Sidak Selama Ramadan, Ini Temuan BPOM Pada Puluhan Takjil di Semarang

BPOM sudah cek takjil yang dijual pedagang

Semarang, IDN Times - Setidaknya 22 jenis takjil yang dijual di Kota Semarang selama Ramadan 2020 sejauh ini bebas dari kandungan boraks dan formalin. Saat sidak di Jalan Fatmawati, Kecamatan Pedurungan dan Sambiroto Kedungmundu, petugas BPOM memastikan tidak menemukan satupun takjil yang mengandung bahan-bahan berbahaya.

 

1. Es cendol hingga balado teri yang dijual pedagang bebas boraks

Sidak Selama Ramadan, Ini Temuan BPOM Pada Puluhan Takjil di Semarangyoutube.com/YummyApp

Kepala BPOM Semarang, I Gusti Ayu Adhi Aryapadni mengungkapkan, petugasnya sudah mengecek 22 jenis makanan takjil mulai dari es cendol, tahu, siomay, kue bolu, wajik, balado teri hingga pepes peda yang sering dijual di pinggir jalan raya saat menjelang buka puasa.

"Lalu kita berusaha cek kandungan zat di setiap takjil yang kita ambil sampelnya. Di situ kita tahu bahwa semua hasilnya tidak menunjukan adanya kandungan bahan-bahan yang berbahaya," ujar Arya kepada IDN Times, Sabtu (16/5).

Baca Juga: Terimbas COVID-19, UMKM di Semarang Diminta Buat Takjil Buka Puasa

2. Takjil yang dijual tahun ini lebih aman dikonsumsi

Sidak Selama Ramadan, Ini Temuan BPOM Pada Puluhan Takjil di SemarangPara petugas BPOM saat cek kualitas bahan pangan yang dijual di pasar tradisional. Dok Humas BPOM Semarang

Menurutnya puluhan takjil yang ditemukan di jalan raya dipastikan tidak terkontaminasi boraks, Rhodamin B, Methanyl Yellow maupun formalin.

Ia mengklaim kualitas takjil yang dijual saat Ramadan tahun ini cenderung lebih aman dikonsumsi ketimbang situasi 2019 lalu. "Kalau tahun lalu masih ada formalinnya dan rhodamin B. Tapi sekarang zat berbahaya itu sudah gak ada lagi,".

Sejak awal Ramadan sampai sekarang, pihaknya secara keseluruhan sudah mengecek 38 jenis takjil di pasaran. Ia bilang ini merupakan sidak ketiga yang ia lakukan selama bulan puasa tahun ini. 

3. Tapi petugas BPOM masih menemukan belasan bungkus snack, kopi dan makanan kaleng yang rusak

Sidak Selama Ramadan, Ini Temuan BPOM Pada Puluhan Takjil di SemarangProses uji lab makanan takjil yang dilakukan BPOM Semarang. Dok Humas BPOM

Selain takjil, petugasnya juga menyambangi 12 retail dan minimarket yang ada di sejumlah titik di Semarang. Pihaknya menemukan belasan bungkus snack, minuman kopi dan makanan kaleng yang rusak dan tidak dilengkapi label.

Ia menambahkan akan terus meningkatkan kesadaran para pengusaha makanan dan distributor makanan agar tetap menjaga kualitas produknya selama Ramadan.

"Kita minta semua produk yang rusak dan tanpa label dikembalikan ke distributornya. Atau kalau tidak dimusnahkan karena ini berbahaya bagi keselamatan konsumen. Tapi sementara ini tidak ada parsel yang rusak. Kondisi yang dijual tidak melanggar aturan," paparnya. 

Baca Juga: Teliti Sebelum Membeli, BPOM Temukan Makanan Kedaluwarsa di Semarang 

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya