2 Foto Jurnalis IDN Times Dipamerkan di COP26 Glasgow

Masuk dalam 100 foto yang dipilih oleh Climate Visuals

Semarang, IDN Times - Dua karya jurnalis yang juga fotografer IDN Times terpilih masuk dalam 100 foto yang menampilkan solusi iklim bersamaan dampak global dari perubahan iklim oleh Climate Visuals dan TED Countdown. Sebanyak 100 foto tersebut dipilih dari 5.500 foto dari fotografer profesional dan amatir, serta berdasarkan gender, yang mencakup lebih dari 150 negara.

1. Ada 7 juri independen yang menentukan 100 karya

2 Foto Jurnalis IDN Times Dipamerkan di COP26 GlasgowDokumentasi tangkapan layar library Climate Visuals

Program tersebut sudah dibuka sejak Juni 2021 melalui panggilan terbuka (Open Call) dan berhasil menjangkau lebih dari 5,2 juta orang yang mendaftar. Climate Visuals dan TED Countdown mengumumkannya pada Kamis (29/9/2021) di Inggris.

Sebanyak 100 foto tersebut dipilih oleh juri independen, dengan setiap karya mendapatkan 2 suara atau lebih, bahkan sampai 4 suara atau lebih. Adapun juri-juri tersebut adalah:

  • Annick Shen - Kepala Editorial di Adobe Stock
  • Eric Hilaire - Editor Gambar Lingkungan, Sains, dan Pembangunan Global di The Guardian
  • Luis Salazar - Manajer Komunikasi di Global Crop Diversity Trust
  • Nana Kofi Acquah - Fotografer independen yang tinggal di Accra, Ghana
  • Nicole Itano - Koordinator Kolektif Pemulihan Global di Climate Emergency Collaboration Group
  • Shadia Fayne Wood - Produser Eksekutif dan Pendiri Survival Media Agency
  • Tanvi Mishra - Direktur Kreatif Caravan Magazine.

Baca Juga: [FOTO] Hidroponik Unik Pakai Listrik untuk Indonesia Lebih Baik

2. Gambaran dari solusi iklim pada lima bidang

2 Foto Jurnalis IDN Times Dipamerkan di COP26 GlasgowDokumentasi tangkapan layar library Climate Visuals

Pemimpin program Climate Visuals, Toby Smith menyatakan foto-foto tersebut menggambarkan beragam solusi iklim, dengan narasi dan suara (bentuk) yang baru, melalui fotografi yang berdampak luas--secara langsung oleh masyarakat di seluruh dunia--.

“Koleksi foto ini berbasis bukti baru yang kuat mendokumentasikan realitas perubahan iklim yang ada di seluruh dunia. Foto yang terpilih adalah yang mengomunikasikan solusi iklim positif di lima bidang utama--energi, transportasi, material, pangan, alam--selain dari sisi ilustratif dan dampaknya,” katanya sebagaimana melansir laman resmi Climate Visuals, Jumat (1/10/2021).

Toby menambahkan bahwa narasi visual yang beredar luas saat ini harus bergerak dari mengilustrasikan penyebab dan dampak iklim ke keadilan iklim, solusi dan perubahan positif.

3. Fotografi menjadi salah satu komunikasi memerangi perubahan iklim

2 Foto Jurnalis IDN Times Dipamerkan di COP26 GlasgowDokumentasi tangkapan layar library Climate Visuals

Keseratus foto tersebut dapat digunakan secara bebas oleh media atau editorial, pendidik, NGO, dan kelompok nonprofit dengan mendaftar terlebih dahulu pada laman library Climate Visuals. laman tersebut menjadi bisa menjadi platform, suara, dan alat visual bagi orang-orang dan kelompok yang belum terwakili dalam narasi perubahan iklim pada media arus utama.

Melalui program Visualizing Climate Change: An Open Call for Photography tersebut diharapkan mampu mendukung fotografer, pendidik, komunikator, dan juru kampanye perubahan iklim dengan menciptakan koleksi baru pada bidang fotografi yang paling berdampak di dunia dan dapat diakses secara gratis.

“Komunikasi adalah salah satu pilar utama dalam memerangi perubahan iklim. Bagaimana kita mengartikulasikan dampak iklim yang dapat membuat atau memecahkan opini publik, dan memiliki efek riak--situasi di mana satu peristiwa menghasilkan efek yang menyebar dan menghasilkan efek lebih lanjut--terlihat di seluruh bagian budaya, bisnis, pendidikan, media, dan banyak lagi. Ini menjadi sumber daya yang gratis untuk menggambarkan dampak global dari perubahan iklim dan solusi sehingga membuat kami memiliki penuh harapan,” ujar Head of Impact dari TED, Logan McClure Davda.

4. Karya dipamerkan saat COP26 di Glasgow

2 Foto Jurnalis IDN Times Dipamerkan di COP26 GlasgowGreenhouse hidroponik program Electrifying Agriculture di WETT Betet, Nganjuk, Jawa Timur. (IDN Times/Dhana Kencana)

Sementara itu, dua karya Dhana Kencana yang masuk adalah kisah masyarakat setempat di sekitar hutan hujan tropis Petungkriyono, Pekalongan, Jawa Tengah dalam menjaga hutan dari dampak kerusakan dan perubahan iklim.

Mereka yang dahulu adalah pembalak liar sekaligus pemburu satwa, kini menjadi rangers (penjaga hutan) dan menerapkan perkebunan kopi liar untuk perekonomian berkelanjutan sebagai langkah menjaga keanekagaraman hayati hutan tersebut. Karya tersebut menjadi bagian peliputan khusus IDN Times yang didukung oleh Pulitzer Center melalui program Rainforest Journalism Fund (RJF)

Karya kedua adalah inovasi teknologi yang diterapkan petani hidroponik di Nganjuk, Jawa Timur yang memanfaatkan lampu LED untuk fotosintesis sebagai pengganti sinar Matahari. Sehingga, tumbuhan dapat tumbuh maksimal dan optimal, serta nutrisi trserap dengan baik meskipun saat Malam hari.

Dua karya milik Dhana dari Indonesia, bersama 98 karya lain akan dipamerkan pada acara TED Countdown Summit di Edinburgh Inggris pada 12--14 Oktober 2021. Selain itu juga akan dipamerkan selama konferensi iklim PBB (COP26) di Glasgow, Inggris pada 1--12 November 2021. Selamat!

Baca Juga: 12 Potret Konservasi Hutan Hujan Tropis di Pekalongan dengan Kopi Owa

https://www.youtube.com/embed/MpeHuqn4D2M

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya