Senyuman Mantap Rumini, Legenda Atletik yang Jadi Guru Besar FIK Unnes

Semarang, IDN Times - Bicara mengenai cabang olahraga (cabor atletik emang gak ada habisnya. Nama Indonesia selalu harum di kancah dunia berkat sumbangsih para pelari dan atlet lain di cabor atletik.
Sebut saja para atlet cabor atletik yang moncer ada Suryo Agung, Trianingsih, Maria Londa, Muhammad Zohri, Odekta Elvina, Agus Prayoyo, dan Hendro Yap.
Jauh sebelum era milenium, ada seorang pelari yang mencuri perhatian pada ajang Sea Games 1993 dan 1995. Dialah Rumini. Peraih emas Sapta Lomba Sea Games 1993 dan Sea Games 1995.
Seiring berjalannya waktu, Rumini tak cuma handal menjadi sprinter. Ia juga cakap jadi dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Unnes.
Bahkan, atas jasanya menularkan ilmu olahraga atletik bagi mahasiswa, secara resmi, hari ini Kamis (2/10/2025), Rumini dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Kepelatihan Atletik.
Pengukuhan gelar bagi Rumini dilakukan Rektor Unnes, Prof S Martono di Auditorium Wuryanto, kampus Unnes Sekaran, Gunungpati.
Bagi Rumini, atletik seolah menjadi kekuatan tambahan bagi hidupnya. Tatkala ditemui wartawan usai acara pengukuhan, raut wajahnya tampak lega.
Namun di usianya yang hampir menua, tubuhnya tetap tegap dengan langkah kaki yang mantap saat menuruni panggung acara pengukuhan.
"Hari ini saya mengikuti pengukuhan sesuai profesi saya sebagai dosen pendidikan kepelatihan atletik," katanya.
Atletik yang ia geluti sedari muda boleh dibilang sebagai cabor dasar yang pastinya ditekuni oleh semua atlet. Sebab atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga.
"Di dalamnya ada lari, lompat, lempar dan jalan. Nah, manusia secara alamiah kan melakukan itu. Di sisi lain olahraga modern pasti melakukan itu. Entah basket, pencak silat, lari. Semuanya tentu ada gerakan gerakan dari atletik," papar Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Jateng ini.
Oleh sebab itulah, usai jadi guru besar bidang kepelatihan atletik, Rumini bertekad menciptakan inovasi gerakan atletik agar bisa ditiru sekaligus dijalankan dengan menyenangkan bagi semua warga Indonesia.
Ia berharap dengan membuat inovasi gerakan yang baru, paling tidak seseorang tak lagi bosan menekuni olahraga atletik.
"Terutama kami ingin ada inovasi pengembangan gerakan atletik. Sehingga atletik itu menyenangkan. Jadi tidak membosankan. Orang lari itu pasti bosan capek. Tetapi atletik harus diciptakan untuk hal-hal menyenangkan bagi semua kalangan. Baik itu anak-anak remaja dan orang dewasa," tutur Rumini.