Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mendag Targetkan 3 Program untuk Kuasai Pasar Global, Ini Detailnya

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso melakukan kunjungan kerja di PT Mulya Abadi Indocarpentry di Kabupaten Sukoharjo. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Menteri Perdagangan RI Budi Santoso mengungkap 3 program untuk produk lokal menguasai pasar global
  • Program pertama adalah pengamanan pasar dalam negeri untuk meningkatkan daya saing produk lokal
  • Mendag juga menargetkan perluasan pasar ekspor dengan menyelesaikan perjanjian bilateral dan peningkatan UMKM bisa ekspor

Sukoharjo, IDN Times - Menteri Perdagangan RI Budi Santoso mengungkap tiga program bagi produk lokal untuk menguasai pasar global. Hal tersebut diungkapkan Budi Santoso saat melakukan kunjungan kerja di PT Mulya Abadi Indocarpentry di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024).

1. Tiga program termasuk peningkatan kualitas barang

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso melakukan kunjungan kerja di PT Mulya Abadi Indocarpentry di Kabupaten Sukoharjo. (IDN Times/Larasati Rey)

Program yang disiapkan Kementerian Perdagangan yang pertama pengamanan pasar dalam negeri. Menurutnya, konsumen seringkali memilih berbelanja produk impor dibandingkan dengan produk lokal.

"Saya sering bilang kita ada tiga program, yang pertama pengamanan pasar dalam negeri. Bagaimana pasar Indonesia yang besar diisi barang-barang dalam negeri, caranya harus punya daya saing," katanya saat

Hal ini lantaran kualitas barang lokal dinilai kalah dengan barang impor karena barang dari impor.

"Jangan hanya karena dari dalam negeri terus daya saing kita rendah. Jadi yang pertama kita harus punya daya saing," katanya.

2. Perluasan pasar ekspor

Menteri Perdagangan RI Budi Santoso melakukan kunjungan kerja di PT Mulya Abadi Indocarpentry di Kabupaten Sukoharjo. (IDN Times/Larasati Rey)

Selanjutnya, Mendag Budi Santoso juga mengungkap pentingnya perluasan pasar ekspor. Ia mengatakan dalam waktu dekat akan menyelesaikan perjanjian bilateral dengan Kanada, Peru, dan Rusia.

Pihaknya menargetkan dalam tiga bulan perjanjian bilateral akan terselesaikan.

"Mudah-mudahan tiga bulan ini selesai, tujuannya untuk memperluas pasar kami. Jadi ada perundingan yang harus dilakukan," katanya.

3. Peningkatan UMKM bisa ekspor

Bank DKI melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan di sektor UMKM sebesar 15,54% secara Year-on-Year (YoY). (Dok/Istimewa).

Program ketiganya, Budi Santoso menargetkan peningkatan UMKM bisa ekspor.

Ia mengatakan hingga kini rasio kewirausahaan di dalam negeri baru mencapai 3,47 persen. Sedangkan untuk menjadi negara maju syarat rasio kewirausahaan mencapai 10-12 persen.

"Artinya ketika kita menargetkan ekspor ke suatu negara itu ekspor totalnya berapa, di dalamnya target ekspor untuk UMKM berapa. Bagaimana memajukan UMKM supaya bisa go global," katanya.

Kini pemerintah RI memiliki lebih dari 40 perwakilan perdagangan di luar negeri. Tugas mereka adalah bagaimana memasarkan produk-produk Indonesia khususnya produk UMKM.

"Salah satu andalan kami adalah furnitur. Tadi ada permintaan agar tahun depan fokus ke rotan, nanti kami akan lakukan pendampingan desain untuk buat prototype produk khusus dari rotan," katanya.

Menurutnya, salah satu komoditas yang unggul berasal dari Indonesia yakni rotan. Untuk itu rotan bisa menjadi salah satu fokus peningkatan kualitas UMKM bisa ekspor.

"Produk rotan kan raw material-nya dari Indonesia, seharusnya kalau produk bagus nggak ada lain selain Indonesia. Kan kita nggak boleh ekspor bahan mentah, harus barang jadi. Nah yang kami lakukan desain yang bagus biar bisa masuk ke negara-negara asing," tukasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
Larasati Rey
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us