Alasan Gibran Tempatkan Nakes Terpapar COVID-19 di Hotel Bintang 2

Jadi income bagi hotel yang terdampak pandemi.

Surakarta, IDN Times - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka telah menetapkan Dynasti Smart Hotel yang beralamat di Jl. MT. Haryono No. 80 Manahan, Banjarsari untuk lokasi isolasi terpusat (isoter) tenaga kesehatan (nakes). Gibran sendiri telah menyewa hotel bintang dua tersebut selama satu bulan ke depan.

Baca Juga: Sudah 389 Nakes di Solo Kena COVID-19, Vaksinasi Terancam Mandek

1. Lokasi hotel representatif.

Alasan Gibran Tempatkan Nakes Terpapar COVID-19 di Hotel Bintang 2Kondisi lorong Dynasti Smart Hotel di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Ditanya soal alasan pemilihan hotel tersebut, Gibran mengungkap jika hotel hotel bintang dua dinilai representatif. Hal itulah yang menjadi pertimbangan Gibran untuk memilih hotel tersebut.

"(Pertimbangannya) Ya lokasi itu enak, itu juga hotel yang representatif. Itulah yang penting," ujar Gibran saat ditemui Jumat (25/2/2022).

Putra sulung dari Presiden Joko Widodo tersebut mengatakan penambahan isoter tersebut menyusul bertambahnya kasus COVID-19 yang terus bertambah di Kota Solo, dan keterbatasan lokasi isolasi terpusat. Terutama, nakes yang terpapar yang hingga kini mencapai 589 orang.

"Ini kan jumlah kasusnya bertambah terus, nakes yang terpapar juga tambah banyak. Antisipasi nanti kalau kurang ditambahi meneh," kata Gibran.

2. Memenuhi persyarakat lokasi isolasi.

Alasan Gibran Tempatkan Nakes Terpapar COVID-19 di Hotel Bintang 2Fasilitas Dynasti Smart Hotel di Solo jadi isoter nakes. IDNTimes/Larasati Rey

Terpisah, Kepala BPBD Solo Nico Agus Putranto mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan hotel serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) terkait lokasi isolasi. Menurutnya tidak semua hotel bersedia dijadikan lokasi isolasi tersebut.

"Pertimbangannya disitu (Dynasty Smart Hotel) karena hotel yang mau. Tidak semua hotel mau, ada hotel yang bersedia untuk tempat isoter, tapi tidak semua hotel mau," jelasnya.

Terdapat 27 kamar di hotel tersebut yang nantinya akan digunakan untuk isolasi nakes, selain itu alasan dipilihanya hotel tersebut karena ada ruang terbuka yang menjadi persyaratan utama untuk isoter.

"Ada ruang terbuka jadi yang disana nyaman bisa melakukan aktifitas olajraga dan akrivitas berjemur sehingga pemulihan kesehatan lebih cepat," ungkapnya.

3. Mendatangkan income

Alasan Gibran Tempatkan Nakes Terpapar COVID-19 di Hotel Bintang 2Hotel Dynasti Smart Hotel di Solo. IDNTimes/Larasati Rey

Sementara itu, General Manager Dynasti Smart Hoter Rony Andrijanto mengatakan pengalih fungsian hotel menjadi lokasi isoter ini dinilai menguntungkan, lantaran hotel disewa penuh selama 1 bulan.

"Ini jadi salah satu juga mendatangkan income, tapi salah satunya yang penting membantu programnya Pak Wali dalam memberi tempat untuk isoter ini," ungkapnya.

Ia juga tidak khawatir terhadap image hotel jika dinilai masyarakat sebagai hotel isoter. Menurutnya, pihak Pemkot Solo nantinya akan membantu melakukan sosialisai pemulihan nama hotel setelah selesai masa sewa.

"Dari arahan dari Pak Nico (Kepala BPBD) nanti setelah ini clear (selesai) nanti akan disosialisasi lagi oleh Pemkot, nanti untuk membantu memulihkan lagi. Misinya kita sebenarnya ingin membantu program Pak Wali saja," jelasnya.

Ditanya soal okupansi hotel, Rony mengatakan jika tingkat okupansi berada di sekitar 30%-40% kondisi tersebut tidak stabil terlebih ditambah dengan adanya PPKM seperti saat ini.

Pemkot Solo sendiri telah mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp 167 juta rupiah untuk menyewa satu hotel selama 1 bulan untuk harga per kamar sebesar Rp 200 ribu untuk 27 kamar yang disediakan.

Baca Juga: Untuk Isolasi Terpusat Nakes, Pemkot Solo Sewa Satu Hotel Rp160 Juta

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya