Gempa Batang Dipicu Sesar Pekalongan, Bisa Timbulkan Getaran 6,5 Magnitudo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarnegara, IDN Times - Rentetan gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Batang akhir-akhir ini dipengaruhi pergerakan sesar aktif Pekalongan.
Berdasar data yang dihimpun dari Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, pergerakan sesar aktif Pekalongan memiliki jarak radius sampai 16 kilometer.
Baca Juga: BPBD: Rumdin Bupati Batang dan Masjid Agung Alami Kerusakan Ringan
1. Gempa dipicu pergerakan sesar Pekalongan
Kepala Stasiun BMKG Geofisika Banjarnegara, Heri Susanto Wibowo mengatakan wilayah Batang dan Pekalongan memang menjadi area rawan gempa lantaran berada di jalur sesar aktif Pekalongan yang beresiko mampu menimbulkan getaran gempa hingga 6,5 magnitudo.
"Dugaan kami sementara dari segmen Pekalongan. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut," kata Heri kepada IDN Times, Jumat sore (12/7/2024).
2. Ada potensi bahaya karena dekat sesar segmen Weleri
Di area wilayah Batang sampai Pekalongan, dari penuturan Heri juga memiliki pergeseran sesar 0,1 milimeter per tahun.
Bahkan, kedua daerah tersebut memiliki kerentanan tinggi terhadap gempa bumi karena secara topografis juga berdekatan dengan segmen sesar aktif Weleri.
Temuan tersebut merupakan hasil analisa dari data PusGen yang terbit 2017 silam.
"Batang dan Pekalongan merupakan wilayah rawan gempa karena terdapat jalur sesar aktif Segmen Pekalongan yang berpotensi mampu memicu gempa hingga magnitudo 6,5. Juga berdekatan dengan segmen Weleri. Potensi (kerentanan) artinya bahayanya ada tapi kapan waktunya belum bisa di prediksi," urainya.
Editor’s picks
3. Ada empat faktor penyebab kerusakan bangunan
Di samping itu, wilayah yang biasanya dilewati jalur sesar aktif mayoritas rawan dilanda gempa bumi.
Disinggung banyaknya rumah dan kantor yang rusak pasca gempa Batang, Heri menjelaskan tingkat kerusakan sebuah bangunan dipengaruhi empat faktor utama. Antara lain kekuatan gempa, jarak bangunan dengan lokasi episentrum, kualitas struktur bangunan serta site class tiap daerah.
"Site class yang artinya klasifikasi kekerasan tanah apakah termasuk struktur yang keras, sedang, lunak," ungkapnya.
4. Gempa Batang berpusat di daratan
Lebih jauh lagi, ia menuturkan gempa bumi yang melanda Batang pada 7 Juli kemarin berpusat di daratan. Kekuatan gempanya sekitar 4,4 magnitudo dengan kedalaman 6 kilometer.
Gempa bumi yang terjadi di Batang merupakan jenis gempa kerak dangkal. Gempa kerak dangkal ialah jenis gempa destruktif karena menimbulkan kerusakan bangunan baik ringan, sedang maupun berat.
"Sumber gempa yang terjadi di Batang juga dari sesar aktif yang berada di wilayah Batang dengan mekanisme pergerakan sesar mendatar atau geser. Tercatat sampai dengan hari ini sudah terdapat dua kali gempa susulan di wilayah Batang," akunya.
Ia mengharapkan kepada warga Batang terutama yang tinggal di jalur sumber gempa sebaiknya melakukan mitigasi bencana gempa bumi.
Proses mitigasi gempa bisa dikerjakan dengan mitigasi struktural yaitu membangun bangunan dengan struktur yang kuat atau tahan gempa.
Lalu bisa juga melakukan mitigasi non struktural dengan meningkatkan kapasitas dan mengedukasi warga terkait gempa bumi dan upayanya agar nyawa bisa terselamatkan. "Sehingga bisa melakukan evakuasi secara mandiri," ujar Heri.
Baca Juga: Digoyang Gempa, Belasan Rumah Warga Batang Rusak Karena Pakai Genteng Beton