Waduh! Cumi Kering dan Ikan Teri formalin Beredar di Pasar Semarang

BPOM pergoki pedagang Peterongan jual ikan berformalin

Semarang, IDN Times - Sejumlah petugas gabungan dari BPOM dan Dinkes Kota Semarang menemukan sejumlah bahan makanan yang dijual para pedagang Pasar Peterongan mengandung zat kimia berbahaya. 

1. Ikan teri dan cumi kering ada kandungan formalin

Waduh! Cumi Kering dan Ikan Teri formalin Beredar di Pasar SemarangDeretan bahan makanan yang mengandung formalin dicek langsung oleh BPOM Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Saat mengecek beberapa lapak pedagang, petugas memergoki pedagang Pasar Peterongan menjual cumi kering, ikan jambal dan teri yang mengandung zat formalin. 

"Tadi kan ditemukan mi basah yang berformalin, kemudian ada lima jenis ikan juga kondisinya serupa. Di antaranya cumi kering, ikan teri, ikan jambal yang mengandung formalin. Jadi total ada tujuh jenis temuan yang ada di Peterongan," ujar Kepala BPOM Semarang, Sandra Maria Philomena Linthin ketika dikonfirmasi IDN Times, Selasa (29/3/2023). 

Baca Juga: Cara Daop 4 Semarang Berantas Calo Tiket saat Arus Mudik 2023, Ada Sanksi Buat Pegawai

2. Kepala Pasar Peterongan diminta tanggung jawab

Waduh! Cumi Kering dan Ikan Teri formalin Beredar di Pasar SemarangSri Atmi, seorang pedagang sembako saat menunggu pelanggannya di Pasar Peterongan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sandra menegaskan kepala Pasar Peterongan harus bertanggung jawab menangani peredaran bahan makanan yang membahayakan kesehatan konsumen.

Pengecekan berkala perlu dilakukan kepala pasar karena di satu sisi para pedagang sebenarnya tidak mengetahui adanya zat berbahaya yang terkandung pada produk makanan di pasaran. 

"Maka kepala pasar harus mengecek terus. Soalnya para pedagangnya kan gak ngerti apakah ada bahan berbahaya atau tidak. Untuk itulah, kita aka fokus menelusuri dimana supliyer yang memasok ikan berformalin tersebut," ujarnya. 

3. BPOM telusuri pemasok makanan berbahaya ke produsen

Waduh! Cumi Kering dan Ikan Teri formalin Beredar di Pasar SemarangKepala BPOM Semarang Sandra MP Linthin ketika memberi keterangan berkaitan adanya temuan ribuan kosmetik ilegal di wilayahnya. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pada pekan ini, katanya petugas BPOM akan menggencarkan operasi sidak di pasar tradisional guna mengantisipasi peredaran bahan makanan takjil yang mengandung zat berbahaya. Selain itu, setiap pekan ia juga rutin menguji kandungan bahan makanan untuk memastikan yang dibeli masyarakat tetap aman dan sehat. 

"Awal Ramadan ini kita masih fokus periksa ke distributor pangan dan pasar modern kayak hypermart. Nah minggu ini kita akan geser ke pasar. Kalau ada hasil uji laboratorium yang mengandung bahan berbahaya akan kita telusuri ke produsen," kata Sandra. 

4. Komisi IX DPR RI minta pedagang stop jualan produk berbahaya

Waduh! Cumi Kering dan Ikan Teri formalin Beredar di Pasar SemarangWakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris dan anggota lainnya mengecek kondisi bahan makanan yang dijual seorang pedagang Pasar Peterongan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Charles Honoris, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI juga mengaku bersama petugas sempat mengecek bahan makanan yang dijual di Pasar Peterongan. 

Ia bersama anggotanya juga sempat keliling Pasar Peterongan untuk mengambil sampel bahan baku bakso, cincau, ikan asin dan ikan teri serta makanan basah yang bisa langsung dikonsumsi.

"BPOM dan Dinkes diharapkan beri sosialisasi agar para pedagang yang bersangkutan tidak menjual produk-produk yang berbahaya," ungkapnya. 

5. Polda Jateng pastikan harga pangan stabil

Waduh! Cumi Kering dan Ikan Teri formalin Beredar di Pasar SemarangIlustrasi pasar (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Terpisah, Direskrimsus Polda Jateng Kombes Pol Dwi Subagio memastikan tim Satgas Pangan tidak menemukan lonjakan harga bahan makanan di pasar seluruh Jateng. 

Menurutnya kondisi harga bahan makanan saat ini cenderung stabil. Minyakita yang dulu sempat langka, kini telah tersedia di lapak para pedagang.

"Sejumlah polres sudah turun langsung ke lapangan untuk cek komoditas bahan makanan. Minyakita stokknya cukup. Masih beredar di pasaran. Tidak ada kelangkaan. Untuk beras, telur, daging ayam, harganya memang ada fluktuasi tetaapi kita jaga terus," pungkasnya. 

Baca Juga: Walah! Masih Ada 20 Ton Minyakita di Gudang Bulog Semarang, Ini Respon Polda Jateng

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya