630 Warga Boyolali di Kawasan Rawan Bencana Erupsi Merapi Mengungsi

Warga tetap diminta patuhi protokol kesehatan di pengungsian

Boyolali, IDN Times - Jumlah pengungsi yang masuk dalam kawasan rawan bencana (KRB) III Erupsi Gunung Merapi di Boyolali Jawa Tengah terus bertambah. Saat ini jumlah pengungsi dari tiga desa di Kecamatan Selo mencapai 630 orang. 

1. Dalam 24 jam pengungsi di TPPS Desa Tlogolele bertambah dari 586 orang menjadi 630 orang

630 Warga Boyolali di Kawasan Rawan Bencana Erupsi Merapi MengungsiANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Para pengungsi yang berasal dari Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah itu kini berada di tempat penampungan pengungsian sementara (TPPS) Desa Tlogolele Selo Boyolali. 

Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Masruri mengatakan, jumlah warga masuk kelompok rentan yang dievakuasi di TPPS desa masing-masing sejak status Gunung Merapi dinaikan dari waspada ke siaga per 5 November hingga sekarang sudah mencapai 630 orang. Jumlah tersebut naik dari hari sebelumnya sebanyak 586 orang. 

Baca Juga: Saat Terdengar Suara Melengking Warga Harus Turun Dari Gunung Merapi

2. Kelompok rentan diprioritaskan untuk mengungsi

630 Warga Boyolali di Kawasan Rawan Bencana Erupsi Merapi MengungsiANTARA FOTO/Arnas Padda

‘’Kami terus melakukan sosialisasi agar warga yang masih kelompok rentan baik lansia, ibu hamil, balita, anak-anak, ibu menyusui, dan disabilitas dievakuasi ke tempat lebih aman atau TPPS desa masing-masing,’’ ungkapnya melansir dari Antara, Sabtu (21/11/2020).

Tercatat jumlah warga Desa Tlogolele yang rentan dan dievakuasi di TPPS balai desa setempat per Jumat (20/11/2020), ada sebanyak 275 jiwa. Jumlah itu, terdiri dari lansia 29 jiwa, balita 63 jiwa, anak-anak 47 jiwa, ibu hamil 5 jiwa, ibu menyusui 63 jiwa, disabilitas 3 jiwa, dan dewasa 65 jiwa.

Kemudian, jumlah pengungsi di Desa Klakah yang menempati TPPS Balai Desa Klakah ada 119 jiwa, yakni terdiri dari lansia 6 jiwa, balita 36 jiwa, anak-anak 30 jiwa, dewasa 46 jiwa, dan ibu hamil satu jiwa. 

3. Pengungsi diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19

630 Warga Boyolali di Kawasan Rawan Bencana Erupsi Merapi MengungsiANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Lalu, jumlah pengungsi di Desa Jrakah ada 121 jiwa asal Dukuh Sepi dan 125 jiwa asal Dukuh Kajor, sehingga totalnya 246 jiwa. Jumlah itu, terdiri dari lansia 71 jiwa, balita 58 jiwa, disabilitas 4 jiwa, anak-anak 30 jiwa, dewasa 66 jiwa, ibu hamil 3 jiwa, dan ibu menyusui 14 jiwa.

Masruri yang juga Ketua Satgas COVID-19 di Kabupaten Boyolali itu menyampaikan, jumlah pengungsi akan terus bertambah sambil melihat perkembangan terkini status Gunung Merapi dari BPPTKG. Kendati demikian, pihaknya terus meminta warga dalam pengungsian terus menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak, selalu mencuci tangan dengan sabun, dan menjauhi kerumunan untuk mencegah penularan COVID-19.

Sementara itu, terkait penerapan protokol kesehatan COVID-19 di TPPS, sudah ada pendampingan dari Satgas Jogo Tonggo Desa dan Satgas COVID-19 yang selalu memantau di lokasi. Selain itu, juga ada tenaga kesehatan dari Dinkes Boyolali dan Puskesmas.

Baca Juga: Erupsi Gunung Merapi, 133 Warga Boyolali Mengungsi di Tlogolele 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya