Dirut RSUD: Setiap hari 2-4 Orang Meninggal di Semarang Kena COVID-19

Ada 81 pasien yang dirawat di ICU COVID-19 RSUD Semarang

Semarang, IDN Times - Pengelola RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang mengaku angka kesembuhan pasien yang terinfeksi virus corona di rumah sakitnya mulai meningkat. Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati menyatakan jumlah pasien COVID-19 yang menjalani rawat inap saat ini sekitar 81 orang. 

"Kalau dibuat perbandingan dengan awal Januari 2021 yang masih 100 persen, sekarang ada penurunan jumlah pasien di bangsal rawat inap COVID-19 sekitar 43 persen," ungkap Susi saat dihubungi IDN Times, Senin (15/2/2021).

1. Jumlah pasien COVID-19 berkurang separuh sejak akhir Januari 2021

Dirut RSUD: Setiap hari 2-4 Orang Meninggal di Semarang Kena COVID-19Ilustrasi pasien yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. ANTARA FOTO/Ampelsa

Pihaknya menyatakan sejak minggu ketiga bulan Januari 2021, pihaknya mendapati jumlah pasien COVID-19 cenderung berkurang 50 persen ketimbang kondisi bulan sebelumnya.

Di ruang ICU COVID-19, imbuh Susi, terdapat 31 pasien dari total 53 tempat tidur yang disediakan saat ini. Mereka yang dirawat rata-rata berusia 50 tahun keatas yang mengalami kondisi berat dan kritis akibat terinfeksi virus corona.

"Yang ICU COVID-19 sekarang kapasitasnya tinggal 65 persen. Itu juga turun 35 persen," kata Susi.

Baca Juga: Efek PPKM, Pasien Isolasi COVID-19 RS Wongsonegoro Disebut Berkurang

2. RSUD Wongsonegoro klaim tingkat kedisiplinan warga Semarang sudah bagus

Dirut RSUD: Setiap hari 2-4 Orang Meninggal di Semarang Kena COVID-19Warga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Lebih lanjut, pihaknya mengklaim menurunnya jumlah pasien COVID-19 karena tingkat kedisiplinan warga Semarang dalam mematuhi protokol kesehatan saat ini cukup bagus. Terlebih lagi, ia menganggap pihaknya juga telah memikiki segala macam peralatan medis yang memadai. Hal tersebut ditambah dengan permintaan plasma konvalesen yang cukup banyak.

Di RS Wongsonegoro Semarang setiap hari ada tiga pasien yang rutin meminta tranfusi plasma darah konvalesen. Permintaan tersebut sesuai rekomendasi masing-masing dokter sebagai penanggung jawabnya.

"Perilaku masyarakatnya mungkin sudah bagus. Terus kita juga punya tambahan alat-alat medis yang memadai. Jadinya kayaknya itu juga memengaruhi tingkat kesembuhan pasien yang tinggi," papar Susi.

3. Proses pelayanan pasien COVID-19 diklaim sudah mulai longgar

Dirut RSUD: Setiap hari 2-4 Orang Meninggal di Semarang Kena COVID-19Tenaga medis di RSPP. Dok. Humas RSPP

Meski begitu, ia juga mengklaim upaya penanganan pasien COVID-19 masih terus dilakukan di RS Wongsonegoro. Pasalnya, saat ini angka kematian pasien COVID-19 masih sekitar 14 persen. Susi menjelaskan setiap harinya tak kurang 2-4 orang yang meninggal dunia.

Susi memastikan bahwa para tenaga kesehatan tetap standby dengan perlengkapan baju hasmat dan mengedepankan protokol kesehatan.

"Tenaga medisnya tetap bersiaga karena kita masih pakai layanan perawatan COVID-19. Cuma memang layanannya jadi agak longgar," tandasnya.

Baca Juga: RSUD Wongsonegoro Semarang Overload! 16 Pasien COVID-19 Terpaksa Antre

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya