Ganjar Minta Sistem Vaksinasi Untuk Nakes Dipercepat, Ini Alasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Solo, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo minta sistem pendaftaran tenaga kerja (nakes) penerima vaksinasi COVID-19 dipercepat. Pasalnya pendaftaran dengan sistem seperti saat ini tak seperti yang diharapkan, nakes yang sudah terdaftar di sistem banyak yang waktunya tidak sesuai.
Baca Juga: Ada 166 Tenaga Kesehatan di Semarang Gak Datang saat Jadwal Vaksinasi
1. Minta percepat vaksinasi nakes
Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (19/1/21), Ganjar mengatakan pelaksanaan vaksinasi untuk nakes tidak efektif. Ia meminta izin untuk melakukan pendataan secara manual. Hal ini dilakukan untuk melakukan pecepatan proses vaksinasi.
"Seperti di sini, harusnya ada 15 nakes yang terdaftar untuk divaksin tetapi yang datang hanya delapan. Ini kan sayang, tidak efektif," ujarnya.
Ganjar mengatakan percepatan pendaftaran tersebut sudah dibicarakan dengan menteri kesehatan. Dirinya berharap dalam waktu tiga hingga empat hari ini bisa dipercepat.
Menurut Ganjar, percepatan vaksinasi COVID-19 untuk nakes bisa dilakukan karena pelaksananya mampu, vaksinnya ada, kekuatannya ada, dan tinggal mengatur jadwalnya saja. Terkait hal itu, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota untuk dilakukan percepatan.
2. Vaksin tahap pertama ditarget Februari selesai
Editor’s picks
Ganjar menargetkan vaksinasi COVID-19 tahap pertama ini bisa selesai pada awal bulan Februari mendatang. Memurutnya, jika sistem pendaftaran boleh lebih dilonggarkan, maka secara teori bisa selesai dalam dua hari.
"Kita bisa genjot lebih cepat lagi, yang tidak hadir sebenarnya jika kita diberikan kewenangan menginput secara manual maka bisa dideseli yang berikutnya, tinggal kredibel dan prioritas pada nakes dulu," katanya.
"Minimal, umpamanya Puskesmas menyelesaikan dulu target 50 setiap Puskesmas dan 200 setiap Rumah Sakit itu akan bisa tercapai. Bisa kejar akhir bulan ini saja sebenarnya mampu, tinggal memperbaiki sistemnya, karena memang harus cermat pendataan itu," imbuhnya.
3. Berharap perubahan sistem
Lebih lanjut, Ganjar berharap sistem pendaftaran diubah sehingga bisa lebih cepat karena jika menggunakan data dari pusat akan lebih lama. Terlebih, untuk vaksin dosis kedua akan diberikan 14 hari setelah vaksinasi tahap pertama atau tanggal 28 Januari.
"Kemarin Menkes menyampaikan langsung, kalau kita diminta verifikasi data secepatnya ternyata tidak cukup mudah untuk verifikasi. Jadi kalau dibalik based on data kita akan bisa dilakukan penyesuaian harmonisasi data," pungkasnya.
Selain meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Manahan, Ganjar juga meninjau vaksinask dan transfusi plasma pasien Covid-19 di RSUD Moewardi Solo serta meninjau donor plasma di PMI Solo. Sebelumnya juga meninjau tempat isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan.
Baca Juga: Niat Wali Kota Semarang Ikut Vaksinasi COVID-19 Ditolak, Ini Alasannya