Jasad WNA Korea yang Bunuh Diri Karena Depresi Corona di Solo Jadi Abu

Sudah dibawa pulang keluarga dan polisi Korea Selatan

Surakarta, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moerwardi, Solo, Jawa Tengah memastikan tewasnya warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan berinisial JE bukan dikarena kan virus corona (Covid-19). Hal itu dibuktikan dari pemeriksaan terhadap jasad korban di laboratorium forensik, usai dievakuasi. Dalam pemeriksaan tersebut korban dinyatakan negatif virus corona.

Baca Juga: Merasa Tertular Virus Corona, WN Korea di Solo Gantung Diri di Hotel 

1. Negatif virus corona

Jasad WNA Korea yang Bunuh Diri Karena Depresi Corona di Solo Jadi AbuIlustrasi (IDN Times/Mia Amalia)

Kasubbag Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Solo, Eko Haryati mengatakan JE dibawa ke RSUD Dr Moewardi sudah dalam kondisi meninggal. Pihaknya langsung membawa korban ke laboratorium forensik guna mengetahui penyebab kematian korban.

Eko mengaku hal tersebut dilakukan atas permintaan pihak kepolisian, yang meminta untuk dilakukan pemeriksaan luar korban di laboratorium forensik rumah sakit. Dari pemeriksaan, JE dinyatakan korban negatif virus corona. 

"Pihak kepolisian meminta pemeriksaan luar dan cek tenggorakan korban. Hasil pemeriksaan negatif (virus corona)," kata Eko saat dikonfirmasi, Minggu (1/3).

Pihak rumah sakit kemudian juga melakukan cek laboratorium ke Litbangkes di Jakarta, hasil yang didapatkan, dia negatif virus corona 

2. Dibawa ke ruang forensik

Jasad WNA Korea yang Bunuh Diri Karena Depresi Corona di Solo Jadi AbuIlustrasi penanganan korban virus corona di RSUD Dr Moewardi, Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Lebih lanjut, Eko menambahkan jika penangganan korban oleh pihak rumah sakit sudah sesuai dengan SOP yang berlaku. Korban dibawa ke ruang forensik tidak dimasukkan ke dalam ruang isolasi, lantaran sudah dalam kondisi meninggal.

"Sudah dalam kondisi jenazah, tidak dibawa ke ruang isolasi," jelasnya, Minggu malam.

Sebelumnya dikabarkan bahwa JE ditemukan tewas gantung diri di kamar hotel pada Minggu (23/2), sekitar pukul 14.00 WIB. Korban ditemukan pertama kali oleh petugas hotel yang hendak membangunkan korban.

3. Korban sudah dipulangkan ke negaranya

Jasad WNA Korea yang Bunuh Diri Karena Depresi Corona di Solo Jadi AbuIlustrasi (ANTARA FOTO/Yonhap via REUTERS)

Sementara itu, Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai mengatakan jika jenazah JE sudah dipulangkan ke negara asal, Korea Selatan. Korban dijemput oleh anggota keluarga, didampingi Kedutaan Besar Korea Selatan dan Kepolisian Korea Selatan. Jenazah sudah dikremasi.

"Sudah dibawa pulang anggota keluarganya ke Korea," pungkasnya.

Dugaan korban terinfeksi virus corona (Covid-19) didapat dari sebuah memo atau catatan yang ditulis korban saat olah tempat kejadian perkara. Catatan dalam bentuk tulisan bahasa korea tersebut menyebut tentang kondisi kesehatan korban yang merasa terinfeksi virus corona. Korban menyatakan mengalami sakit iritasi pada tenggorokan.

Selain itu, korban juga menuliskan riwayat perjalanan sebelum ke Solo, dimana korban sempat melakukan perjalanan ke Tiongkok dan kembali ke Korea.

4. Hotline bagi yang merasa depresi

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Baca Juga: Isi Surat WNA Korea yang Gantung Diri di Solo, Depresi Karena Corona

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya