Belasan Anak di Jateng Jalani Cuci Darah di RS, Gegara Minuman Manis!

Dinkes Jateng lakukan kajian mendalam

Semarang, IDN Times - Sejumlah anak diketahui menjalani perawatan cuci darah di rumah sakit wilayah Jawa Tengah karena terindikasi menderita penurunna fungsi ginjal. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah mencatat setidaknya ada 10 sampai 14 anak yang menjalani cuci darah di tiap rumah sakit milik pemerintah. 

Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Jateng, Elhamangto Zuhdan menuturkan pemicu banyaknya anak yang menjalani cuci darah di rumah sakit karena faktor minuman manis dan memiliki penyakit bawaan atau komorbid. 

"Penyebabnya bisa beragam, ada karena kelaian bawaan, ada penyakit akibat pengobatan yang membuat penurunan fungsi ginjal, ada yang karena minuman manis," tutur Elha, Kamis (1/8/2024). 

Walau begitu, ia menekankan masih perlu kajian yang lebih terperinci untuk memastikan apakah terlalu banyak meminum minuman manis yang menyebabkan banyak anak mengalami penurunan fungsi ginjal.

Kajian mendalam nantinya dilakukan oleh Dinkes bersama para ahli untuk mengorek keterangan lebih lanjut di tiap lokasi rumah sakit. 

"Minuman manis ini perlu waktu cukup lama untuk bisa sampai komplikasi gagal ginjal, makanya tetap perlu dikaji ulang," paparnya. 

Lebih jauh, ia memaparkan jumlah anak yang cuci darah di tiap rumah sakit sangat bervariasi. Saban rumah sakit, katanya terdapat 10-14 anak yang menjalani cuci darah. 

Mayoritas anak yang cuci darah dirawat di rumah sakit tipe A. "Angka komulatifnya terus terang belum dapat ya, tapi sekitar 10-14 anak cuci darah. Dan hanya terjadi di RS-RS besar atau kelas Tipe A, kemudian itu indikasi medis ya, bukan kenaikan kasus," terangnya. 

Elhamangto menyebut ada empat RS yang termasuk tipe A. Antara lain RSUD Margono Purwokerto, RSUP Kariadi Semarang, RSUD Moewardi Solo dan RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. 

Agar dapat mencegah peningkatan jumlah anaknya yang menjalani cuci darah, pihaknya menyarankan kepada orang tua untuk mengurangi pemberian minuman manis.

Sebaiknya anak-anak diberi lebih banyak minuman air putih. Sehingga gaya hidup anak bisa diubah secara perlahan.

"Gaya hidup minuman kemasan manis, konsumsi makanan tingi garam memang bisa picu fungsi ginjal. Tetap saja menjaga pola hidup sehat itu perlu," akunya.

Baca Juga: DLHK: Serangan Monyet Ekor Panjang Menyasar 19 Wilayah Jateng

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya