Keren! UNS Solo dan CV Blotan Bikin Meja Terapi Anak Autisme Ergonomis

- Inovasi berbasis riset lintas disiplin ilmu
- Keunggulan desain dan TKDN tinggi
- Dukungan pemerintah untuk produk lokal
Surakarta, IDN Times - Kolaborasi dunia akademik dan industri kembali melahirkan inovasi solutif bagi masyarakat. Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bersama CV Blotan Asian Art meluncurkan Meja Terapi Anak Autisme saat ajang Business Matching Produk Dalam Negeri yang diadakan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) di Jakarta, 15--16 Desember 2025.
Produk furnitur kesehatan itu mencuri perhatian karena dirancang khusus menggunakan pendekatan ergonomi adaptif dan psikologi perilaku. Inovasi tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan sarana intervensi perilaku yang nyaman, fokus, dan aman bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).
1. Inovasi berbasis riset lintas disiplin ilmu
Peluncuran produk itu merupakan hasil dari Program Matching Fund Kemenperin 2025. Tidak sekadar perabot, meja terapi tersebut merupakan hasil hilirisasi riset mendalam dari Kelompok Riset Desain Interior dan Manusia FSRD UNS, yang dipimpin oleh Lu’lu’ Purwaningrum.
Pengembangan produk itu melibatkan tim ahli lintas universitas untuk memastikan setiap sudut desain memiliki fungsi terapeutik.
"Riset ini menggabungkan prinsip ergonomi untuk memastikan meja terapi nyaman digunakan oleh anak autis," kata Lu’lu’ Purwaningrum.
Pendapat senada disampaikan Joko Yuwono, pakar pendidikan luar biasa UNS yang masuk dalam tim peneliti. Menurutnya, aspek fungsionalitas produk ini sangat krusial.
"Produk ini sejalan dengan kebutuhan pendidikan luar biasa dan mendukung proses belajar anak-anak autis," ujarnya.
2. Keunggulan desain dan TKDN tinggi

Untuk diketahui, meja terapi dirancang untuk meminimalkan distraksi sensori yang sering dialami anak autisme, sekaligus mendukung postur tubuh yang sehat saat sesi terapi berlangsung.
Riset itu bermula dari studi desain mahasiswa Dwi Candra Purnamasari--yang kini menjadi dosen di Universitas Negeri Semarang (Unnes)--yang kemudian dikembangkan lebih lanjut melalui skema SINERGI 2025 Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan.
Tim juga diperkuat oleh Nor Jayadi (ISI Yogyakarta) untuk efisiensi produksi, dan Marwahyudi (USAHID Surakarta) yang memastikan kualitas konstruksi.
3. Dukungan pemerintah untuk produk lokal

Direktur CV Blotan Asian Art, Heru Prasetyo mengatakan, produk tersebut sudah memiliki perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, sehingga siap masuk e-katalog nasional.
"Kami mendukung penuh komersialisasi inovasi riset ini agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat," ujar Heru yang juga menjabat sebagai Sekjen HIMKI.
Pameran bertema Belanja Produk Lokal, Investasi Masa Depan Negeri tersebut diikuti oleh 86 perusahaan industri. Kemenperin mengapresiasi kolaborasi UNS dan CV Blotan sebagai contoh sukses sinergi Tridharma Perguruan Tinggi dengan industri yang berdampak nyata.
Melalui Business Matching 2025, diharapkan produk meja terapi ini dapat diserap secara luas oleh sekolah inklusi, pusat terapi, hingga rumah sakit di seluruh Indonesia, membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing dan memberikan solusi bagi isu kesehatan nasional.


















