Membuat Hand Sanitizer dari Ekstrak Daun Sirih, Dibagikan Gratis! 

Dibagikan Gratis untuk Warga

Purbalingga, IDN Times - Setelah wabah COVID-19 merebak, anjuran pola hidup bersih dan sehat gencar disosialisasikan. Cuci tangan pakai sabun atau menggunakan antiseptik satu di antaranya. Namun, antiseptik untuk mensterilkan tangan belakangan langka. Kalaupun ada, harganya naik berlipat-lipat.

Baca Juga: Cara Membuat Disinfektan Sendiri, Bahan Penyemprotan Cegah Corona 

1. Ekstrak daun sirih digunakan sebagai antiseptik

Membuat Hand Sanitizer dari Ekstrak Daun Sirih, Dibagikan Gratis! Istimewa

Beruntung Indonesia dikaruniai keragaman hayati yang melimpah. Di antara sekian banyak tanaman, ada berbagai jenis tanaman yang memiliki kandungan dengan khasiat sebagai antiseptik, salah satunya daun sirih.

Dengan metode sederhana, daun sirih bisa diekstrak untuk membuat antiseptik, baik untuk hand sanitizer maupun disinfektan. Inilah yang dilakukan Gabungan Pegiat Alam di Purbalingga. Mereka memroduksi antiseptik alami berbahan daun sirih. Antiseptik itu digunakan untuk hand sanitizer dan dibagikan gratis untuk masyarakat.

Ketua Umum Perhimpunan Pegiat Alam Ganesha Muda (PPA Gasda), dr R Maulana Lutfi mengatakan, daun sirih digunakan sebagai alternatif langkanya hand sanitizer di pasaran. Hasilnya dibagikan gratis untuk masyarakat sebagai bagian upaya penanggulangan penyebaran COVID-19.

"Ini salah satu jalan kami, pegiat alam, pecinta alam di Purbalingga untuk mengkampanyekan pola hidup bersih dan sehat," kata dia melalui pers rilis PPA Gasda.

2. Ramai-ramai berburu daun sirih ke desa

Membuat Hand Sanitizer dari Ekstrak Daun Sirih, Dibagikan Gratis! Istimewa

Pegiat alam dari berbagai organisasi bergerak bersama mencari daun sirih ke pelosok desa. Ketersediaan bahan baku daun sirih melimpah di Purbalingga, sehingga tak terlalu sulit mendapatkan dalam jumlah banyak.

Gabungan pegiat alam di Purbalingga mengolah daun sirih di sebuah warung makan WPDPR di Kelurahan Karangsentul, Kecamatan Padamara, Purbalingga dengan alat evaporator. Dengan alat ini, ekstrak daun sirih tidak terkena langsung panas api atau panas media memasak.

"Hal itu, untuk menjaga kandungan daun sirih, seperti senyawa karvakol yang memiliki manfaat sebagai desinfektan dan antijamur, serta tannin sebagai antiseptik," ujar dia.

3. Mencoba membuat sendiri di rumah

Membuat Hand Sanitizer dari Ekstrak Daun Sirih, Dibagikan Gratis! Istimewa

Kris Hartoyo yang menginisiasi pembuatan antiseptik alami itu mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya harga hand sanitizer dan bahan bakunya di pasaran. Padahal, di Purbalingga masih banyak masyarakat yang kesehariannya bekerja di luar rumah dan butuh hand sanitizer.

Ia menyayangkan pandemi COVID-19 justru dimanfaatkan segelintir orang untuk mengeruk keuntungan. Ia kemudian melihat kearifan lokal sebagai jalan paling mungkin untuk masyarakat luas mendapat bahan yang dibutuhkan untuk memutus rantai wabah dan keserakahan yang tengah menjamur.

"Kita menghadapi dua bencana, satu pandemi COVID-19, dua rusaknya kepedulian sesama, jadi mari bergandeng tangan menghadapi bencana ini," kata dia.

5. Distribusi ke pasar-pasar kecil

Membuat Hand Sanitizer dari Ekstrak Daun Sirih, Dibagikan Gratis! Freepik

Salah satu pegiat sosial Purbalingga, Gunanto ES menambahkan, pendistribusikan antiseptik dilakukan di tempat umum yang membutuhkan. Pembagian juga dikerjasamakan dengan komunitas lainnya seperti Relawan Purbalingga Peduli, Pegiat Sosial Semut, Masyarakat Relawan Indonesia, Ruang Kopi Purbalingga, dan lainnya.

"Dengan berjejaring bantuan akan lebih merata dan yang disalurkan juga bukan hanya antiseptik alami daun sirih tapi juga masker, APD dan leaflet sosialisasi pencegahan virus corona," katanya.

Pembagian tahap pertama dilakukan di Pasar Hartono, Pasar Mandiri, Kantor BPJS, Pasar Kutasari, dan Pasar Tobong. Titik tersebut dipilih karena tempat berkumpulnya orang dan rata-rata belum teredukasi dengan baik terkait wabah corona.

"Berdasarkan pantauan kegiatan hari ini, pemda juga melalukan gerakan di Pasar Segamas dan Pasar Bukateja. Jadi, untuk pemerataan kami menyasar pasar yang belum tersentuh," kata dia.

Pedagang dan pembeli pasar juga bisa membuat sendiri antiseptik di rumah masing-masing degan petunjuk yang tertera di leaflet. Selain itu, APD alternatif berupa jas hujan setelan dan minuman vitamin juga turut disumbangkan untuk petugas medis di RSUD Goeteng Taroenadibrata sebagai rumah sakit rujukan lini kedua di Purbalingga.

"Total yang dibagikan sejumlah 862 botol antiseptik daun sirih," ujar dia.

Baca Juga: Di Banyumas Ciu Diolah Jadi Bahan Hand Sanitizer

Topik:

  • Bandot Arywono
  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya