5 Alasan Kucing Sembunyi Sebelum Ajalnya, Bukan Sekadar Naluri

- Gangguan kognitif bisa membuat kucing bingung dan menyendiri
- Setiap ras kucing bisa punya respons berbeda
- Perubahan bau tubuh juga berpengaruh
Pecinta kucing pasti sudah sering mendengar cerita bahsa kucing suka bersembunyi ketika merasa sakit atau bahkan menjelang ajalnya. Selama ini, alasannya sering dikaitkan dengan naluri liar mereka yang ingin melindungi dirinya dari predator.
Tapi, tahukah kamu kalau ada juga penjelasan lain mengenai ini, yang jarang dibahas? Dari sejumlah penelitian justru perilaku ini terkait dengan faktor Kesehatan otak, perbedaan ras, hingga perubahan fungsi tubuh kucing yang menua.
1. Gangguan kognitif bisa membuat kucing bingung dan menyendiri

Pada sebuah studi “Cognitive Dysfuntion in Cats: Update on Neuropathological and Behavioural Change Plus Clinical Management” membahas bagaimana kucing lansia dapat mengalami perubahan neurologis yang mirip seperti Alzaheimer pada manusia.
Gejalanya meliputi kebingungan, kehilangan orientasi, hingga perubahan interaksi sosial. Kondisi ini bisa jadi alasan kenapa kucing tampak “menjauh” menjelang akhir hidupnya, bukan sekedar naluri berlindung dari predator.
2. Setiap ras kucing bisa punya respons berbeda

Penelitian menunjukan bahwa faktor genetik berpengaruh pada perilaku kucing. Ras yang cenderung pemalu atau independen lebih mungkin menarik diri ketika sakit, sementara ras yang lebih sosial bisa saja justru semakin mendekat kepada pemiliknya.
Menurut studi dari University of Helsinki, terdapat trait perilaku dari kucing yang terkait dengan sosiabilitas dengan manusia dan agresivitas dapat sangat bergantung pada ras. Ini membuka kemungkinan bahwa ada ras tertentu yang secara genetik lebih menyendiri ketika kondisi buruk/ lemah.
3. Perubahan bau tubuh juga berpengaruh

Ketika mendekati ajalnya kucing cenderung mengeluarkan bau tubuh yang tidak seperti biasanya. Bau ini bisa bervariasi tergantung kondisi tubuh kucing, namun biasanya cenderung tidak sedap. Beberapa penyebabnya karena penumpukan racun akibat kegagalan organ, infeksi bakteri hingga inkontinensia yang menyebabkan kucing terkena urin atau feses.
Hal ini mungkin yang mendasari perilaku menjauh dari kucing sebelum ajalnya, dirinya mungkin bisa merasakan aroma yang tidak biasa darinya.
4. Lingkungan ikut menentukan tempat persembunyian

Lingkungan sangat berpengaruh besar pada pola mereka mencari tempat terakhir untuk beristirahat. Lingkungan yang menyediakan tempat tersembunyi seperti kotak, selimut atau area gelap akan lebih menarik bagi kucing. Mereka juga akan cenderung mencari lingkungan yang tenang untuk membantu mengurangi stres.
Dengan mencari tempat terpencil, kucing akan merasa lebih aman untuk menghabiskan sisa hidupnya dengan tenang tanpa gangguan kucing lain atau manusia.
5. Ikatan emosional bisa mengubah segalanya

Meskipun memiliki naluri untuk bersembunyi saat mendekati waktu ajalnya, ada juga beberapa kasus kucing akan tetap berada di dekat pemiliknya.
Hal ini karena ikatan emosional yang dimiliki kucing dengan pemiliknya. Kucing mungkin akan memilih dekat dengan pemililknya karena tidak ingin mereka sedih dan berada dalam lingkungan yang familiar dan tenang di dekat pemiliknya.
Perilaku kucing yang memilih bersembunyi menjelang ajal ternyata lebih kompleks dari sekadar naluri. Faktor penyakit kronis, gangguan kognitif, bahkan ikatan emosional yang terjaling dengan pemiliknya bisa memengaruhi bagaimana kucing menghabiskan momen terakhirnya.
Buat kamu yang memelihara kucing di rumah, memahami hal ini bisa jadi bekal yang berharga untuk memberikan kenyamanan di hari terakhir mereka. Karena, pada akhirnya, setiap kucing berhak pergi dengan damai di tempat yang membuatnya merasa paling aman.