu, orang dalam kelompok openness ini umumnya memiliki banyak minat dan memiliki semangat yang tinggi untuk belajar hal baru.
Orang yang memiliki openness yang tinggi juga cenderung memiliki kreatifitas yang tinggi dan berpikir secara abstrak. Sifat dari openness ini didukung dengan adanya banyak koneksi antar sel-sel otak, sehingga saling berhubungan.
Sebaliknya, orang yang memiliki openness yang rendah umumnya nyaman dengan kondisi sekarang dan tidak menikmati hal yang baru.
Pekerjaan yang cukup sesuai untuk orang yang openness adalah menjadi pemandu wisata atau pilot.
2.Conscientiousness
Orang yang berada pada dimensi conscientiousness ini umumnya selalu memikirkan cara pandang orang lain terhadap dirinya.
Mereka juga sangat fokus pada tujuan dan rencana yang telah dibuat, dan hidup dengan sangat terorganisir. Sehingga orang yang memiliki conscientiousness akan tepat waktu ketika mengerjakan sesuatu dan tidak suka menunda.
Untuk orang yang memiliki conscientiousness yang rendah akan suka untuk menunda suatu pekerjaan dan tidak terorganisir dalam bekerja.
Dengan sifatnya yang cenderung sangat teliti, orang yang memiliki conscientiousness yang tinggi cocok untuk bekerja dalam bidang akuntansi dan managerial perusahaan.
3.Extraversion
Kamu pernah bertemu dengan orang yang energik dan lebih mudah dalam bergaul dengan orang lain?
Nah, itu adalah ciri dari dimensi extraversion. Orang dengan dimensi extraversion ini memiliki kemampuan yang tinggi untuk bersosialisasi dan menyampaikan pendapat dalam lingkungan sosial.
Sebaliknya orang dengan extraversion yang rendah akan cenderung lebih suka menyendiri dan tak mempunyai energi yang banyak untuk bersosialisasi.
Kemampuan yang bersosialisasi yang tinggi membuat orang dengan dimensi extraversion cocok untuk berprofesi sebagai sales, manajer perusahaan, Influenncer, event planner dan personal trainer.
4. Agreeableness
Ciri dari dimensi agreeableness adalah taat pada aturan dan tidak suka dengan konflik dan pertikaian.
Orang yang memiliki dimensi agreeableness yang tinggi biasanya suka membantu dan sangat peduli pada orang lain. Oleh karena itu, orang pada dimensi ini sangat cocok untuk bekerja dalam tim.
Sebaliknya orang dengan agreeableness yang rendah bersikap lebih cuek terhadap orang lain dan memiliki empati yang rendah.
Orang yang memiliki sifat agreeableness yang tinggi cocok untuk berprofesi sebagai tenaga pengajar, psikolog atau bidang yang berhubungan dengan pengaturan manusia.
5.Neuroticism
Orang dengan dimensi neuroticism ini cenderung memiliki ketidakstabilan emosi dan adanya perubahan mood yang ekstrim. Dimana orang tersebut seringkali mudah untuk merasa sedih dan gelisah serta mudah tersinggung.
Sebaliknya orang dengan neuroticism yang rendah cenderung lebih mudah mengendalikan emosi dan lebih stabil dalam menghadapi masalah.
Orang yang memiliki dimensi rendah dari neuroticism ini cocok untuk bekerja sebagai pekerja sosial atau perawat.
Nah, demikian penjelasan dari Big Five Personality dan hubungannya dengan pengembangan karir yang akan kamu jalankan. Dengan mengenal kepribadian dari Big Five Personality ini dapat mempermudah kamu untuk mengenal diri sendiri dan juga karakter orang lain ketika bekerja, sehingga tujuan dan jenjang karir lebih jelas.
