Pemkot Semarang Perketat Aturan Pembuatan Jembatan Kaca, Kaji Ulang K3
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang menyatakan kini sedang memperketat peraturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam proyek pembangunan jembatan kaca Tinjomoyo di Kecamatan Gajahmungkur. Musababnya, dengan adanya peningkatan keamanan maka kejadian kecelakaan wisatawan seperti di jembatan kaca The Grong Banyumas, tidak terulang kembali.
Baca Juga: Wali Kota Semarang Pastikan Jembatan Kaca Tinjomoyo Dibangun 2021
1. K3 proyek jembatan kaca Tinjomoyo dikaji ulang
Kabid Industri Wisata Disbudpar Kota Semarang, Yuda Bakti Wiliawan mengaku masih berhati-hati dalam mengkaji penyusunan K3 untuk jembatan kaca Tinjomoyo.
Penerapan K3, menurutnya menjadi hal yang penting dan diawasi langsung oleh Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
"K3-nya masih dikaji ulang dulu. Biar standar keselamatan buat pengunjungnya nanti bisa dioptimalkan. Untuk saat ini kita sedang tunggu uji kelayakan pada jembatan kaca," kata Yuda kepada IDN Times, Minggu (5/11/2023).
2. Dipasangi jaring pengaman dan diberi tali
Dalam standar K3 yang diterapkan pada jembatan kaca Tinjomoyo, katanya peralatan pengamanan yang dilengkapi berupa jaring pengaman di bawah jembatan, peninggian pagar akses masuk jembatan, penyelesaian ornamen pagar pembatas jembatan serta dilengkapi sebuah tali pengaman.
"Alat pengamanan di jembatan kaca Tinjomoyo yang akan dipasang berupa jaring pengaman, pagarnya ditinggikan, kemudian ada beberapa pagar ditutup rapat juga. Dan pakai tali pengaman. Nanti akan dipasangi jalanan menurun ke dua sisi ujungnya," terangnya.
Editor’s picks
3. Ketebalan kaca 4 sentimeter
Di samping itu, pada konstruksi jembatan kaca Tinjomoyo, pihaknya memasang kaca untuk lantai dengan ketebalan empat sentimeter. Rinciannya setiap blok lantai dilapisi dua kaca dengan masing-masing ketebalan 2 sentimeter.
"Ketebalan kacanya dua lapis. Satu kaca ketebalannya 2 sentimeter, totalnya dua lapis jadi 4 sentimeter," akunya.
Tak cuma itu saja, pihaknya juga diinstruksikan mempelajari kembali rancangan Detail Engineering Design (DED) pada proyek jembatan kaca Tinjomoyo. Hasilnya, pihaknya sedang mengebut pembuatan jembatan yang menghubungkan konstruksi pondasi kaca dengan jembatan buntung yang terletak di seberangnya.
4. Belum dibuka untuk umum
Secara keseluruhan, pembuatan jembatan kaca Tinjomoyo sudah rampung 95 persen.
"Kalau saaat ini sudah dibuat DED. Kita juga sedang selesaikan pembangunan jembatan kaca yang menyambung ke jembatan buntungnya. Kalau progresnya ya sudah jadi semua. Tinggal nanti menerima peresmiannya dari DPU ke Disbudpar," paparnya.
Ia menambahkan proyek jembatan kaca Tinjomoyo murni menggunakan alokasi anggaran dari DPU Kota Semarang. Pihaknya nantinya berwenang mengatur alur kedatangan wisatawan serta memantau tingkat kunjungan wisatawan setiap hari.
"Kalau ditanya akan dibuka untuk umum kapan, kita kepenginnya secepatnya. Cuman soal masalah K3 memang perlu diteliti, jadinya kita sangat hati-hati," pungkasnya.
Baca Juga: Jembatan yang Pecah di The Geong Banyumas Ternyata Pakai Kaca Bekas