Kreatif! Mahasiswa Purwokerto Buat Permen Anticorona dari Bawang Merah

Bisa untuk pereda batuk dan pelega tenggorokan, lho

Banyumas, IDN Times - Pandemik COVID-19 tidak selalu menghambat kreativitas masyarakat. Sejumlah mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah justru berkreasi membuat permen Anticorona. 

1. Permen Anticorona menang di kompetisi Kemendikbudristek

Kreatif! Mahasiswa Purwokerto Buat Permen Anticorona dari Bawang MerahIlustrasi Penelitian Ilmiah. IDN Times/Mardya Shakti

Permen yang bermanfaat untuk meredakan batuk itu merupakan hasil penelitian dari sejumlah mahasiswa yang akan mengikuti ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang digelar Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Anggota tim mahasiswa tersebut adalah Risti Ainun Nisa, Ryan Wody Prawidasary, Aldy Tri Renaldy, Angelia Yuliana Safitri, dan Uzma Eliyanti.

Ketua Tim Mahasiswa Farmasi UMP, Risti Ainun Nisa mengatakan, inovasi berupa permen Anticorona itu telah diikutsertakan dalam ajang PKM.

"Pada waktu mengusulkan proposal penelitian permen Anticorona untuk ajang PKM itu sudah terjadi pandemik COVID-19. Kami melihat bahwa salah satu gejala COVID-19 adalah batuk. Kebetulan salah satu rekan kami kalau sedang batuk, dia selalu makan bawang merah yang dipotong," kata mahasiswa semester 7 itu melansir Antara, Kamis (5/8/2021).

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Banyumas yang Bagus Banget, Wajib Dikunjungi! 

2. Manfaatkan bawang merah untuk meredakan batuk

Kreatif! Mahasiswa Purwokerto Buat Permen Anticorona dari Bawang MerahIDN Times/Tunggul Kumoro

Dari kondisi tersebut, mereka mempunyai ide untuk membuat permen dari bawang merah.

"Kalau cuma makan bawang merah tanpa campuran kan pasti tidak enak. Sehingga, bahan tersebut kami olah untuk dijadikan permen yang bermanfaat meredakan batuk,’’ tuturnya.

Sebelumnya, tim mahasiswa Farmasi tersebut melakukan studi literatur untuk mencari kebenaran mengenai khasiat bawang merah sebagai pereda batuk.

"Setelah kami melakukan studi literatur, beberapa hasil yang kami dapatkan itu terbukti bahwa bawang merah berkhasiat sebagai pereda batuk. Namun, karena rasa dan baunya tidak enak, banyak masyarakat yang kurang suka," kata Risti.

3. Menambahkan madu, lemon, dan peppermint dalam permen

Kreatif! Mahasiswa Purwokerto Buat Permen Anticorona dari Bawang MerahGoogle

Mereka lalu berinovasi dengan mencampur bawang merah dengan madu dan diberi nama Anticorona.

Dosen Pembimbing Tim Mahasiswa Farmasi UMP, Dr Indri Hapsari MSi Apt mengatakan, permen Anticorona tersebut terbuat dari bawang merah yang diekstraksi dan selanjutnya dicampur dengan madu serta diberi perisa lemon atau peppermint.

"Permen Anticorona ini sebenarnya singkatan dari anti cough from onion, yakni pereda batuk atau pelega tenggorokan yang terbuat dari bawang merah," jelasnya.

Untuk diketahui, ternyata bawang merah mengandung allicin yang bisa digunakan sebagai antibakteri. Sehingga, banyak dimanfaatkan masyarakat untuk meredakan batuk atau gatal pada tenggorokan.

4. Kreativitas permen Anticorona dapat dana dari Kemendikbudristek

Kreatif! Mahasiswa Purwokerto Buat Permen Anticorona dari Bawang Merahgoogle.com

Akan tetapi, kata Indri, selama ini pemanfaatan bawang merah sebagai pereda batuk itu masih secara murni, misalnya ditumbuk untuk diambil airnya.

"Sehingga, dalam inovasi ini bawang merah dicampur dengan madu. Sebab, kita ketahui bahwa madu juga bagus untuk kesehatan. Jadi, kami kombinasikan antara ekstrak bawang merah dan madu tanpa adanya pengawet," katanya.

Adapun, permen Anticorona yang merupakan inovasi mahasiswa Farmasi UMP ini telah lolos dalam ajang PKM dan mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek.

5. Permen Anticorona diminati masyarakat

Kreatif! Mahasiswa Purwokerto Buat Permen Anticorona dari Bawang Merahunsplash.com/Viniciusamano

Indri mengatakan, produk inovasi yang dibuat mahasiswanya itu merupakan salah satu bentuk kewirausahaan. Mereka membuat sebuah produk untuk dipasarkan.

"Nanti akan kami lihat antusias masyarakat bagaimana. Kalau nanti antusiasnya baik, akan kami coba untuk diproduksi," ujarnya.

Kendati belum diproduksi massal, dia mengakui banyak masyarakat, mahasiswa, maupun alumni UMP yang memesan permen Anticorona tersebut. Bahkan, alumni Fakultas Farmasi UMP yang kebanyakan berprofesi sebagai apoteker juga banyak yang memesan permen Anticorona untuk dijual di apoteknya.

‘’Kami jual permen Anticorona ini seharga Rp9 ribu per bungkus dengan isi lima butir permen,’’ tandas Indri.

Baca Juga: 10 Makanan Khas Banyumas yang Enak dan Unik, Bisa Untuk Oleh-oleh

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya