DP Mal di Semarang Bisa Buat Rombongan Jarang Beli ke Jadi Beli

- Pertumbuhan mal di Semarang pesat beberapa tahun terakhir
- Sejumlah pengembang membangun mal baru di berbagai kawasan Kota Semarang
- Termasuk pembangunan The Park Mal, Up Town Mal BSB City, Pakuwon Mal Semarang, dan 23 Mal
Semarang, IDN Times - Pertumbuhan pusat perbelanjaan atau mal di Kota Semarang sangat pesat beberapa tahun terakhir. Sejumlah pengembang pusat perbelanjaan melakukan ekspansi membangun mal di Ibu Kota Jawa Tengah.
Tidak hanya di pusat kota, mal-mal baru berdiri di sejumlah titik kawasan di Kota Semarang. Seperti The Park Mal di Kecamatan Semarang Barat, Up Town Mal BSB City di Kecamatan Mijen. Bahkan, yang terbaru Pakuwon Mal Semarang di Kecamatan Banyumanik dan 23 Mal di Kecamatan Semarang Barat juga dalam proses pembangunan.
1. Pertumbuhan mal di Semarang sangat pesat

Kondisi ini menunjukkan Kota Semarang memiliki potensi besar dari sisi ekonomi dan demografi. Artinya, pengembang membidik peningkatan populasi penduduk yang mampu mendongkrak peningkatan daya beli dan pertumbuhan ekonomi.
Kendati demikian, dari pertumbuhan pesat pembangunan mal di Kota Semarang, juga muncul fenomena Rojali (rombongan jarang beli) dan Rohana (rombongan hanya nanya). Mereka merupakan pengunjung pusat perbelanjaan yang datang tidak untuk berbelanja tapi hanya sekadar cuci mata, nongkrong di food court, menikmati fasilitas di mal, jalan-jalan, foto-foto, hingga membandingkan harga di gerai mal dengan toko online.
Hal itu tampak di beberapa mal yang ada di Kota Semarang, salah satunya DP Mal Semarang. Mal di pusat kota Jalan Pemuda No 150, Kota Semarang itu saat ini tengah menjadi magnet bagi masyarakat.
Tidak hanya warga Kota Semarang, penduduk dari daerah di sekitarnya juga tertarik berkunjung ke DP Mal. Apalagi, pasca mal yang dikembangkan PT Sinar Mas Land berbenah beberapa tahun terakhir. Maka tak heran jika di DP Mal juga banyak dijumpai Rojali dan Rohana.
2. Fenoma Rojali Rohana bukan hal baru

Menanggapi fenomena tersebut, General Manager DP Mal Semarang, Antonius Agus Budiawan mengatakan, rombongan Rojali dan Rohana ini sebetulnya sudah ada sejak dulu sekali. Hanya saja sekarang ini anak-anak muda kreatif membuat istilah-istilah baru yang seakan-akan fenomena itu baru-baru saja terjadi.
‘’Mal ini tidak sekadar tempat untuk berbelanja, tapi juga tempat orang untuk jalan-jalan atau lebih tepatnya window shopping, tapi dari banyaknya customer yang datang banyak juga yang akhirnya berbelanja karena menjadi tertarik oleh display barang yang bagus. Sehingga, Rojali-nya bukan rombongan jarang beli tapi menjadi rombongan jadi beli,’’ katanya kepada IDN Times, Kamis (21/8/2025).
Untuk diketahui, mal pada zaman sekarang memang buka sekadar tempat berbelanja. Mal di kota-kota besar menjadi tempat gaya hidup untuk berekreasi maupun berinteraksi dengan relasi maupun keluarga, baik itu untuk makan maupun nonton bioskop.
‘’Oleh karena itu, pengelola mal diwajibkan bisa selalu menghadirkan hal-hal baru di mal-nya, supaya customer tidak bosan-bosannya untuk selalu berkunjung,’’ ujarnya.
3. Pengelola hadirkan tenant dan fasilitas baru

Namun demikian, kondisi ekonomi sejak pandemik COVID-19 hingga era efisiensi anggaran seperti tahun ini memang menjadi tantangan juga bagi pengelola mal.
Maka, Anto menuturkan, DP Mal Semarang selalu berupaya menghadirkan tenant-tenant dan berbagai kegiatan baru untuk meramaikan pusat belanja dan mendorong pengunjung berbelanja.
‘’Strategi mal, pastinya lebih kreatif mengadakan event dan memberikan peningkatan layanan maupun fasilitas untuk pengunjung. Seperti yang dilakukan DP Mal saat ini dengan dibukanya rooftop garden. Hal ini menjadi daya tarik baru customer yang berkunjung ke DP Mal. Selain itu, kami juga menyiapkan mushola baru yang lebih luas dan fresh untuk mendukung kegiatan ibadah pengunjung,’’ jelasnya.
Kemudian untuk tenant, lanjut Anto, pastinya mereka harus bisa memajang barang dagangannya semenarik mungkin supaya konsumen masuk dan berbelanja di tokonya. Manajemen mal juga memberikan edukasi kepada pramuniaga agar bisa menjelaskan tentang produk yang dijual dan promo yang sedang berlangsung. Ini agar customer yang tadinya hanya berjalan jalan, jadi mampir ke toko dan akhirnya bertransaksi.
4. Jumlah kunjungan meningkat 140 persen

Selanjutnya, DP Mal juga membuka AEON Supermarket untuk menambah pengalaman berbelanja baru bagi pengunjung. Supermarket dari Jepang ini hadir dengan nuansa berbeda dengan adanya berbagai macam makanan Jepang baik itu sushi, takoyaki, karage dan masih banyak lagi.
‘’Hal ini memang yang menjadi tujuan kami saat melakukan expansion mall. Dengan hadirnya brand brand luxury seperti Coach, Kate Spade, Cole Haan, CK, Lacoste maupun Tommy Hilfiger akan meningkatkan target pasar dan segmen pengunjung. DP Mal tidak hanya bagi segmen menengah tapi meningkat ke kalangan menengah ke atas,’’ jelasnya.
Melalui upaya perluasan area mal dan kehadiran tenant-tenant hingga fasilitas baru di DP Mal, terbukti mampu mendongkrak jumlah kunjungan.
Anto menambahkan, trafik pengunjung sepanjang tahun 2025 ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah kunjungan ini mencapai 140 persen.
‘’Untuk weekdays ada sekitar 32 ribu pengunjung dan weekend bisa mencapai 43 ribu pengunjung. Tentunya, peningkatan trafik pengunjung pasti akan berbanding lurus dengan omzet tenant kami,’’ tandasnya.