2. Masih banyak PR yang harus diselesaikan

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (IDN Times/Larasati Rey)

Tak hanya itu, Gibran mengaku selama satu tahun kepemimpinannya masih memiliki banyak pekerjaan rumah atau PR yang belum terselesaikan seperti banjir, angka pengangguran, hingga pemulihan ekonomi.

Menurutnya, selama ia menjabat banyak program-progam darinya yang masih tertunda karena adanya pandemik COVID-19.

“Beberapa masalah klasik seperti banjir, juga pemulihan ekonomi, pengangguran. Saya mohon waktu lagilah, wong isik 1 tahun. Satu tahun aja pas pandemi. Dan sekali lagi saya fokus di Solo, merampungkan PR yang masih banyak dan berat-berat ini,” jelasnya.

Dari refleksi 1 tahun ia menjabat Gibran merasa belum puas atas kinerjanya dan menganggap masih banyak kekurangan besar yang harus diselesaikan.

3. Bukan sebagai batu loncatan.

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Tak hanya itu, Gibran juga menjelaskan pada awak media pemberitaan mengenai survei gubernur Jateng yang memancing keresahan masyarakat. 

“Iya nho, resah nho. Saya jadi walikota dikira untuk batu loncatan ke jabatan yang lebih tinggi. Tidak, tidak. Survei ya biar survei aja, saya fokus di Solo dulu menyelesaikan pekerjaan yang ada di Solo. PR e isih akeh di Solo,” tegasnya lagi. 

Gibran juga mempersilahkan pada masyarakat untuk bertanya langsung pada pembuat survei mengenai hasil yang menempatkan Gibran pada posisi tertinggi. 

“Ya kalau angkanya tinggi ya silahkan tanya yang survei. Tapi sekali lagi saya akan fokus menyelesaikan PR tadi dan ini PR yang berat-berat makanya saya akan tetap fokus di Solo,” pungkasnya. 

Baca Juga: Tantang Balik Sahroni Maju DKI 2024, Gibran: Saya Yang ke Jakarta