5 Cara Tumbuhan Mendapatkan Makanan, Tak Hanya Melalui Fotosintesis!

- Tumbuhan parasit tidak mampu melakukan fotosintesis dan mendapatkan makanan dari tumbuhan inang melalui organ haustorium.
- Tumbuhan semi parasit dapat melakukan fotosintesis sendiri, tetapi juga menyerap nutrisi dari tumbuhan inang.
- Tumbuhan karnivora memperoleh nutrisi dengan menangkap serangga dan hewan kecil, sementara tumbuhan saprofit memperoleh nutrisi dari benda mati.
Tumbuhan merupakan organisme eukariota yang termasuk ke dalam kingdom plantae. Organisme ini memiliki jenis yang beragam dan berperan penting bagi kehidupan di bumi. Salah satu kemampuan unik yang dimiliki tumbuhan adalah untuk menghasilkan makananannya sendiri melalui proses fotosintesis.
Proses fotosintesis dimulai ketika cahaya matahari ditangkap oleh klorofil yang terdapat di dalam daun. Cahaya tersebut kemudian digunakan untuk mengubah air dan karbondioksida menjadi glukosa (gula) dan oksigen yang menjadi sumber energi bagi tumbuhan.
Namun, bagaimana apabila terdapat tumbuhan yang tidak memiliki klorofil? Bagaimana cara tumbuhan tersebut mendapatkan makananannya? Berikut 5 cara tumbuhan mendapatkan makanan selain melalui proses fotosintesis, yuk simak!
1.Menjadi tumbuhan parasit yang memperoleh makanan dari tumbuhan lain

Tumbuhan parasit seperti benalu dan bunga bangkai (rafflesia arnoldii) merupakan jenis tumbuhan yang tidak mampu untuk menghasilkan makanan sendiri. Berbeda dengan tumbuhan pada umumnya yang melakukan fotosintesis, tumbuhan parasit memperoleh makanan dan nutrisi dari tumbuhan lain yang disebut dengan inang.
Dilansir laman Oxford Botanic Garden and Arboretum, tumbuhan parasit memiliki organ khusus yang disebut haustorium. Organ ini akan menempel pada tumbuhan inang yang menembus jarigannya untuk mengambil makanan dan air dari inang tersebut. Akibat ketergantungannya ini, beberapa tumbuhan parasit seringkali menyebabkan kerugian dan kesulitan pada inang yang makanannya “dicuri”.
2.Memperoleh makanan melalui proses fotosintesis dan tumbuhan lain (inang)

Mistletoe merupakan salah satu tumbuhan yang memperoleh makanan dengan cara yang unik, yaitu mengandalkan inang atau tumbuhan lain untuk memperoleh makanan, namun juga mampu melakukan fotosintesis sendiri. Berbeda dengan tumbuhan parasit, tumbuhan semi parasit masih memiliki klorofil sehingga juga dapat menghasilkan makakan melalui proses fotosintesis.
Tumbuhan semi parasit seringkali hidup di kondisi lingkungan yang memiliki keterbatasan nutrisi, sehingga mereka lebih banyak menyerap air, mineral, dan nutrisi dari tumbuhan lain (inang). Walaupun begitu, tumbuhan semi parasit tetap mampu melakukan fotosintesis sehingga tingkat kerugian yang dirasakan oleh tumbuhan inang cenderung lebih rendah jika dibangingkan dengan tumbuhan parasit.
3.Menangkap dan memakan serangga atau hewan kecil

Tidak hanya memperoleh air, mineral, dan nutrisi dari proses fotosintesis serta tumbuhan lain, terdapat pula kelompok tumbuhan yang memperoleh makanannya dengan menangkap dan memakan serangga atau hewan kecil (mamalia dan reptil kecil). Kelompok tumbuhan ini disebut dengan tumbuhan karnivora. Berbeda dengan kebanyakan tumbuhan yang memperoleh nutrisi dari tanah, tumbuhan karnivora biasa hidup di lingkungan yang miskin akan nutrisi seperti rawa-rawa dan tanah gambut.
Dilansir laman Natural History Museum, untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya, tumbuhan ini akan menangkap serangga dan hewan kecil, lalu menelannya dengan menggunakan enzim pencernaan untuk memecah tubuh mangsa dan menyerap nutrisi di dalamnya. Saat ini, terdapat sekitar 630 spesies tumbuhan karnivora yang diketahui dan yang paling terkenal adalah tumbuhan venus flytrap, kantong semar, dan sundew.
4.Memperoleh nutrisi dari bahan organik yang sudah mati

Beberapa jenis tumbuhan tidak memiliki klorofil sehingga tidak mampu untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan makanannya sendiri. Tumbuhan jenis ini disebut dengan tumbuhan saprofit. Dilansir laman Biology LibreTexts, tumbuhan saprofit memperoleh makanan dan nutrisi dari benda mati. Mereka menggunakan enzim untuk mengubah senyawa organik yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana sehingga nutrisinya dapat diserap.
Tumbuhan saprofit memperoleh nutrisi dari bahan organik yang sudah mati seperti daun-daun kering, kayu lapuk, dan sisa-sisa organisme lainnya. Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pengurai yang membantu menguraikan bahan organik yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana. Salah satu contoh tumbuhan saprofit yang terkenal adalah tumbuhan anggrek dan jamur.
5.Menyaring nutrisi dari udara dan hujan

Tidak hanya dapat memperoleh nutrisi dari bahan organik yang sudah mati, terdapat pula jenis tumbuhan yang memperoleh makanan dan air dari udara, hujan, dan bahan organik yang menumpuk di sekitar tempat mereka tumbuh. Tumbuhan ini disebut dengan tumbuhan epifit. Dilansir laman Britannica, tumbuhan epifit memperoleh air dan nutrisi dari udara, air, hingga debu yang ada di sekitar mereka.
Tumbuhan ini tidak tumbuh di tanah, melainkan menempel pada tumbuhan lain seperti pada batang atau cabang pohon. Akar tumbuhan epifit umumnya berfungsi sebagai jangkar untuk menempel pada inang dan menyerap air hujan. Walaupun menempel pada inang, tumbuhan ini tidak bersifat parasit karena mereka menangkap makananannya sendiri.
Tumbuhan epifit sering ditemukan di hutan hujan tropis dimana kelembaban udara tinggi dan terdapat sinar matahari yang cukup. Salah satu contoh tumbuhan epifit adalah lumut, lumut kerak, dan pakis.
Tumbuhan memiliki banyak cara yang berbeda untuk memperoleh makananan dan air selain dari proses fotosintesis. Cara memperoleh makanan tumbuhan seringkali berbeda tergantung dengan jenisnya. Perbedaan cara dalam memperoleh makanan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sepeti ketersediaan nutrisi di lingkungan, kompetisi dengan tumbuhan lain, dan perbedaan morfologi tumbuhan. Perbedaan morfologi tumbuhan seperti bentuk daun, akar, dan batang yang berbeda juga berperan penting dalam cara tumbuhan untuk memperoleh makanannya dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang dinamis.