Ini Alasan Kader NasDem Semarang Tidak Mau Dukung Anies Jadi Capres di Pilpres 2024

Banyak pekerjaan yang belum tuntas di DKI Jakarta

Semarang, IDN Times - Pengunduran diri para kader Partai NasDem pasca deklarasi Anies Baswedan sebagai calon presiden di Pemilu 2024 masih terus bergulir di Kota Semarang. Bahkan, ada kader yang memutuskan berhenti sebagai pengurus NasDem sebelum deklarasi capres berlangsung Senin (3/10/2022) lalu. 

1. Sudah mundur usai Rakernas NasDem 2022

Ini Alasan Kader NasDem Semarang Tidak Mau Dukung Anies Jadi Capres di Pilpres 2024Foto Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa ikut masuk dalam tiga kandidat capres Partai NasDem dalam rakernas Jumat, 17 Juni 2022. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Shafigh Pahlevi Lontoh mengambil langkah untuk meninggalkan posisi sebagai Wakil Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Semarang setelah Rakernas NasDem 2022 pada pertengahan Juni lalu. 

Saat dihubungi IDN Times, Kamis (6/10/2022), Shafigh menuturkan, jauh sebelum penetapan Anies Baswedan sebagai capres ia sudah mengundurkan diri.

“Tepatnya 3 Juli 2022 saya pamit baik-baik. Itu setelah Rakernas NasDem 2022 dan muncul tiga kandidat capres yang akan diusung partai,” ungkapnya.

Baca Juga: Dukung Anies Jadi Capres 2024, Kader Nasdem Semarang Ramai-Ramai Undur Diri

2. Mencium NasDem akan mencalonkan Anies Baswedan

Ini Alasan Kader NasDem Semarang Tidak Mau Dukung Anies Jadi Capres di Pilpres 2024Anies Baswedan usai Salat Jumat di Balai Kota DKI Jakarta (Dok. Istimewa)

Pria yang sudah menjadi kader NasDem sejak tahun 2014 itu sudah bisa mencium kemana arah partainya dalam Pilpres 2024. 

“Pada saat itu saya memprediksi arah partai akan menyingkirkan Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo. Ternyata terbukti, NasDem mengusung Anies Baswedan. Untung saya sudah keluar jauh-jauh hari,” tuturnya. 

3. Unggah alasan mundur di media sosial

Ini Alasan Kader NasDem Semarang Tidak Mau Dukung Anies Jadi Capres di Pilpres 2024Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Adapun, Ketua DPD Garda Pemuda Nasdem Kota Semarang itu membagikan alasan mengapa ia mengundurkan diri melalui akun Facebook pribadinya.

“Saya menghormati hasil Rakernas dengan munculnya Tiga Kandidat Capres namun satu hal ada yang BERTENTANGAN dengan jiwa saya bahwa ada kandidat yang notabene sering membawa POLITIK IDENTITAS, mengapa harus diberi ruang? Bagi saya pribadi itu bukan membawa semangat perubahan, apalagi politik dengan bersuka ria,” tulisnya saat itu.

Dalam unggahan itu, ia menambahkan, “Jika nanti di Pilpres 2024 kita tidak berada di titik yang sama. Semoga di kemudian hari kita bisa bertemu kembali dan tetap menjalin silaturahmi dan menjaga paseduluran walaupun berbeda pandangan."

4. Tidak setuju dengan kampanye politik identitas

Ini Alasan Kader NasDem Semarang Tidak Mau Dukung Anies Jadi Capres di Pilpres 2024Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (IDN Times/Gregorius Aryodamar)

Shafigh menegaskan, bahwa politik sejatinya dinamis dan ia menghormati keputusan partainya. Namun, ia tidak sepakat dengan pemberian ruang politik identitas di tubuh partai.

"Ini terbukti ketika Pak Anies berkampanye di Pilgub DKI. Dia menggunakan politik identitas, yakni banyak beredar video yang disclaimer," ujarnya. 

Meskipun tak kenal, Shafigh juga menilai kepemimpinan Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak begitu menonjol. Hal itu dapat dilihat bahwa masih banyak pekerjaan belum tuntas di Pemprov DKI Jakarta. 

Baca Juga: NasDem Semarang Laksanakan Amanat Pusat, Dukung Anies di Capres 2024

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya