Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

8 Perbedaan Minta Maaf yang Tulus dan Tidak, Perhatikan!

Ilustrasi minta maaf (pexels.com/Liza Summer)
Intinya sih...
  • Orang toksik bisa meminta maaf tapi tidak tulus dari hati
  • Penting untuk membedakan minta maaf yang serius dan tidak serius
  • Minta maaf bukan hanya formalitas, tapi juga mengakui kesalahan dengan tulus

Semua orang bisa minta maaf, tapi gak semua orang mengerti cara minta maaf yang baik dan benar itu gimana. Bahkan terkadang minta maaf hanya di mulut saja, tidak serius dan tulus dari hati. 

Makanya itu, kita harus tahu membedakan minta maaf yang baik dan gak baik itu yang gimana, apakah orang itu beneran serius berdamai dengan kita atau tidak. Inilah cara membedakannya, agar kita tidak tertipu.

1. Minta maaf yang baik, ia mengakui salah tanpa membela diri. Contohnya "maaf ya udah bikin kamu sedih."

Ilustrasi minta maaf (pexels.com/cottonbro studio)

2. Minta maaf yang toxic, ia selalu mencari alasan seperti "maaf deh, aku kan kayak gini biar kamu ..."

ilustrasi mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

3. Minta maaf yang baik dan serius, ia mau untuk intropeksi diri. "Maafin aku ya, aku sadar aku salah."

Ilustrasi minta maaf (pexels.com/Alex Green)

4. Sedangkan minta maaf yang toxic, pasti nyalahin orang lain. "Yaudah maaf, makanya kamu juga jangan ..."

ilustrasi ngobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi ngobrol (pexels.com/Ketut Subiyanto)

5. Minta maaf baik akan menghargai perasaan orang lain, seperti "aku minta maaf, makasih udah mau jujur sama aku."

default-image.png
Default Image IDN

6. Minta maaf yang berlindung dibalik bercanda, itu toxic. Contohnya, "ya maaf, bercanda doang elah."

ilustrasi ngobrol (pexels.com/William Fortunato)

7. Minta maaf yang baik itu harus tulus dari hati. "Maaf ya, aku usahain biar besok-besok gak gini lagi."

Ilustrasi minta maaf (pexels.com/Liza Summer)

8. Minta maaf yang serius gak menyalahkan juga. Jadi jangan kaya gini, "ya maaf, abisnya kamu juga sih yang ..."

Ilustrasi minta maaf (pexels.com/Kamaji Ogino)

Selain untuk mengetahui perbedaannya, ingat minta maaf itu bukan cuma formalitas, kita harus belajar mengakui kesalahan yang baik secara tulus dari hati, dan membiasakan untuk berdamai dengan cara yang tepat. Jadi yuk turunkan gengsi, maka minta maaf bisa lebih tulus dari hati.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gebialya
EditorGebialya
Follow Us