Golkar Perkirakan Pilkada Jateng Marak Calon Tunggal

Golkar akan perkuat koalisi

Semarang, IDN Times - Elite politik Partai Golongan Karya memperkirakan kontestasi Pilkada 2020 di Jawa Tengah bakal dikuasai oleh para incumbent yang akan diusung jadi calon tunggal. Pasalnya, dengan biaya politik yang tinggi serta minimnya elektabilitas membuat kader partai gamang untuk mencalonkan diri. 

1. Golkar: Hadapi Incumbent ya berat

Golkar Perkirakan Pilkada Jateng Marak Calon TunggalIDN Times/Arief Rahmat

Ketua Pelaksana Harian DPD Golkar Jawa Tengah, Iqbal Wibisono mengaku bila untuk saat ini melawan para incumbent kansnya masih terlalu berat. 

Terlebih lagi, saat ini PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 telah menguasai separuh lebih kursi di tingkat legislatif. 

"Kalau hadapi incumbent ya berat. Sebab kepala daerah yang nyalon lagi bisa jadi calon tunggal. Toh hanya PDIP yang memenuhi syarat 10 kursi di dewan. Mau gak mau, Golkar akan memilih berkoalisi bersama mereka," ungkapnya kepada IDN Times, Jumat (17/1). 

Baca Juga: Jelang Pilkada di Jateng, Petahana Mutasi Pejabat Bisa Diskualifikasi

2. Golkar matangkan strategi pemenangan di 21 daerah Jateng

Golkar Perkirakan Pilkada Jateng Marak Calon TunggalIDN Times/Aji

Untuk memanaskan mesin partainya, Iqbal bilang dalam waktu dekat akan memanggil semua petinggi DPC 21 kabupaten/kota. Tujuannya agar dapat memperkuat konsolidasi menghadapi Pilkada. 

Partainya akan mengidentifikasi sekali Gus menelisik kemampuan para kadernya yang berpotensi diusung sendiri untuk Pilkada 2020. Sekaligus mematangkan strategi pemenangan dengan membangun koalisi gemuk. 

"Kita identifikasi dulu kader yang punya kemampuan maju sendiri dan kita matangkan strategi partisipasi dengan berkoalisi. Soalnya perolehan kursi kita gak cukup belum lagi figurnya masih sedikit," jelasnya. 

3. Golkar buka peluang usung Hendi

Golkar Perkirakan Pilkada Jateng Marak Calon TunggalIDN Times/Fariz Fardianto

Peluang berkoalisi saat ini bisa dilakukan di Kota Semarang. Pihaknya membuka peluang yang lebar untuk mengusung Hendrar Prihadi sebagai incumbent dari PDIP agar menang di Pilwakot Semarang. 

Kendati demikian, ia memasang syarat mutlak. Yaitu PDIP dan Golkar harus menyepakati komitmen politik untuk membagi perolehan 6 kursinya untuk Pilpres 2024 mendatang. 

Dengan begitu, katanya maka mampu mendongkrak elektabilitas dan kualitas partainya di mata publik. 

"Kota Semarang kita harus koalisi tapi minimal ada komitmen untuk 2024 kita harus dapat 6 kursi. Sehingga memberikan ruang politik bagi kader kita untuk terpublikasi secara sosial dan politik yang menyentuh semua kalangan masyarakat," katanya. 

Sedangkan untuk mengusung calon sendiri, partainya bisa melakukan untuk Kota Pekalongan saja. "Cuma Kota Pekalongan kita bisa usung calon sendiri. Tapi Ada kemungkinan berkoalisi agar pembahasan anggarannya lebih enak. Kalau menang, itu bisa memberikan elektabilitas pada 2024," tandasnya. 

Baca Juga: Walikota Semarang Minta Mahasiswa Papua Berbaur dengan Warga Lokal

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya