Pilkada Purbalingga, Gerindra dan PDIP Tak Berkoalisi, Siap Tempur!

Masing-masing mengusung calon tersendiri

Purbalingga, IDN Times - Menjelang pelaksanaan Pilkada 2020, terdapat dua poros kekuatan politik di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah yang mulai menggalang dukungan publik.

Mereka adalah Koalisi Pelangi yang terdiri dari PKB, Gerindra, PAN, PKS, Hanura, Demokrat, Nasdem, dan Partai Berkarya. Sementara kubu PDI Perjuangan dan Golkar mendeklarasikan Relawan Belati.

Baca Juga: Bukan Karena Kantong Tebal, Ini Alasan Tiwi Gandeng Sudono di Pilkada

1. Agus Sarkoro siapkan rekening bersama untuk danai pencalonan

Pilkada Purbalingga, Gerindra dan PDIP Tak Berkoalisi, Siap Tempur!IDN Times/Rudal Afgani

Pada Minggu (23/2), Koalisi Pelangi memperkenalkan bakal calon bupati yang akan diusung pada Pilkada 2020 mendatang.

Salah satunya adalah Agus Sarkoro. Ia mendapat giliran bertemu dengan ratusan pendukung di Sekretariat DPC PKB Purbalingga.

Agus Sarkoro mengaku optimistis bakal mendapat rekomendasi partai pendukung. Selain menjalin komunikasi dengan pimpinan partai di tingkat pusat, Agus juga telah menyiapkan anggaran lebih dari cukup untuk membiayai operasional pilkada. Namun ia enggan menyebut berapa uang yang disiapkan.

"Saya sudah siapkan satu rekening bersama, partai-partai juga menghendaki demikian," kata dia.

2. Agus terpanggil untuk menuntaskan persoalan kemiskinan

Pilkada Purbalingga, Gerindra dan PDIP Tak Berkoalisi, Siap Tempur!IDN Times/Arief Rahmat

Agus menyebut ada sederet persoalan yang harus dibenahi di Purbalingga. Diantaranya soal kemiskinan. Ia mengklaim, kondisi tersebut melatarbelakangi dirinya maju mencalonkan diri sebagai bupati.

"Kalau saya menjadi bupati, pertama saya akan mengatasi kemiskinan," ungkap Agus.

Untuk mengatasi kemiskinan, Agus memiliki gagasan menghidupkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya untuk membangkitkan perekonomian daerah, para pelaku UMKM harus memiliki produk unggulan.

"Sebenarnya yang diperlukan produk, bukan investasi," ujarnya.

Guna menciptakan iklim usaha yang kondusif, Agus juga menilai perlu adanya dukungan pemerintah. Dukungan tersebut bisa berupa fasilitas untuk para pelaku usaha.

"Nanti alun-alun ditata dan dijadikan tempat untuk memasarkan produk unggulan, jadi orang datang ke Purbalingga yang pertama dirasakan produk terbaik Purbalingga," papar dia.

3. Posisi Slamet Wahidin di PKB adalah eks ketua DPC

Pilkada Purbalingga, Gerindra dan PDIP Tak Berkoalisi, Siap Tempur!twitter.com/DPP_PKB

Koalisi Pelangi digawangi oleh PKB pimpinan Slamet Wahidin. Slamet sendiri merupakan bekas ketua DPC PKB Purbalingga.

Terkait posisinya di partai, Slamet mengaku hanya perkara administrasi.

"Optimistis dapat rekomendasi," terang Slamet.

Untuk diketahui, posisi Slamet sebagai ketua DPC PKB Purbalingga mendadak diganti oleh Miswanto. Penggantian juga dilakukan pada struktur sekretaris DPC, sekaligus ketua fraksi PKB di DPRD Kabupaten Purbalingga, karena dianggap sudah menjabat selama dua periode.

Namun Slamet mengklaim masih memegang peran sentral di PKB. Ia mengatakan akan kembali memimpin setelah Musyawarah Cabang (Muscab) bulan November 2020 mendatang.

4. Relawan Beti siap jalani pilkada tanpa caci dan hoaks

Pilkada Purbalingga, Gerindra dan PDIP Tak Berkoalisi, Siap Tempur!Dok. Relawan Belati

Tak mau kalah, pada hari yang sama sejumlah tokoh masyarakat mendeklarasikan Relawan Bela Tiwi (Belati) di kediaman Joko Susilo di Desa Dawuhan RT 4 RW 5 Kecamatan Padamara. Pada deklarasi tersebut dihadiri calon wakil bupati, Sudono dan mantan bupati Purbalingga, Triono Budi Sasongko.

Relawan Belati mengucapkan sejumlah komitmen salah satunya siap mendukung pasangan Dyah Hayuning Pratiwi-Sudono (Tiwi-Dono) pada Pilkada 2020.

Mereka juga menyatakan akan menjaga pelaksanaan pilkada berjalan jujur dan adil. Termasuk mereka siap menjalani pilkada tanpa caci maki dan hoaks.

Baca Juga: Mabuk 25 Bungkus Obat Batuk, Pemuda Purbalingga Curi Kotak Amal Masjid

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya