Membludak! Keluarga Temani Pasien COVID-19 di Tenda Darurat RS Tugu Semarang

Pasien baru dimasukan ke rumah sakit jika ada yang kosong

Semarang, IDN Times - Para pasien COVID-19 yang tidak kebagian ruang perawatan isolasi di RSUD Tugurejo Semarang, terpaksa harus mendapatkan perawatan di sebuah tenda darurat yang dibangun di parkiran rumah sakit tersebut. Bahkan tak jarang ada anggota keluarga yang nekat menemani pasien COVID-19 di dalam satu tenda itu.

Fakta tersebut terungkap saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengecek langsung keterisian tenda darurat untuk perawatan pasien COVID-19.

"Itu masih ada yang ditunggui (keluarga). Kemarin kita sudah sepakat tidak ditunggu ya, kalau ditunggu terus bagaimana itu dengan penunggunya. Kalau memang ada pasien yang berat, penunggunya disiapkan tempat tapi on call," kata Ganjar dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Minggu (27/6/2021).

1. Dengan ditunggui keluarganya bisa picu risiko penularan COVID-19 lebih besar

Membludak! Keluarga Temani Pasien COVID-19 di Tenda Darurat RS Tugu SemarangGubernur Ganjar Pranowo melihat kondisi pasien COVID-19 di dalam tenda darurat RSUD Tugurejo Semarang. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Ganjar menyebut mestinya pihak RSUD Tugurejo bergerak cepat menyiapkan tenda tambahan agar dapat memisahkan keluarga dan pasien COVID-19. Menurutnya adanya keluarga yang menunggu, justru rentan memunculkan risiko penularan COVID-19 yang lebih luas.

Lebih lanjut, Ganjar menyarankan pihak rumah sakit tersebut membuatkan tempat khusus bagi warga yang terpaksa harus menunggu pasien dengan gejala berat.

"Manajemennya saja yang ditingkatkan. Kalau bisa jangan sampai ada yang ditunggui," cetusnya.

Baca Juga: Aman Dipakai, RS Tugurejo Semarang Pastikan Tak Ada Vaksin Kedaluarsa

2. Tenda darurat di RSUD Tugurejo dihuni para pasien komorbid

Membludak! Keluarga Temani Pasien COVID-19 di Tenda Darurat RS Tugu SemarangDirut RSUD Tugurejo Semarang saat mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek tenda darurat. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Di sisi lain, tenda darurat di RSUD Tugurejo diisi pasien yang memiliki gejala dan penyakit penyerta alias komorbid. Untuk itum tenda darurat didirikan tepat di depan gedung IGD untuk memudahkan penanganan jika ada pasien yang kondisinya semakin memburuk.

Menurut Ganjar, kondisi yang terjadi di RSUD Tugurejo Semarang menjadi gambaran tingginya peningkatan penularan virus corona yang terjadi saat ini.

"Jangan sampai kemudian banyak yang datang ke rumah sakit. Pemerintah akan terus berikhtiar agar fasilitas itu bisa diberikan terus-menerus. Bantuan Anda sangat dibutuhkan," imbuhnya.

3. Warga Semarang harus mengurangi mobilitas

Membludak! Keluarga Temani Pasien COVID-19 di Tenda Darurat RS Tugu SemarangPelanggar tidak memakai masker disuruh push up dalam razia yang dilakukan Satpol PP Kota Semarang. Dok. Satpol PP Kota Semarang

Ia mengingatkan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Pasalnya, kondisi di semua rumah sakit Jawa Tengah saat ini sedang mengalami lonjakan pasien virus corona.

Warga Semarang, imbuh Ganjar, diminta untuk mengurangi mobilitas, menggunakan masker, tidak berkerumun, dan selalu menjaga kesehatan.

4. Tenda darurat untuk mengakomodir pasien COVID-19

Membludak! Keluarga Temani Pasien COVID-19 di Tenda Darurat RS Tugu SemarangTenda darurat untuk mengantisipasi korban yang datang ke IGD, RSUD Cibinong. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya).

Terpisah, Direktur RSUD Tugurejo Semarang, Haryadi Ibnu Junaedi berkata pembuatan tenda darurat semata untuk mengakomodir keinginan para pasien untuk mendapat perawatan akibat terinfeksi virus corona. 

Ia berjanji berencana menyiapkan tenda terpisah untuk penunggu atau keluarga pasien.

"Karena memang banyak pasien yang minta dirawat. Oleh karena itu tenda darurat ini didirikan untuk pasien. Tapi kalau ruangan di dalam rumah sakit sudah ada yang kosong, baru pasien di tenda bisa dibawa masuk," akunya.

Baca Juga: Makam COVID-19 di Semarang Sisa 300 Lubang, Sehari 10 Jenazah Dikubur

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya