Kasus COVID-19 Melonjak, Kematian di Klaten Sehari Capai 100 Orang

Kasus kematian lebih dari 50 orang per hari.

Klaten, IDN Times - Kabupaten Klaten menjadi fokus utama penanganan kasus COVID-19. Pasalnya jumlah konfirmasi positif COVID-19 di kabupaten tersebut tertinggi di Jawa Tengah yakni hampir menyentuh angka 5.000 kasus. Tingginya angka angka kasus tersebut sejalan dengan jumlah kematian yang meningkat.

Baca Juga: Ada 5.000 Kasus, Penanganan COVID-19 Jateng Dikonsentrasikan di Klaten

1. Kasus kematian melonjak

Kasus COVID-19 Melonjak, Kematian di Klaten Sehari Capai 100 OrangIlustrasi tim Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 mengusung jenazah pasien positif COVID-19. (ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho)

Berdasarkan data dari Pos Induk Satgas COVID-19 di Kabupaten, setiap harinya lebih dari 50 orang dimakamkan secara protokol kesehatan. Bahkan data tertinggi menunjukkan angka 101 orang yang terjadi pada Rabu (21/7/2021). Sedangkan jumlah kematian pada Kamis (22/7/21) berjumlah 57 orang.

"Kemarin paling banyak 101 orang, dan pengerjaaan sampai pagi hari," ujar Koordinator Tim Kubur Cepat Kamboja Klaten sekaligus Wakil Komandan Bidang Organisasi Search and Rescue (SAR) Klaten, Sasongko Agung Wibowo, Jumat (23/7/2021).

Sasongko mengatakan kasus kematian melonjak seiring dengan naiknya kasus COVID-19 di Kabupaten Klaten. "Angka kematian tinggi di Klaten berbanding lurus dengan terpaparnya covid. Karena kalau jumlah covid tinggi maka angka kematian juga tinggi," ungkapnya.

2. Pasien isoman sumbang 20 persen angka kematian

Kasus COVID-19 Melonjak, Kematian di Klaten Sehari Capai 100 OrangIlustrasi proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU. IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati

Lebih lanjut, Sasongko mengatakan kasus kematian pasien COVID-19 didominasi oleh pasien yang berasal dari rumah sakit. Kendati demikian, sekitar 20 persen diantaranya kasus kematian berasal dari pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing.

"Yang mendominasi tetap dari rumah sakit, sedangkan yang isoman hanya sekitar 18 - 20 persen maksimal," jelasnya.

Untuk memaksimalkan pekerjaan dan memudahkan koordinasi di lapangan, pihaknya membentuk tim kubur hingga level kecamatan. Terdapat lima titik pos cabang yang bertugas mengakomodir pemakaman. Kelima pos tersebut berada di wilayah Gondang Winangun, Jatinom, Delanggu, Pedan, dan Klaten Kota.

"Kita buat lima pos sehingga yang mengerjakan di teman-teman di wilayah masih-masing. Lima pos itu eks Kawedanan Gondang Winangun, Jatinom, Delanggu, Pedan, dan Kota," jelasnya.

3. Pasien yang meninggal rata-rata berusia 45 tahun ke atas

Kasus COVID-19 Melonjak, Kematian di Klaten Sehari Capai 100 OrangIlustrasi. Proses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020) (IDN Times/Aldila Muharma - Fiqih Damarjati)

Sasongko menambahkan kebanyakan pasien yang meninggal rata-rata berusia 45 tahun ke atas. Banyak dari mereka yang memiliki penyakit penyerta.

"Rata-rata jenazah usia 45 ke atas. Ada 0,5 persen juga jenazah yang kurang dari 45 persen. Kalau yang muda itu rata-rata ada yang punya penyakit penyerta," ungkapnya.

Kasus kematian tertinggi di Kabupaten Klaten didominasi oleh warga yang bermukim di wilayah Prambanan, Jogonalan, Klaten Tengah, Klaten Utara, Delanggu, Wonosari, Juwiring, dan Bayat.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten hingga Kamis (22/7/2021) jumlah kumulatif positif COVID-19 yakni 25.899 orang. Dari jumlah tersebut 4.658 menjalani isolasi mandiri, 19.526 orang dinyatakan sembuh, dan 1.715 orang meninggal dunia.

Untuk kasus kontak erat berjumlah 1.807 orang, dari jumlah tersebut 63 orang diantaranya merupakan kontak erat baru.

Baca Juga: Klaster Halal Bihalal Klaten, 67 Warga Terkonfirmasi Positif COVID-19

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya