Update COVID-19 di Jawa Tengah, Tambah 652 Positif dan 41 Meninggal
Semarang, IDN Times - Melansir data dari Satgas COVID-19 melalui laman www.covid19.go.id, Selasa (17/11/2020), kasus yang terkonfirmasi positif virus corona di Provinsi Jawa Tengah masih terus bertambah. Per hari itu ada 652 kasus baru pasien positif di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo tersebut.
1. Jateng di posisi ke-2 untuk kenaikan pasien positif
Dari penambahan kasus baru itu kini jumlah pasien positif yang dirawat tembus 44.800 kasus. Jumlahnya naik dibandingkan hari sebelumnya, Senin (16/11/2020) yang berada di angka 44.148 kasus.
Kenaikan kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif itu mendudukkan provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo berada di posisi ke-2 untuk kenaikan pasien positif secara nasional.
Untuk kenaikan pasien baru yang terkonfirmasi positif itu, posisi Jawa Tengah berada di antara DKI Jakarta (1.037 kasus) dan Jawa Barat (648 kasus).
2. Pasien meninggal COVID-19 mencapai 2.062 kasus
Selain itu juga terdapat kenaikan jumlah kasus pasien meninggal jika dibandingkan hari sebelumnya. Jumlahnya dari 2.021 kasus menjadi 2.062 kasus. Per hari Selasa (17/11/2020) ada 41 pasien yang meninggal karena COVID-19.
Jumlah pasien positif yang dinyatakan sembuh per hari tersebut tembus di angka 361 kasus. Kini jumlah pasien sembuh mencapai 33.461 kasus, naik dibandingkan hari sebelumnya sebanyak 33.100 kasus.
3. Total jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia tembus 474.455 kasus
Melansir data Satgas COVID-19, Jawa Tengah menduduki peringkat empat dengan jumlah pasien positif virus corona terbanyak di Indonesia. Urutan pertama adalah DKI Jakarta (120.670 kasus), Jawa Timur (56.757 kasus), Jawa Barat (45.697 kasus), Jawa Tengah (44.800 kasus), dan Sulawesi Selatan (19.444 kasus).
Total keseluruhan pasien positif di Indonesia telah mencapai 474.455 kasus yang tersebar di 34 provinsi. Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh sebanyak 398.636 orang dan yang meninggal dunia ada 15.393 orang. Sedangkan, untuk jumlah kasus suspek atau pasien dalam pengawasan (PDP) secara nasional mencapai 64.928 kasus.
