5 Perbedaan Penting antara Inner Child dan Trauma yang Harus Kamu Tahu

- Inner child adalah bagian dari diri yang berhubungan dengan masa kecil, mempengaruhi emosi dan perilaku di usia dewasa.
- Trauma adalah pengalaman yang sangat mengganggu secara fisik, emosional, atau psikologis, bisa terjadi kapan saja dalam hidup.
- Penanganan inner child melibatkan terapi eksplorasi masa kecil, sedangkan trauma memerlukan intervensi langsung seperti CBT atau EMDR.
Tahu gak sih, kalau inner child sama trauma itu beda? Belakangan, dengan banyaknya informasi tentang mental health banyak yang mengatakan seolah inner child adalah trauma masa kecil.
Namun, pada kenyataannya kedua inner child dan trauma adalah dua hal berbeda yang membutuhkan penganan yang berbeda juga. Trauma gak selalu berkaitan dengan inner child, begitupun sebaliknya.
Yuk, pelajari perbedaan penting antara inner child dan trauma agar kamu bisa memahami dan mengatasi keduanya dengan lebih baik.
1. Pengertian

Inner child mengacu pada bagian dari diri kita yang berhubungan dengan masa kecil. Ini adalah aspek dari kepribadian kita yang berisi perasaan, kenangan, dan kebutuhan yang belum terpenuhi dari masa kanak-kanak. Inner child berfokus pada aspek emosional dan psikologis yang mempengaruhi bagaimana kita berfungsi di usia dewasa.
Trauma, di sisi lain, adalah pengalaman yang sangat mengganggu dan melukai secara emosional, fisik, atau psikologis. Trauma bisa terjadi akibat peristiwa ekstrem atau situasi yang menimbulkan stres berat, dan seringkali langsung mengganggu kesehatan mental serta kesejahteraan seseorang.
2. Sumber penyebab

Inner child dipengaruhi oleh pengalaman masa kecil yang belum sepenuhnya terselesaikan. Ini bisa meliputi hubungan dengan orang tua, interaksi sosial awal, atau pengalaman emosional yang kuat. Inner child seringkali berkaitan dengan kenangan dan perasaan yang belum sepenuhnya diatasi atau dipenuhi selama masa kanak-kanak yang terbawa hingga masa dewasa.
Adapun, trauma berasal dari pengalaman yang sangat mengancam atau melukai, yang dapat mencakup kekerasan, kecelakaan, atau peristiwa yang sangat menakutkan. gak selalu itu berasal dari masa lalu.
Trauma menciptakan dampak emosional yang mendalam yang seringkali sulit untuk diproses dan dapat mempengaruhi individu dalam jangka panjang.
3. Waktu

Inner child berhubungan dengan masa kanak-kanak yang sehat dan tetap ada sepanjang hidup. Aspek ini dapat mempengaruhi seseorang dari masa kanak-kanak hingga dewasa dan seringkali membutuhkan perhatian berkelanjutan untuk mencapai penyembuhan dan pertumbuhan pribadi.
Trauma memiliki waktu spesifik yang terkait dengan peristiwa tertentu. Setiap individu mungkin mengalami peristiwa traumatis pada titik tertentu dalam hidupnya, dan dampaknya sering kali terasa pada waktu-waktu tertentu setelah kejadian tersebut.
4. Pengaruh dalam kehidupan sehari-hari

Inner child dapat mempengaruhi kepribadian dan perilaku seseorang ketika dewasa. Jika gak diatasi, inner child yang terluka bisa menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, menjalin hubungan sosial, dan pengambilan keputusan. Ini bisa berkontribusi pada masalah dalam hubungan interpersonal dan kesejahteraan emosional.
Adapun trauma memiliki dampak yang lebih signifikan pada kesehatan mental dan emosional seseorang. Dalam jangka waktu panjang atau jika dipicu oleh hal yang sangat besar bisa menyebabkan gangguan seperti kecemasan, PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder), dan bahkan depresi. Dampak trauma seringkali mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan dan membutuhkan penanganan profesional untuk mengatasi efeknya.
5. Penanganan

Inner child biasanya memerlukan pendekatan penyembuhan yang melibatkan eksplorasi dan pemahaman lebih dalam mengenai pengalaman masa kecil. Terapi seperti terapi inner child atau terapi psikodinamik sering digunakan untuk membantu individu memahami dan menyembuhkan aspek ini.
Trauma seringkali memerlukan intervensi yang lebih langsung seperti terapi trauma spesifik, terapi perilaku kognitif (CBT), atau terapi EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing). Penanganan trauma biasanya fokus pada mengatasi dan mengurangi dampak emosional dari pengalaman traumatis.
Dengan memahami perbedaan antara inner child dan trauma, kita bisa lebih efektif dalam menangani masalah emosional dan psikologis kita sendiri atau membantu orang lain. Semoga membantu.