Pocong Jaga Kampung di Sukoharjo Mendunia Ditengah Pandemi COVID-19 

Aksi pocong diliput media asing dari berbagai negara

Semarang, IDN Times - Cerita pocong jaga kampung di Dukuh Kesongo Desa Kepuh Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah kini tengah viral. Video hantu yang terbungkus kain putih sedang berkeliaran di jalan-jalan dan menakuti warga itu tidak hanya mencuri perhatian warganet Indonesia, tetapi juga media di dunia. 

1. Aksi pocong bermula untuk menakuti warga agar tetap di rumah saja

Pocong Jaga Kampung di Sukoharjo Mendunia Ditengah Pandemi COVID-19 ANTARA FOTO/Arnas Padda

Bermula pada akhir bulan Maret, sejumlah pemuda di kampung tersebut mempunyai ide berdandan seperti pocong dan menakut-takuti warga yang masih berada di luar rumah saat mewabahnya virus corona (COVID-19). Aksi itupun berhasil, warga mulai anak-anak hingga dewasa tidak berani keluar rumah, karena takut pocong. 

Selain itu, upaya ini juga berdampak positif terhadap kebijakan yang diberlakukan pemerintah, yaitu imbauan agar warga berada di rumah saja selama merebaknya virus corona. 

"Awal-awal aksi, kami mulai pukul 19.00 WIB. Saat itu anak-anak sekolah yang diliburkan bukannya di rumah belajar malah main di luar. Kami takuti mereka, besoknya mereka tidak berani keluar rumah," ungkap salah satu pemuda Dukuh Kesongo RT 02 RW 01 Desa Kepuh, Anjar Panca saat dihubungi IDN Times, Rabu (15/4).

Baca Juga: Kocak! Pocong Penghalau Virus Corona Jadi Viral di Korea Selatan

2. Video pocong viral hingga ke Korsel

Pocong Jaga Kampung di Sukoharjo Mendunia Ditengah Pandemi COVID-19 news.sbs.co.kr

Aksi pemuda yang tergabung dalam karang taruna Wijaya Kusuma (Jakusa) itu akhirnya tidak hanya berhasil membuat warga tidak keluar rumah, tapi juga mendapat perhatian dari warganet. Video dan foto pocong yang sedang berpatroli mengejutkan warga itu viral di media sosial. Bahkan, video viral itu menjadi pemberitaan oleh media internasional seperti SBS dan MBC dari Korea Selatan. 

"Setelah jadi viral, warga malah penasaran dan berbondong-bondong keluar rumah untuk melihat aksi kami. Nah, karena malah membuat kerumunan warga akhirnya aktivitas pocong jaga kampung ini kami hentikan sementara," tuturnya. 

3. Aksi pocong mengundang media internasional untuk meliput

Pocong Jaga Kampung di Sukoharjo Mendunia Ditengah Pandemi COVID-19 Pexels/Redrecords

Disamping itu, lanjut dia, misi membuat warga jera keluar rumah saat virus corona juga sudah tercapai. 

Namun demikian, saat aksi pocong jaga kampung berhenti, justru ada permintaan agar Jakusa kembali melakukan aktivitas tersebut. Permintaan itu di antaranya dari media asing yang ingin meliput aksi pocong jaga kampung untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Media dari berbagai negara seperti Tiongkok, Spanyol, Singapura, Jerman, Korea, dan Filipina datang ke desa untuk meliput. Maka kami merespons positif, karena niatnya untuk menghibur di tengah pemberitaan yang menyedihkan saat pandemi corona saat ini," jelasnya. 

4. Jadi pengalaman bagi pemuda Desa Kepuh

Pocong Jaga Kampung di Sukoharjo Mendunia Ditengah Pandemi COVID-19 Pocong viral di Sukoharjo. Dok. Jakusa Desa Kepuh

Adapun, selama menjalankan aksi pocong jaga kampung. Sebanyak 10 pemuda usia 18-25 tahun yang terlibat jadi memiliki cerita dan pengalaman menarik. Seperti harus gotong-royong menggendong pemeran pocong yang sudah didandani untuk dibawa ke jalan masuk kampung untuk berjaga, ada yang mendokumentasikan lewat foto, dan lainnya. 

"Aksi inipun pernah membuat warga di desa kami takut pulang ke rumahnya sehabis kerja di pabrik. Akhirnya, kami jelaskan bahwa ini hanya sekadar aksi bukan beneran, lalu kami jemput warga tersebut dari pabrik dan kami antar pulang," ujar Anjar. 

Kini, pocong jaga kampung masih beraksi hanya saja tidak setiap hari dan hanya untuk hiburan.

Baca Juga: Viral! Ditegur Gak Pakai Masker, Pasien di Semarang Tampar Perawat

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya