Dikenal Angker, Ahli Spiritual Ikut Cari Korban Tenggelam di Bengawan Solo

Lokasi korban tenggelam dihuni bajul putih

Blora, IDN Times - Personel gabungan dari SAR Kabupaten Blora harus berjibaku saat menelusuri keberadaan Wahyudi, yang tenggelam di aliran Sungai Bengawan Solo. Bahkan, para personel harus memakai bantuan ahli spiritual untuk melacak tubuh korban yang terdeteksi tenggelam di area kedung wuni yang terkenal wingit alias angker.

"Kita pakai tenaga spiritual setiap kali nyari orang yang tenggelam di Sungai Bengawan Solo. Apalagi, lokasi tenggelamnya korban kali ini terkenal sangat wingit. Makanya, kita udah maklum sama situasi di lokasi tersebut. Keluarga korban juga ikut mengerahkan 'orang pintar' biar korban ditemukan secepatnya," kata Agung Tri, Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Blora saat berbincang dengan IDN Times, melalui sambungan telepon, Kamis (27/8/2020).

1. Wahyudi awalnya mandi di tengah sungai. Tapi kecapekan saat berenang

Dikenal Angker, Ahli Spiritual Ikut Cari Korban Tenggelam di Bengawan SoloKarung berisi jenazah korban tenggelam di Bengawan Solo digotong Tim SAR Blora. Dok TCR Blora

Ia menyebut korban yang bernama Wahyudi merupakan warga Desa Kandang Doro RT 05/RW X Kecamatan Cepu. Di lokasi kejadian, korban sempat mandi sendirian pada Rabu (26/8/2020) sore.

Tapi tragisnya, usai mandi, pria 40 tahun itu kecapekan setelah berenang menyeberangi Sungai Bengawan Solo. Lokasi kejadian hanya berjarak selemparan batu dari perbatasan Bojonegoro, Jawa Timur. 

"Itu di seberang sungai sudah masuk desa wilayah Bojonegoro, Mas. Jadinya, korban maksudnya mau pulang ke rumah dengan menyeberangi sungai, tapi ternyata dia kayaknya kecapekan. Kita dapat laporan dari warga kalau Pak Wahyudi hanyut dan tenggelam di kedalaman 8-10 meter. Kalau lebar sungainya sekitar 100 meter," akunya.

Baca Juga: Kawah Kesongo di Blora Meletus, Tinggi 40 meter, Warga Keracunan Gas

2. Libatkan hingga 100 relawan untuk mencari korban

Dikenal Angker, Ahli Spiritual Ikut Cari Korban Tenggelam di Bengawan SoloTim SAR memakai bantuan ahli spiritual untuk mendeteksi keberadaan korban tenggelam di Blora. Dok TRC Blora

Ia mengaku dengan situasi lokasi kejadian yang amat angker, membuat tim SAR gabungan berusaha keras menyelamatkan korban. 

Terdapat 80-100 orang yang dilibatkan untuk menyelamatkan korban. Mulai tim khusus penyelam dari BPBD, relawan SAR Blora, sejumlah masyarakat dan aparat TNI/Polri.

Menurutnya butuh ekstra hati-hati saat menelusuri jejak korban di permukaan sungai. Agung bilang air Sungai Bengawan Solo yang sedang landai sejak lama dipercaya dihuni sesosok mahluk halus berwujud bajul putih.

"Di sana memang lokasinya sering dianggap sakral sama warga. Ada bajul putihnya. Tapi dengan bantuan ahli spiritual, kita jadi tahu korban tenggelam di titik A misalnya, ditemukannya pasti gak jauh juga," bebernya.

3. Personel SAR harus pakai jangkar, jaring dan ijuk untuk evakuasi korban

Dikenal Angker, Ahli Spiritual Ikut Cari Korban Tenggelam di Bengawan SoloTim SAR gabungan saat menggotong jenazah korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo di Blora. Dok TRC Blora

Butuh sejumlah perlengkapan pendukung untuk mengevakuasi korban. Agung mengatakan personelnya memakai jaring, ijuk, sebuah jangkar kapal dan memakai perahu karet untuk mengangkat tubuh korban.

Korban berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis pagi pukul 07.10 WIB dalam keadaan meninggal dunia.

Nur Yahya, Kepala Basarnas Semarang menambahkan korban bisa ditemukan di sisi utara sungai berjarak lebih 50 meter dari lokasi kejadian. Tubuhnya mengambang dengan keadaan kepalanya menyembul.

"Setelah dievakuasi, korban dibawa ke rumah duka, operasi SAR akhirnya selesai dan tim kembali kesatunnya masing- masing" pungkasnya.

Baca Juga: Polusi Pabrik Briket di Blora Ancam Kesehatan Anak, Ganggu Pernapasan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya