Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Waktu yang Dilarang untuk Memarahi Anak, Orangtua Perlu Tahu!

ilustrasi orang tua sedang memarahi anak (pexels.com/Monstera Production)
Intinya sih...
  • Anak yang baru bangun tidur perlu waktu untuk terjaga dan tidak boleh dimarahi agar suasana hatinya baik.
  • Menegur anak saat makan dapat mempengaruhi nafsu makan dan sebaiknya jangan dilakukan, beri mereka waktu untuk menikmati makanan.
  • Menegur anak di depan orang lain bisa merusak harga diri mereka, lebih baik lakukan secara pribadi.

Menjadi orangtua adalah tanggung jawab yang besar, termasuk dalam hal mendisiplinkan anak. Meskipun menegur anak adalah bagian dari mendidik, tapi jika dilakukan pada waktu atau tempat yang tidak tepat, bisa menimbulkan dampak buruk.

Karena itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui cara yang tepat dalam mendisiplinkan anak agar tidak menimbulkan kesalahan yang fatal. Berikut adalah lima waktu yang perlu dihindari untuk memarahi anak.

1.Ketika anak baru bangun tidur

ilustrasi anak baru bangun tidur (pexels.com/Alex Green)

Anak yang baru bangun tidur cenderung masih setengah sadar dan kurang fokus. Memarahi mereka saat baru bangun tidur hanya akan membuat suasana hati mereka buruk dan berpotensi mengganggu seluruh hari mereka.

Anak-anak juga bisa merasa terkejut atau cemas jika dibangunkan dengan nada yang keras. Sebaiknya, beri waktu untuk mereka benar-benar terjaga dan terhubung dengan dunia di sekitar mereka sebelum berbicara atau menegur.

2.Ketika anak sedang makan

ilustrasi anak sedang makan (pexels.com/Nicola Barts)

Menegur anak saat mereka sedang makan dapat mempengaruhi nafsu makan dan membuat suasana hati mereka menjadi buruk. Akibatnya, mereka bisa kehilangan selera makan atau bahkan menolak makan sepenuhnya.

Sebaiknya, jadikan waktu makan sebagai momen untuk berkumpul dan berbagi cerita, bukan untuk dimarahi. Jika ada masalah perilaku yang perlu didiskusikan, tunggu sampai setelah makan atau pada saat yang lebih santai.

3.Ketika anak hendak ke sekolah

ilustrasi anak SMA(pexels.com/Max Fischer)

Pagi hari sebelum anak berangkat ke sekolah adalah waktu yang sibuk dengan berbagai aktivitas dan persiapan. Jika anak dimarahi saat akan berangkat ke sekolah, ini bisa merusak suasana hati mereka sepanjang hari.

Anak-anak perlu dukungan positif agar bisa bersemangat untuk belajar dan berinteraksi dengan teman-teman mereka. Sebagai orangtua, perlu untuk menciptakan rutinitas pagi yang teratur bagi anak-anak agar suasana tetap tenang dan terhindar dari stres.

Dengan mengatur waktu dan aktivitas secara efisien, pagi hari bisa menjadi lebih lancar, sehingga anak siap berangkat ke sekolah dengan perasaan positif, sementara orangtua pun merasa lebih tenang.

4.Ketika dihadapan orang lain

ilustrasi orang tua sedang memarahi anak (pexels.com/Monstera Production)

Memarahi anak di depan orang lain, terutama di depan teman-teman mereka atau keluarga besar, bisa sangat merusak rasa percaya diri dan harga diri mereka. Hal ini dapat menimbulkan rasa malu dan mempengaruhi cara mereka melihat diri sendiri.

Jika perlu menegur anak, lebih baik lakukan secara pribadi untuk menghindari rasa malu dan efek psikologis yang tidak diinginkan . Jika anak berperilaku buruk di tempat umum, usahakan untuk menangani situasi dengan tenang dan tanpa menarik perhatian.

5.Ketika anak hendak tidur

ilustrasi anak sedang tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebelum tidur, anak membutuhkan suasana yang tenang dan nyaman. Memarahi mereka sebelum tidur dapat menyebabkan kecemasan, mimpi buruk, dan mengganggu pola tidur mereka.

Berikan suasana yang damai sebelum tidur agar mereka bisa beristirahat dengan baik. Jika ada masalah yang perlu dibahas, pilih waktu yang lebih awal di malam hari atau saat anak merasa santai.

Menegur dan mendisiplinkan anak adalah bagian dari menjadi orangtua, tetapi penting untuk memperhatikan waktu dan tempat yang tepat. Dengan menghindari lima waktu ini, orangtua bisa membantu menjaga psikologi anak agar tetap sehat dan menjaga hubungan yang baik antara orangtua dan anak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ai Samaytuha Maryam
EditorAi Samaytuha Maryam
Follow Us